Mata kaki bengkak adalah kondisi ketika area di sekitar pergelangan kaki tampak membesar akibat penumpukan cairan atau peradangan. Kondisi ini bisa terjadi pada salah satu atau kedua mata kaki, dan sering disertai gejala lain, seperti nyeri, kemerahan, atau kesulitan bergerak.

Pembengkakan pada mata kaki umumnya disebabkan oleh cedera, berdiri terlalu lama, atau gangguan sirkulasi cairan tubuh. Namun, bengkak juga dapat menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius, misalnya gagal jantung, gangguan ginjal, atau infeksi di area pergelangan kaki.

Mata Kaki Bengkak

Karena itu, penting untuk memperhatikan gejala yang menyertai. Jika mata kaki bengkak berlangsung lama, terasa sangat nyeri, disertai sesak napas, atau muncul demam, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter agar penyebabnya dapat diketahui dan ditangani dengan tepat.

Penyebab Mata Kaki Bengkak

Mata kaki bengkak dapat disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari kondisi ringan hingga masalah kesehatan yang serius. Beberapa penyebab yang sering dijumpai antara lain:

1. Cedera atau trauma

Cedera pada pergelangan kaki, seperti terkilir, patah tulang, atau terbentur, dapat menimbulkan peradangan pada jaringan. Peradangan ini membuat cairan menumpuk sehingga area menjadi bengkak. Kondisi ini biasanya disertai nyeri, memar, atau kesulitan menggerakkan kaki.

2. Berdiri atau duduk terlalu lama

Terlalu lama berdiri atau duduk dalam posisi yang sama bisa menghambat aliran darah. Akibatnya, cairan lebih mudah menumpuk di tungkai dan pergelangan kaki. Bengkak biasanya berkurang setelah kaki diistirahatkan atau ditinggikan.

3. Kehamilan

Pada ibu hamil, terutama trimester akhir, pembengkakan kaki dan pergelangan kaki sering terjadi. Hal ini dipengaruhi oleh perubahan hormon dan meningkatnya tekanan pada pembuluh darah bagian bawah. Meski umumnya normal, bengkak yang berlebihan sebaiknya diperiksakan ke dokter.

4. Infeksi kulit atau sendi

Infeksi, misalnya selulitis atau radang sendi, bisa menyebabkan pergelangan kaki bengkak. Gejalanya biasanya disertai kemerahan, rasa hangat, dan nyeri saat disentuh. Jika tidak ditangani, infeksi dapat menyebar dan memperburuk kondisi.

5. Penyakit jantung

Gagal jantung membuat kemampuan jantung memompa darah berkurang. Hal ini menyebabkan cairan menumpuk di tungkai dan pergelangan kaki. Bengkak sering muncul bersama gejala lain, seperti mudah lelah atau sesak napas.

6. Gangguan ginjal atau hati

Ginjal dan hati berperan penting dalam mengatur keseimbangan cairan tubuh. Bila fungsinya terganggu, cairan berlebih tidak bisa dibuang dengan baik. Penumpukan cairan ini sering tampak pada kaki, pergelangan kaki, atau bagian tubuh lain.

7. Penyakit pembuluh darah

Varises atau trombosis vena dalam (DVT) dapat menghambat aliran darah ke jantung. Kondisi ini menyebabkan darah menumpuk di tungkai bawah dan memicu bengkak. Pada DVT, bengkak biasanya terasa nyeri dan perlu segera ditangani.

8. Efek samping obat-obatan tertentu

Beberapa obat, seperti antihipertensi, kortikosteroid, atau antidepresan, bisa menimbulkan retensi cairan. Retensi cairan ini membuat kaki dan pergelangan kaki tampak bengkak.

Gejala Mata Kaki Bengkak

Gejala utama mata kaki bengkak adalah pembesaran di sekitar pergelangan kaki. Selain itu, kondisi ini juga bisa disertai dengan keluhan lain, seperti:

  • Kulit di area bengkak terasa tegang, kencang, atau tampak mengkilap
  • Rasa berat, kaku, atau tidak nyaman di sekitar pergelangan kaki
  • Nyeri, kemerahan, atau rasa hangat di sekitar bengkak
  • Kesulitan menggerakkan pergelangan kaki atau berjalan
  • Kulit tampak cekung jika ditekan (pitting edema)
  • Pada kondisi tertentu, pembengkakan disertai gejala lain, seperti sesak napas, mudah lelah, atau demam

Apabila Anda merasakan gejala tersebut, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter. Gunakan fitur Chat Bersama Dokter untuk memperoleh saran dan penanganan yang sesuai.

Kapan Harus ke Dokter 

Segera konsultasi ke dokter jika mata kaki bengkak disertai dengan:

  • Nyeri hebat pada pergelangan kaki yang mengganggu aktivitas
  • Demam tinggi
  • Luka, nanah, atau tanda infeksi di sekitar mata kaki
  • Nafas pendek atau dada terasa sesak
  • Pembengkakkan tidak membaik setelah beberapa hari atau malah bertambah parah

Anda bisa buat janji dengan dokter lewat aplikasi Alodokter agar lebih mudah menentukan waktu konsultasi yang paling nyaman. Pemeriksaan sejak dini membantu dokter menemukan penyebab keluhan mata kaki bengkak dan memberikan penanganan yang tepat.

Jika mengalami sesak berat, nyeri dada, atau tiba-tiba sulit bernapas, segera ke IGD di rumah sakit terdekat, karena kondisi ini dapat mengancam nyawa.

Diagnosis Mata Kaki Bengkak

Diagnosis dilakukan oleh dokter untuk mengetahui penyebab pembengkakan pada mata kaki dan menentukan pengobatan yang paling tepat.

Proses diagnosis biasanya diawali dengan sesi tanya jawab. Dokter akan menanyakan beberapa hal, seperti:

  • Gejala yang dirasakan, misalnya nyeri, kemerahan, atau kesulitan berjalan
  • Riwayat cedera pada pergelangan kaki atau tungkai
  • Riwayat penyakit tertentu, seperti gagal jantung, gangguan ginjal, atau gangguan hati
  • Obat-obatan yang sedang dikonsumsi
  • Riwayat pekerjaan atau aktivitas sehari-hari yang banyak berdiri atau duduk lama

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada area kaki dan pergelangan, untuk menilai tingkat pembengkakan, adanya cekungan saat ditekan (pitting edema), perubahan warna kulit, serta kondisi pembuluh darah.

Jika diperlukan, dokter dapat menyarankan pemeriksaan penunjang, seperti:

  • Rontgen atau MRI, untuk melihat adanya cedera tulang atau jaringan lunak
  • USG Doppler, untuk menilai aliran darah dan mendeteksi sumbatan pada pembuluh darah 
  • Tes darah dan urine, untuk memeriksa fungsi ginjal, hati, atau tanda-tanda infeksi
  • EKG atau ekokardiografi, jika dicurigai adanya gangguan jantung

Pengobatan Mata Kaki Bengkak

Penanganan mata kaki bengkak tergantung pada penyebabnya. Dokter biasanya akan menyarankan perawatan mandiri di rumah, pemberian obat-obatan, atau tindakan medis tertentu bila diperlukan.

Berikut ini adalah beberapa metode pengobatan yang dapat dilakukan untuk menangani kondisi ini:

Perawatan Mandiri

Untuk kasus ringan, pembengkakan pada mata kaki bisa berkurang dengan langkah sederhana, seperti:

  • Mengistirahatkan kaki dan menghindari aktivitas berat sementara waktu
  • Mengompres area yang bengkak dengan es selama 15–20 menit beberapa kali sehari
  • Menopang kaki lebih tinggi dari posisi jantung saat berbaring, agar cairan lebih mudah mengalir
  • Menggunakan perban elastis atau stocking kompresi untuk membantu melancarkan sirkulasi darah
  • Mengurangi konsumsi garam berlebihan agar cairan tidak mudah menumpuk

Obat-obatan

Dokter dapat meresepkan obat sesuai penyebab mata kaki bengkak, antara lain:

  • Obat antinyeri atau antiinflamasi nonsteroid (OAINS), seperti ibuprofen dalam Bufect, untuk mengurangi nyeri dan peradangan akibat cedera
  • Antibiotik, misalnya amoxicillin dalam Novamox, bila pembengkakan disebabkan oleh infeksi
  • Diuretik, seperti furosemide dalam Farsiretic, untuk membantu mengurangi penumpukan cairan pada kasus gagal jantung, ginjal, atau hati
  • Obat antikoagulan, misalnya warfarin dalam Notisil, bila terdapat pembekuan darah 

Tindakan Medis

Jika pembengkakan tidak membaik atau disebabkan oleh kondisi serius, dokter mungkin akan melakukan tindakan medis, seperti:

  • Fisioterapi, untuk memulihkan fungsi sendi dan otot setelah cedera
  • Drainase atau pembedahan, bila terdapat abses atau cedera serius pada pergelangan kaki
  • Perawatan khusus penyakit kronis, misalnya operasi varises, prosedur untuk memperbaiki aliran darah, atau terapi penyakit jantung dan ginjal sesuai kebutuhan pasien

Komplikasi Mata Kaki Bengkak

Jika tidak ditangani sesuai penyebabnya, mata kaki bengkak dapat menimbulkan komplikasi seperti:

  • Infeksi kulit berulang
  • Luka sulit sembuh
  • Pembekuan darah (trombosis)
  • Gangguan aktivitas dan mobilitas, akibat rasa nyeri, kaku, atau pergelangan kaki yang tidak stabil
  • Kerusakan jaringan permanen pada kaki

Pencegahan Mata Kaki Bengkak

Mata kaki bengkak dapat dicegah dengan menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh dan menghindari faktor pemicu. Beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain:

  • Menjaga berat badan ideal, agar beban pada pergelangan kaki tidak berlebihan
  • Rutin berolahraga, misalnya berjalan kaki atau berenang, untuk melancarkan sirkulasi darah
  • Menghindari berdiri atau duduk terlalu lama, usahakan bergerak atau meregangkan kaki setiap 1–2 jam
  • Mengurangi konsumsi garam berlebih, untuk mencegah retensi cairan dalam tubuh
  • Menggunakan alas kaki yang nyaman dan sesuai ukuran, terutama saat beraktivitas dalam waktu lama
  • Menghindari cedera dengan berhati-hati saat berolahraga atau beraktivitas fisik
  • Menggunakan stocking kompresi, jika direkomendasikan dokter, untuk membantu melancarkan aliran darah di tungkai
  • Menjaga kesehatan jantung, ginjal, dan hati, dengan pemeriksaan kesehatan rutin bila memiliki penyakit kronis