Perdarahan otak merupakan perdarahan yang terjadi di dalam jaringan otak. Kondisi ini disebabkan oleh pecahnya pembuluh arteri di otak hingga menyebabkan perdarahan lokal di jaringan sekitarnya dan matinya sel-sel otak.

Banyak orang yang mengalami perdarahan otak memiliki gejala mirip stroke, seperti mengalami kelemahan pada salah satu sisi tubuh, kesulitan berbicara, atau mati rasa. Perdarahan otak merupakan kondisi medis serius yang perlu mendapat pemeriksaan dan penanganan segera oleh dokter di rumah sakit.

6 Penyebab Perdarahan Otak dan Gejalanya - Alodokter

Jenis-Jenis Perdarahan Otak

Umumnya, semua perdarahan yang terjadi di dalam otak disebut perdarahan otak. Tapi berdasarkan lokasi terjadinya, perdarahan otak dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:

  • Perdarahan subarachnoid
    Perdarahan otak ini terjadi pada jaringan otak di bawah selaput pelindung otak. Perdarahan ini sering disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah otak karena aneurisma, gangguan pembekuan darah, atau cedera kepala berat.
  • Hematoma epidural dan subdural
    Kondisi ini merupakan penggumpalan darah yang terjadi di antara otak dan tengkorak kepala, bisa berada di atas atau di bawah selaput pelindung otak.
  • Perdarahan intraserebral
    Perdarahan otak ini terjadi pada jaringan otak itu sendiri. Perdarahan otak jenis ini bisa menyebar hingga ke ruang ventrikel otak dan menyebabkan pembengkakan otak.

Penyebab Perdarahan Otak

Ada beberapa faktor risiko dan penyebab terjadinya perdarahan otak. Berikut ini adalah penyebab perdarahan otak yang biasa terjadi:

1. Tekanan darah tinggi

Tekanan darah tinggi atau hipertensi merupakan penyakit kronis (jangka panjang) yang dapat melemahkan dinding pembuluh darah, tak terkecuali pembuluh darah otak.

Jika tekanan darah tidak terkendali, lama kelamaan penyakit ini berpotensi menimbulkan stroke perdarahan (stroke hemoragik).

2. Cedera kepala

Cedera kepala umumnya terjadi ketika seseorang mengalami kecelakaan lalu lintas, terjatuh dari ketinggian, atau cedera kepala akibat olahraga.

Bagi lansia, perdarahan otak bisa terjadi meski cedera kepala yang dialami ringan, seperti tidak ada luka terbuka, memar, atau tanda cedera lainnya.

3. Kelainan pembuluh darah

Kondisi yang bisa terjadi pada saat lahir ini dapat membuat dinding pembuluh darah di sekitar dan bagian dalam otak menjadi lemah. Kelainan ini disebut malformasi arteri vena.

Penderita gangguan ini tidak selalu mengeluhkan adanya gejala, namun seketika pembuluh darah dapat pecah dan menimbulkan kondisi yang berbahaya.

4. Gangguan pembekuan darah

Menurunnya trombosit juga dapat menyebabkan perdarahan otak. Anemia sel sabit (kondisi di mana sel darah merah berbentuk abnormal), hemofilia (tubuh kekurangan protein untuk pembekuan darah), hingga mengonsumsi obat pengencer darah dapat berkontribusi dalam hal ini.

5. Pembengkakan pembuluh darah (aneurisma)

Aneurisma menyebabkan melemahnya pembuluh darah, yang kemudian dapat pecah dan menimbulkan perdarahan di dalam otak. Kondisi ini dapat menyebabkan stroke.

6. Angiopati amiloid

Angiopati amiloid adalah kondisi di mana terjadi kelainan dinding pembuluh darah yang disebabkan oleh faktor usia atau hipertensi. Kondisi ini dapat menimbulkan banyak perdarahan kecil yang mengarah pada perdarahan yang lebih besar.

Hal lain yang bisa menyebabkan perdarahan otak antara lain adalah tumor otak dan penyakit hati.

Beberapa penyebab perdarahan otak dapat diatasi sejak dini. Misalnya, dengan menjaga pola makan dan hidup sehat agar terhindar dari tekanan darah tinggi.

Anda juga bisa mulai mencari tahu tentang pencegahan hipertensi dan penanganannya dengan berkonsultasi ke dokter.

Gejala Perdarahan Otak

Umumnya seseorang yang mengalami perdarahan otak akan mengalami sakit kepala parah yang tiba-tiba datang, muntah, kebingungan (delirium), hingga pingsan.

Meski begitu, hal ini tidak selalu dialami pada setiap orang. Gejala yang muncul tergantung pada lokasi perdarahan terjadi.

Misalnya, jika perdarahan terjadi di bagian otak yang berkaitan dengan penglihatan, gejala yang mungkin muncul adalah pasien mengalami gangguan penglihatan.

Gejala lain yang mungkin terjadi pada pasien perdarahan otak adalah mengalami kejang secara tiba-tiba, gangguan koordinasi dan keseimbangan, serta kesulitan menelan.

Jika perdarahan otak terjadi pada bagian bawah atau batang otak, pasien dapat mengalami koma, hingga gagal napas . Sedangkan perdarahan otak yang terjadi pada bagian pusat bicara, maka pasien dapat mengalami gangguan dalam berbicara.

Untuk mengevaluasi kerusakan otak, dokter akan menentukan otak bagian mana yang mengalami perdarahan berdasarkan gejala yang timbul, serta melalui pemeriksaan fisik, dan tes pencitraan CT scan atau MRI otak.

Jika lokasi perdarahan sudah bisa dipastikan, dokter akan melakukan langkah pengobatan yang sesuai.

Perdarahan otak adalah kondisi kegawatan medis yang perlu segera ditangani di unit gawat darurat rumah sakit terdekat. Jika perdarahan otak menimbulkan koma atau kesulitan bernapas, penderita perlu mendapatkan tindakan intubasi untuk memberi napas buatan.

Pemasangan infus untuk pemberian cairan dan obat-obatan juga diperlukan. Jika kondisi memburuk, perdarahan otak perlu mendapat pemantauan ketat oleh dokter di ruang perawatan intensif di rumah sakit.