Ada beragam jenis pelumas yang bisa digunakan saat berhubungan seksual. Salah satu yang masih banyak digunakan hingga saat ini adalah baby oil. Tetapi, apakah penggunaan baby oil sebagai pelumas saat berhubungan seksual tergolong aman? Yuk, simak faktanya di artikel ini.

Baby oil merupakan minyak mineral berbahan dasar petroleum. Karena diperuntukkan bagi bayi, baby oil tentu bebas dari bahan kimia berbahaya, seperti paraben, pewarna, dan wewangian. Nah, hal inilah yang mungkin membuat banyak orang menganggap baby oil juga aman digunakan sebagai pelumas saat berhubungan seksual.

Menggunakan Baby Oil untuk Pelumas Saat Berhubungan Seksual, Amankah? - Alodokter

Padahal, faktanya tidak demikian. Penggunaan baby oil untuk pelumas saat berhubungan seksual sangat tidak dianjurkan, karena dapat menimbulkan berbagai risiko yang tidak diinginkan.

Risiko Penggunaan Baby Oil untuk Pelumas Saat Berhubungan Seksual

Di bawah ini adalah beberapa risiko yang dapat timbul jika kamu dan pasangan kerap menggunakan baby oil sebagai pelumas saat berhubungan seksual:

1. Menyebabkan infeksi pada vagina

Menggunakan pelumas yang berbahan petroleum, seperti baby oil, dapat menyebabkan infeksi pada vagina. Salah satu penelitian menyatakan, wanita yang menggunakan petroleum jelly sebagai pelumas saat berhubungan seksual memiliki risiko lebih tinggi mengalami infeksi pada vagina, termasuk vaginosis bakterialis atau infeksi jamur pada vagina.

2. Mengiritasi vulva

Vulva adalah bagian yang cukup sensitif terhadap perubahan kelembapan dan paparan bahan kimia. Nah, menggunakan baby oil untuk berhubungan seksual diketahui bisa menyebabkan vulva teritasi. Iritasi pada vulva bisa menimbulkan keluhan berupa kemerahan, rasa gatal, perih, dan panas pada vagina.

3. Merusak kondom

Baby oil bisa merusak kondom lateks. Penelitian bahkan menyebutkan, hanya dalam waktu 1 menit, kondom yang terkena minyak mineral, seperti baby oil, bisa menurun fungsinya hingga 90%.

Jika rusak, ini artinya kondom tidak dapat memberikan perlindungan yang maksimal. Hal ini kemudian meningkatkan risiko terjadinya penyakit menular seksual atau kehamilan bagi pasangan yang sedang tidak ingin memiliki keturunan.

4. Sulit untuk dibilas

Sama seperti minyak lainnya, baby oil tidak mudah larut dengan air. Maka dari itu, setelah selesai berhubungan seksual, kamu akan kesulitan untuk membersihkan baby oil jika hanya menggunakan air dan sabun.

Agar benar-benar bersih, kamu perlu menggosok kulit yang terkena baby oil dengan kain, tisu, atau alat lainnya, sehingga bisa menyebabkan kulit mengalami iritasi. Tidak hanya pada kulit, baby oil juga cenderung sulit untuk dibersihkan dan akan meninggalkan noda pada seprai atau pakaianmu.

Nah, melihat faktanya di atas, jadi jangan gunakan baby oil sebagai pelumas saat berhubungan seksual, ya. Gunakanlah produk yang memang dibuat khusus sebagai pelumas.

Jika kamu baru-baru ini menggunakan baby oil untuk berhubungan seksual dan mengalami keluhan-keluhan yang tadi disebutkan, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapat perawatan yang tepat. Selain itu, kamu juga bisa bertanya kepada dokter mengenai pelumas yang paling aman untuk digunakan saat berhubungan seks.