Fungsi pelvis renalis sangat penting dalam proses pengumpulan dan pembuangan urine. Organ ini berbentuk corong yang terletak di dalam ginjal dan terdiri atas dua bagian, yaitu calyces dan hilium. Jika ada penyakit yang menyerang pelvis renalis, bisa dipastikan saluran kemih Anda juga terganggu.

Urine merupakan hasil penyaringan darah yang dilakukan oleh ginjal. Setelah diproduksi, urine akan melewati beberapa organ sistem urinaria lainnya, yaitu pelvis renalis, ureter, kandung kemih, dan dikeluarkan lewat uretra saat buang air kecil.

Mengenal Fungsi Pelvis Renalis dan Penyakit yang Bisa Menyerangnya - Alodokter

Mengenal Fungsi Pelvis Renalis dan Bagian-bagiannya

Fungsi pelvis renalis adalah sebagai wadah penampung urine sementara. Setelah dihasilkan oleh area filtrasi ginjal (nefron), urine ini kemudian akan dialirkan ke ureter dan dibuang keluar tubuh.

Pelvis renalis terdiri dari dua bagian, yaitu:

Calyces

Calyces adalah bagian awal dan terbesar dari pelvis renalis. Bagian ini terdiri dari ruang yang yang disebut major calyx dan cabang-cabang lebih kecil (minor calyx).

Pada calyces, terdapat mangkuk kecil yang berfungsi menerima urine dari area filtrasi ginjal (nefron). Mangkuk ini juga merupakan wadah penampung sementara bagi urine sebelum disalurkan ke ureter.

Hilum

Hilum adalah bagian akhir pelvis renalis yang tersambung langsung dengan ureter. Bagian ini merupakan saluran pendek yang berada di ujung ginjal. Pada hilum, terdapat pembuluh darah besar, yaitu arteri dan vena ginjal. Bagian ini juga menjadi pintu masuk dan keluarnya darah dari ginjal.

Bila diurutkan, darah masuk ke ginjal untuk disaring oleh area bernama nefron. Hasil penyaringan dari nefron atau urine akan masuk ke pelvis renalis lewat calyces (mangkuk penampung) dan keluar lewat hilum untuk disalurkan ke ureter.

Penyakit yang Dapat Terjadi di Pelvis Renalis

Penyakit- penyakit berikut dapat menyerang pelvis renalis:

Karsinoma sel transisional

Karsinoma sel transisional adalah salah satu kanker yang dapat terjadi di pelvis renalis. Namun, kasusnya tergolong jarang terjadi.

Gejala kondisi ini bisa bervariasi tergantung tingkat keparahannya. Gejala yang umum terjadi adalah muncul darah di urine serta nyeri di pinggang bagian samping atau punggung bawah yang tidak kunjung hilang.

Pielonefritis

Pielonefritis adalah peradangan pada pelvis renalis. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh penyebaran bakteri dari infeksi kandung kemih yang tidak mendapatkan penanganan. Pielonefritis dapat menimbulkan gejala sakit pinggang dan demam.

Hidronefrosis

Hidronefrosis adalah kondisi ketika adanya sumbatan pada aliran urine atau aliran balik urine dari kandung kemih, sehingga dapat menyebabkan renal pelvis mengalami pembengkakan. Kondisi ini bisa tidak menimbulkan gejala, namun pada sebagian pasien, hidromefrosis dapat memunculkan sakit di punggung, perut bagian bawah, dan nyeri selangkangan bisa terjadi.

Pelvis renalis termasuk bagian dari sistem saluran kemih yang berfungsi sebagai penampung urine sementara sebelum dialirkan ke ureter. Cegah penyakit pada pelvis renalis dengan menerapkan gaya hidup sehat.

Bila Anda mengalami keluhan dalam buang air kecil atau nyeri di sisi perut, pinggang, atau selangkangan, segeralah periksakan diri ke dokter untuk mendapat pemeriksaan lebih lanjut. Dengan begitu, Anda bisa memperoleh penanganan yang tepat.