Pertolongan pertama luka tembak harus dilakukan dengan tepat dan segera agar nyawa korban dapat diselamatkan. Sambil menunggu bantuan dari rumah sakit terdekat maupun pihak berwajib, inilah beberapa pertolongan penting yang bisa Anda berikan.
Luka tembak memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda-beda tergantung pada jenis peluru dan senjata api yang digunakan. Selain itu, kecepatan peluru, jarak tembakan, serta bagian tubuh yang terkena tembakan juga dapat mempengaruhi luka tembak. Sebab itulah, penanganannya pun umumnya berbeda tergantung faktor di atas.
Meski begitu, pertolongan pertama luka tembak pada dasarnya sama. Sambil menunggu penanganan medis yang lebih mendalam, pertolongan ini penting untuk dilakukan guna mencegah dampak yang parah, seperti infeksi atau kecacatan yang parah.
Pertolongan Pertama Luka Tembak
Situasi yang tidak terduga terkadang bisa memicu terjadinya baku tembak. Saat terjadi kerusuhan, ancaman teroris, hingga insiden kriminal, baku tembak kadang tidak terhindarkan dan bisa berujung pada adanya korban luka tembak.
Tidak hanya itu, luka tembak juga bisa terjadi ketika peluru nyasar, misalnya dari orang yang sedang berburu hewan.
Apabila Anda sedang berada pada situasi membahayakan tersebut, segeralah menyelamatkan diri ke tempat yang lebih aman. Jika di sekitar Anda ada yang menjadi korban luka tembak, sebisa mungkin bawa ia ke tempat yang aman dan berikan pertolongan pertama sembari menunggu dokter atau bantuan medis datang.
Berikut adalah pertolongan pertama luka tembak yang bisa Anda berikan:
1. Posisikan tubuh korban dengan benar
Setelah berada di lokasi yang aman, pastikan korban luka tembak yang sadar duduk atau berbaring dalam posisi yang nyaman. Jangan angkat tinggi tungkai korban karena akan membuat darah mengalir lebih deras dari luka.
Jika korban dalam keadaan tidak sadarkan diri, baringkan korban dalam posisi miring dengan kaki bagian atas ditekuk 90°.
Sementara itu, jika korban ditembak pada bagian leher atau punggung, jangan gerakkan tubuhnya. Pasalnya, gerakan dapat merusak saraf tulang belakang yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kelumpuhan permanen.
2. Hubungi polisi dan rumah sakit terdekat
Sambil menolong korban, segera telepon polisi atau rumah sakit terdekat untuk menginformasikan adanya penembakan dan korban luka tembak.
Idealnya, korban luka tembak harus mendapatkan penanganan medis dalam kurun waktu 10 menit setelah tertembak. Jadi, sambil menunggu, gunakan waktu sebaik mungkin untuk terus memberikan pertolongan pertama luka tembak pada korban ya.
3. Hentikan perdarahan
Sembari menunggu pertolongan medis datang, hentikan perdarahan akibat luka tembak. Pertolongan pertama luka tembak ini dilakukan dengan cara memberikan tekanan pada area yang tertembak.
Gunakanlah kain kasa untuk menekan dan membalut luka tembak agar pendarahan dapat mereda. Jika tidak ada kain kasa, Anda dapat memanfaatkan sobekan baju bersih.
Apabila luka tembak berada pada area dada, tutup luka dengan plastik bersih. Tujuannya adalah untuk mencegah udara masuk ke rongga dada yang dapat menyebabkan paru-paru tidak dapat mengembang. Namun, jika korban mengalami sesak napas setelah tindakan tersebut, segera lepas penutup plastik.
4. Lakukan prosedur CPR
Apabila Anda pernah mendapat pelatihan dan mengetahui cara melakukan CPR (cardiopulmonary resuscitation), berikanlah pertolongan pertama luka tembak dengan teknik ini. CPR dilakukan jika korban luka tembak berhenti bernapas dan jantungnya berhenti berdetak.
Langkah-langkah di atas dapat Anda lakukan sebagai pertolongan pertama luka tembak. Jika memungkinkan, segeralah bawa korban IGD rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan.