Memar umumnya terjadi akibat benturan keras. Namun, beberapa orang bisa mengalami memar hanya karena benturan ringan. Penyebab mudah memar pada sebagian orang ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti kondisi medis atau konsumsi obat-obatan tertentu.

Memar terjadi ketika pembuluh darah kecil pecah, sehingga sel-sel darah di dalamnya merembes keluar dan mengendap di bawah permukaan kulit. Hal ini menyebabkan timbulnya warna kemerahan atau keunguan pada kulit.

7 Penyebab Mudah Memar yang Perlu Diketahui - Alodokter

Secara alami, sel trombosit dalam darah akan bekerja sama dengan faktor pembekuan darah untuk membentuk gumpalan guna menghentikan perdarahan. Selanjutnya, sel-sel darah akan diserap kembali oleh tubuh secara perlahan dan memar pun memudar.

Beberapa Penyebab Mudah Memar

Kebanyakan memar atau lebam disebabkan oleh cedera fisik dan dapat membaik dengan sendirinya dalam waktu beberapa hari. Namun, jika memar sering terjadi tanpa penyebab yang jelas atau muncul secara tiba-tiba, hal tersebut kemungkinan disebabkan oleh penyakit atau kondisi medis tertentu, antara lain:

1. Kekurangan faktor pembekuan darah

Faktor pembekuan darah adalah protein di dalam darah yang berfungsi untuk membantu platelet menghentikan perdarahan. Ketika tubuh kekurangan faktor pembekuan darah, memar dan perdarahan secara spontan atau tanpa sebab, seperti gusi berdarah, mimisan, dan memar di sendi, akan sangat mudah terjadi.

Contoh penyakit yang dapat menyebabkan mudah memar akibat kekurangan faktor pembekuan darah adalah hemofilia dan penyakit von Willebrand. Keduanya merupakan penyakit genetik atau keturunan yang menyebabkan penderitanya kekurangan faktor pembekuan darah tertentu.

2. Kekurangan platelet atau trombosit

Kondisi ini dapat disebabkan oleh penurunan produksi platelet di sumsum tulang akibat infeksi virus, efek samping obat, atau kanker darah.

Selain itu, kekurangan platelet juga dapat terjadi akibat platelet diserang oleh sel-sel  pertahanan tubuh sendiri (autoimun), seperti pada penyakit idiopathic thrombocytopenic purpura (ITP), atau akibat pemakaian platelet secara berlebihan oleh tubuh, seperti pada penyakit thrombotic thrombocytopenic purpura (TTP).

3. Penyakit hati

Liver atau hati merupakan organ yang berfungsi untuk menghasilkan protein pembentuk faktor pembekuan darah. Kerusakan hati akibat konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan, infeksi, atau sirosis dapat mengganggu produksi protein-protein ini dan menyebabkan memar lebih mudah terjadi.

4. Efek samping obat-obatan dan suplemen

Obat antikoagulan dan antiplatelet yang dikenal sebagai obat pengencer darah, seperti aspirin, warfarin, dan clopidogrel, berfungsi untuk mencegah penggumpalan darah. Obat-obatan ini sering digunakan untuk mengobati stroke dan penyakit jantung. Namun, salah satu efek samping obat-obatan ini adalah mudah memar.

Selain itu, obat golongan kortikosteroid yang banyak digunakan untuk meredakan peradangan pada penyakit asma, alergi, atau eksim dapat menipiskan kulit, sehingga orang yang mengonsumsinya bisa lebih mudah mengalami memar. 

Obat pereda nyeri, seperti ibuprofen dan celecoxib, serta suplemen minyak ikan dan ginkgo juga bisa menyebabkan memar lebih mudah terjadi.

5. Kekurangan atau defisiensi vitamin

Selain mudah mengalami memar, kekurangan vitamin B12, vitamin C, vitamin K, atau folat dapat menyebabkan mudah memar atau bahkan memar lebih lama sembuh.

6. Usia tua

Orang lanjut usia memiliki jaringan kulit dan lapisan lemak di bawah kulit yang lebih tipis, sehingga lebih mudah mengalami memar setelah terkena benturan. Selain itu, pembuluh darah kapiler pada lansia juga lebih rapuh sehingga lebih mudah pecah. Hal ini terjadi karena kurangnya produksi kolagen seiring bertambahnya usia.

7. Olahraga berat

Olahraga berat bisa membuat otot tubuh bekerja ekstra, sehingga menyebabkan robekan atau pecahnya pembuluh darah halus di bawah kulit. Hal ini terutama terjadi pada orang yang sering melakukan olahraga angkat beban dan maraton.

Tidak semua memar merupakan tanda bahaya yang memerlukan pengobatan khusus. Namun, berhati-hatilah jika memar sangat sering terjadi atau disertai dengan penurunan berat badan, pembengkakan tubuh, dan nyeri di lokasi memar.

Jika Anda mengalami memar atau lebam, langkah awal yang dapat dilakukan adalah mengompres area yang memar tersebut dengan kompres dingin. Jika memar terjadi pada lengan atau tungkai, tinggikan area yang memar saat berbaring.

Apabila memar tidak kunjung sembuh dalam 2 minggu, disertai perdarahan di bagian tubuh lain, atau memar muncul terlalu sering dengan ukuran besar, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter melalui Chat Bersama Dokter untuk mendapatkan saran penanganan yang tepat. 

 

Ditulis oleh: 

dr. Irene Cindy Sunur