Kotoran telinga berwarna putih dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari penumpukan sel kulit mati hingga infeksi jamur. Meski sebagian besar tidak berbahaya, perubahan warna kotoran telinga juga dapat menjadi tanda adanya gangguan pada telinga, apalagi jika disertai gatal atau nyeri.

Kotoran telinga atau serumen memiliki tekstur yang lunak serta lengket, dan biasanya berwarna kuning hingga cokelat. Walau sering dianggap menjijikkan, kotoran telinga memiliki fungsi penting, yaitu untuk melindungi telinga dari debu, kuman, dan benda asing. 

Kotoran Telinga Berwarna Putih, Ini Penyebabnya - Alodokter

Namun, warna, tekstur, atau jumlah kotoran telinga dapat mengalami perubahan karena berbagai faktor, baik yang tergolong normal maupun menandakan adanya masalah kesehatan. Pastikan Anda mengetahui penyebab kotoran telinga berwarna putih dan hal-hal yang perlu diwaspadai. 

Penyebab Kotoran Telinga Berwarna Putih

Berikut ini adalah beberapa penyebab kotoran telinga berwarna putih:

1. Penumpukan sel kulit mati

Kotoran telinga berwarna putih sering kali disebabkan oleh penumpukan sel kulit mati di liang telinga. Hal ini umumnya terjadi pada orang yang memiliki kulit kering, dermatitis, atau eksim di area telinga. Sel-sel kulit mati akan bercampur dengan serumen dan mengubah warnanya menjadi lebih terang atau keputihan. 

Orang yang memiliki masalah kulit kering di bagian tubuh lain biasanya juga berisiko mengalami kondisi ini.

2. Infeksi jamur pada telinga (otomikosis)

Otomikosis adalah infeksi jamur pada saluran telinga. Infeksi ini dapat memicu keluarnya kotoran telinga berwarna putih mirip serpihan, kadang bercampur dengan cairan atau terasa lembap. 

Gejala penyerta yang biasanya muncul, meliputi gatal hebat, bau tidak sedap, telinga terasa penuh, hingga menurunnya pendengaran. Infeksi jamur dapat timbul akibat kelembapan berlebih di telinga, misalnya sering terkena air atau berkeringat. Kondisi ini cukup sering terjadi apabila Anda tinggal di daerah tropis, seperti Indonesia. 

3. Kotoran telinga yang kering

Terlalu sering membersihkan telinga atau memakai cotton bud membuat serumen menjadi lebih kering dan kehilangan kelembapan alaminya. Akibatnya, kotoran telinga berwarna putih, keras, dan mudah menggumpal. 

Selain itu, kotoran telinga kering juga bisa dialami oleh lansia karena produksi minyak alami di dalam telinga cenderung menurun seiring usia.

4. Sisa obat tetes telinga

Penggunaan obat tetes telinga dengan kandungan antijamur, antibiotik, atau bahan lain dapat meninggalkan residu putih di liang telinga. Nah, sisa obat tersebut sering terlihat seperti cairan putih susu atau lapisan tipis pada liang telinga. Biasanya, residu ini tidak berbahaya dan akan hilang seiring waktu setelah pengobatan selesai.

5. Kelainan atau penyakit pada saluran telinga

Pada kondisi yang jarang, kotoran telinga berwarna putih dapat menjadi tanda adanya kelainan, seperti cholesteatoma, yaitu pertumbuhan jaringan abnormal di dalam telinga tengah. 

Cholesteatoma dapat menyebabkan keluarnya kotoran telinga putih dengan bau tidak sedap. Biasanya, kondisi ini juga disertai gejala lain, seperti nyeri telinga, gangguan pendengaran, atau keluar cairan terus-menerus. Selain cholesteatoma, infeksi kronis dan peradangan telinga juga bisa menyebabkan kotoran telinga berwarna putih.

Hal yang Perlu Diwaspadai

Sebagian besar kasus kotoran telinga berwarna putih tidak berbahaya dan bisa membaik dengan sendirinya. Namun, Anda perlu waspada dan harus segera memeriksakan diri ke dokter jika muncul tanda-tanda berikut:

  • Disertai rasa nyeri di dalam telinga
  • Keluarnya cairan putih yang berbau menyengat
  • Gatal hebat yang tidak kunjung membaik
  • Penurunan pendengaran secara mendadak
  • Telinga terasa penuh atau seperti tertekan

Keluhan di atas dapat menjadi tanda infeksi atau gangguan telinga yang lebih serius, sehingga diperlukan pemeriksaan langsung agar penyebabnya bisa diketahui dan ditangani dengan tepat.

Tips Menjaga Kesehatan Telinga

Nah, untuk menjaga kesehatan telinga, ada beberapa langkah sederhana yang bisa Anda lakukan, antara lain:

  • Hindari membersihkan telinga terlalu dalam atau menggunakan cotton bud, karena bisa mendorong kotoran masuk lebih dalam dan melukai telinga.
  • Jangan memasukkan benda asing ke dalam telinga, termasuk jari, peniti, atau korek kuping.
  • Jika telinga terasa gatal, hindari menggaruk atau mengorek menggunakan jari.
  • Bersihkan bagian luar telinga saja dengan kain lembut atau tisu kering.
  • Untuk membersihkan kotoran telinga yang tampak di bagian luar, gunakan kain lembap yang bersih dan usap perlahan tanpa memasukkannya ke lubang telinga.
  • Jika kotoran telinga menumpuk dan mengeras, sebaiknya konsultasikan ke dokter THT untuk pembersihan yang aman.
  • Hindari penggunaan obat tetes telinga tanpa anjuran dokter, terutama jika pernah mengalami gangguan telinga sebelumnya.
  • Lindungi telinga dari paparan air yang kotor atau hindari berenang di kolam yang tidak higienis.

Dengan menjaga kebersihan telinga menggunakan cara yang benar, Anda dapat mencegah infeksi, iritasi, atau masalah kesehatan telinga lainnya.

Memperhatikan perubahan pada kotoran telinga dapat membantu Anda lebih waspada terhadap masalah kesehatan telinga. Jika mengalami keluhan kotoran telinga berwarna putih yang ringan tanpa gejala tambahan, konsultasikan dengan dokter melalui aplikasi ALODOKTER untuk mendapatkan saran penanganan awal yang bisa Anda lakukan. 

Namun, jika keluhan semakin parah atau disertai gangguan pendengaran, sebaiknya segera buat janji konsultasi dengan dokter THT agar penanganan bisa dilakukan lebih cepat dan tepat.