Dokter mata ahli rekonstruksi adalah dokter yang memiliki keahlian khusus dalam menangani kelainan atau gangguan pada struktur dan fungsi mata, serta area sekitarnya. Area tersebut meliputi kelopak mata, tulang dan rongga mata, saluran air mata, dahi, serta bagian tengah wajah.

Untuk menjadi dokter mata ahli rekonstruksi, seorang dokter umum harus menempuh pendidikan spesialis mata terlebih dahulu. Setelah menyelesaikan pendidikan spesialis, barulah dokter tersebut dapat melanjutkan pendidikan subspesialisasi di bidang bedah rekonstruksi mata.

Mengenal Lebih Dekat Dokter Mata Ahli Rekonstruksi - Alodokter

Kondisi Mata yang Ditangani Dokter Mata Ahli Rekonstruksi

Berikut ini adalah beberapa kondisi yang dapat ditangani oleh seorang dokter mata ahli rekonstruksi:

1. Masalah pada saluran air mata

Salah satu masalah pada saluran air mata yang paling umum terjadi adalah penyumbatan saluran air mata. Penyumbatan bisa terjadi di hidung, kelopak mata, atau tepi kelopak mata. Kondisi ini sering terjadi pada bayi atau anak-anak, tetapi orang dewasa terkadang juga bisa mengalaminya.

Ketika saluran air mata tersumbat, seseorang bisa merasakan gejala berupa mata berair, mata terasa kurang nyaman, atau tampak benjolan di saluran air mata. Pada kasus tertentu, penyumbatan saluran air mata juga bisa terjadi disertai infeksi saluran air mata.

2. Gangguan pada mata

Ada beberapa gangguan pada mata yang dapat ditangani oleh dokter mata ahli rekonstruksi, antara lain:

  • Cedera atau luka pada mata, misalnya patah tulang di sekitar rongga mata dan luka tusuk pada mata
  • Kanker mata
  • Kelainan bentuk mata, misalnya mata yang masuk terlalu ke dalam rongga mata (enophthalamos) dan mata menonjol (exophthalmos)

3. Gangguan pada kelopak mata dan wajah

Beberapa gangguan pada kelopak mata dan wajah yang dapat ditangani dokter mata ahli rekonstruksi adalah:

  • Ptosis atau kelopak mata turun dan susah diangkat
  • Dermatochalasis atau kelebihan kulit di kelopak mata
  • Ektropion, yaitu kondisi ketika kelopak mata terlipat ke arah luar
  • Entropion, yakni kondisi ketika kelopak mata terlipat ke dalam bola mata dan membuat bulu mata melukai bola mata
  • Blefaropasme
  • Kejang hemifasial (HFS), kedutan pada salah satu sisi wajah
  • Sindrom Meige, gangguan langka yang ditandai dengan kontraksi otot pada rahang, lidah, dan mata

4. Trichiasis

Trichiasis merupakan kondisi ketika posisi pertumbuhan bulu mata tidak normal atau salah arah. Trichiasis dapat menyebabkan iritasi pada mata hingga kebutaan akibat kerusakan permanen pada kornea.

Kondisi ini sering kali menimbulkan gejala berupa mata merah dan sakit, mata berair, mata mudah silau atau sensitif terhadap cahaya, dan gangguan penglihatan.

5. Endoftalmitis

Endoftalmitis adalah kondisi ketika bola mata dan jaringan di sekitar mata meradang akibat infeksi yang parah. Infeksi ini bisa terjadi akibat cedera pada mata, misalnya luka tusuk atau masuknya benda asing pada mata, serta penyebaran kuman atau jamur dari bagian tubuh lain, misalnya pada kondisi sepsis.

Kondisi ini merupakan salah satu kondisi yang perlu segera ditangani oleh dokter.

Tindakan yang Dilakukan oleh Dokter Mata Ahli Rekonstruksi

Dokter mata ahli rekonstruksi dapat memberikan konsultasi, mendiagnosis penyakit, dan menentukan penanganan kepada pasien yang mengalami gangguan pada mata. Penanganan tersebut bisa dilakukan dengan pemberian obat-obatan atau dengan tindakan medis, misalnya operasi.

Berikut ini adalah beberapa jenis operasi yang dapat dilakukan oleh dokter mata ahli rekonstruksi:

Blefaroplasti

Tindakan ini dilakukan untuk memperbaiki bentuk kelopak mata. Operasi kelopak mata atau blefaroplasti umumnya dilakukan dengan cara menghilangkan atau memperbaiki posisi kulit dan jaringan lemak di sekitar kelopak mata.

