Obat laksatif merupakan jenis obat yang dikonsumsi untuk mengatasi susah buang air besar (BAB) atau sembelit. Selain obat yang dijual bebas di apotek, ada banyak tumbuhan herba atau makanan tertentu yang memiliki efek laksatif dan baik digunakan untuk mengatasi konstipasi.

Buang air besar kurang dari 3 kali dalam seminggu bisa menjadi pertanda sembelit. Sembelit terjadi karena usus tidak bergerak secara teratur, sehingga tinja atau feses cenderung menjadi keras dan kering serta sulit dikeluarkan.

Lebih Aman Memilih Laksatif Alami untuk Atasi Sembelit - Alodokter

Laksatif atau pencahar biasanya digunakan untuk mengatasi sembelit. Obat ini bekerja dengan memadatkan feses, meningkatkan jumlah air di dalam feses, atau membuat feses menjadi lebih lembut, sehingga lebih mudah dikeluarkan.

Macam-Macam Tanaman Obat Laksatif Alami

Selain obat-obatan pencahar, ada beberapa laksatif alami yang bisa digunakan untuk mengobati sembelit, antara lain:

1. Psyllium

Herba ini adalah laksatif dengan serat alami yang membentuk tinja. Psyllium sering digunakan untuk konstipasi atau sembelit kronis dan bisa digabungkan dengan laksatif lain, baik yang alami maupun sintetis.

Meski cukup aman digunakan, sebagian orang bisa mengalami efek samping berupa alergi, mual, sakit perut, dan muntah-muntah ketika menggunakan laksatif alami ini.

2. Cascara sagrada (buckthorn)

Laksatif alami atau herba ini berasal dari ekstrak kulit pohon buckthorn. Ekstrak tanaman tersebut dapat merangsang pergerakan saluran cerna, sehingga memicu dorongan untuk buang air besar.

Laksatif alami ini umumnya digunakan untuk jangka pendek karena berisiko menimbulkan efek samping berupa sakit perut dan gangguan elektrolit. Jika digunakan dalam jangka panjang, ekstrak buckthorn dapat menyebabkan gangguan fungsi hati.

3. Slippery elm

Tanaman herba ini dapat mengatasi sembelit dengan cara membuat tinja lebih lunak serta merangsang pergerakan usus. Meski demikian, slippery elm tidak disarankan untuk digunakan bersamaan obat atau suplemen lain karena berisiko mengurangi penyerapan obat atau suplemen tersebut di usus.

Selain itu, laksatif alami ini terkadang dapat menimbulkan reaksi alergi pada sebagian orang.

4. Senna

Laksatif alami ini biasa digunakan untuk mengobati sembelit dan membersihkan usus besar sebelum menjalani prosedur medis. Pemakaian jangka panjang dengan dosis tinggi dilaporkan dapat menimbulkan gangguan hati.

5. Rhubarb (batang pohon talas)

Tanaman herba ini mempunyai efek laksatif dan antidiare karena kandungan tannin di dalamnya. Meski demikian, tanaman rhubarb hanya bisa digunakan dalam jangka waktu pendek.

6. Jahe

Rempah yang banyak ditemukan di Indonesia ini terkenal memiliki kandungan antioksidan yang tinggi. Tak hanya itu, jahe juga ternyata baik untuk melancarkan pencernaan dan mengatasi sembelit. Untuk menggunakannya sebagai laksatif alami, Anda bisa mengonsumsi jahe dalam bentuk teh jahe hangat.

Herba-herba tersebut banyak dijual dalam bentuk teh. Minuman pelancar BAB ini dibuat dari gabungan herba dengan daun teh. Teh herba sejenis ini dianjurkan untuk dikonsumsi satu cangkir tiap hari dan hanya diminum sebelum tidur.

Saat hendak menggunakannya, pastikan untuk membaca label produk dengan saksama dan ikuti anjuran pemakaian.

Makanan Bersifat Laksatif

Selain produk laksatif herba, ada banyak makanan yang dapat membantu mengatasi sembelit. Makanan tersebut umumnya adalah makanan yang mengandung banyak serat, seperti:

Buah-buahan

Buah merupakan sumber serat, air, serta vitamin dan mineral alami yang baik bagi pencernaan. Ada beberapa macam buah yang baik untuk melancarkan pencernaan, di antaranya buah kersen, apel, pir, kiwi, dan jambu, baik jambu biji maupun jambu air. Buah-buahan tersebut bisa Anda konsumsi secara langsung atau diolah menjadi jus.

Sayur-sayuran

Sayuran juga merupakan salah satu sumber serat yang baik untuk mengatasi sembelit. Ada banyak jenis sayuran yang bisa dikonsumsi untuk mencegah dan mengatasi sembelit, yaitu bayam, brokoli, wortel, dan kubis. Sayuran-sayuran tersebut dapat membuat tinja menjadi lebih padat dan mudah dikeluarkan saat BAB.

Kacang-kacangan

Sumber serat lainnya yang baik untuk mengatasi sembelit adalah biji-bijian dan kacang-kacangan, misalnya biji rami (chia seeds), kacang tanah, kacang kedelai, dan kacang merah.

Meski demikian, sebagian jenis kacang dan biji-bijian bisa membuat perut kembung. Oleh karena itu, Anda sebaiknya tidak mengonsumsi kacang atau biji-bijian terlalu banyak jika ingin menggunakannya sebagai laksatif alami.

Jika beberapa jenis laksatif alami tersebut telah dibarengi dengan memijat perut, tetapi tidak berhasil mengatasi keluhan sembelit yang Anda alami atau jika sembelit masih sering kambuh, sebaiknya periksakan kondisi Anda ke dokter. Hal ini penting dilakukan agar dokter dapat menentukan penyebab sembelit yang Anda alami dan menentukan pengobatan sembelit yang tepat.