Operasi ini sering kali dilakukan untuk memperbaiki penampilan pasien, misalnya karena bentuk kelopak mata tidak simetris atau kelopak mata tampak kendur. Namun, selain untuk alasan kecantikan, operasi kelopak mata juga bisa dilakukan untuk menangani gangguan pada kelopak mata, seperti ektropion dan entropion.

Operasi pengencangan alis

Operasi pengencangan alis merupakan salah satu jenis operasi plastik yang dapat dilakukan oleh dokter mata ahli rekonstruksi. Operasi ini bertujuan untuk mengangkat dan meratakan alis serta menghilangkan keriput atau kendur di dahi.

Operasi perbaikan ptosis

Prosedur perbaikan ini dilakukan berdasarkan penyebab utama ptosis. Ptosis sendiri disebabkan oleh kelainan saraf atau otot mata yang berfungsi untuk mengatur proses membuka dan menutupnya kelopak mata.

Dalam menangani ptosis, dokter dapat melakukan operasi pada mata guna mengencangkan otot mata atau memperbaiki saraf pada mata.

Dacriocystorhinostomy (DCR)

DCR bertujuan untuk memperbaiki saluran air mata yang tersumbat dan membuat air mata pasien dapat mengalir dengan lancar. Tindakan ini dilakukan dengan membuat sayatan di sisi hidung atau bisa juga dengan endoskopi.

Operasi pengangkatan mata

Operasi pengangkatan mata umumnya dilakukan untuk mengangkat jaringan mata yang sudah rusah parah dan tidak dapat diperbaiki, misalnya akibat tumor atau kanker mata serta infeksi berat atau cedera parah pada mata. Operasi pengangkatan mata bisa dilakukan dengan dua teknik, yaitu eviserasi dan enukleasi.

Eviserasi dilakukan dengan mengangkat kornea dan bagian dalam bola mata, tetapi bagian putih mata (sklera) masih dipertahankan. Sementara itu, enukleasi merupakan pengangkatan seluruh mata, termasuk sklera.

Setelah mata pasien diangkat, dokter mungkin akan melakukan pemasangan mata pengganti atau prostetik untuk memperbaiki penampilan pasien. Namun, mata prostetik ini tidak dapat mengembalikan fungsi penglihatan yang sudah rusak.

Selain tindakan bedah atau operasi, dokter mata ahli rekonstruksi juga bisa melakukan tindakan medis lain seperti memberikan suntikan botox pada otot kelopak mata dan pencabutan bulu mata atau epilasi. Tindakan epilasi ini bisa dilakukan pada kasus trichiasis.

Kapan Harus ke Dokter Mata Ahli Rekonstruksi?

Pasien biasanya akan dirujuk ke dokter mata ahli rekonstruksi oleh dokter umum atau dokter spesialis mata. Namun, selain karena rujukan, pasien juga bisa berkonsultasi secara langsung ke dokter mata ahli rekonstruksi apabila mengalami gejala atau kondisi berikut:

  • Nyeri pada mata
  • Mata merah dan bengkak
  • Bentuk mata tidak simetris
  • Kelopak mata kendur
  • Sulit membuka mata atau kelopak mata susah diangkat
  • Cedera pada mata, misalnya luka tusuk pada mata atau tulang di sekitar rongga mata patah
  • Muncul benjolan pada mata atau di sekitar mata
  • Bulu mata melukai mata, misalnya karena kelopak mata terlipat ke dalam mata

Persiapan Sebelum Mengunjungi Dokter Mata Ahli Rekonstruksi

Sebelum bertemu dokter mata ahli rekosntruksi, Anda disarankan untuk mempersiapkan beberapa hal berikut agar dokter dapat lebih mudah menentukan penanganan yang tepat:

  • Membuat catatan terkait riwayat kesehatan dan penanganan medis yang sudah dilakukan, termasuk obat-obatan yang pernah diresepkan
  • Mencatat keluhan yang dirasakan, sudah berapa lama keluhan tersebut terjadi, dan apa faktor pencetusnya
  • Membawa hasil pemeriksaan medis sebelumnya jika ada, misalnya biopsi, tes darah, USG, atau CT scan pada mata

Apabila merasa kesulitan dalam memilih dokter mata ahli rekonstruksi, Anda dapat meminta rekomendasi atau rujukan dari dokter umum atau dokter mata. Dokter dapat merujuk Anda ke dokter mata ahli rekonstruksi sesuai diagnosis penyakit mata yang Anda alami dan tingkat keparahannya.