Methoxsalen adalah obat untuk mengobati vitiligo, yaitu penyakit yang menyebabkan bercak-bercak putih di kulit akibat hilangnya pigmen kulit pada area tersebut. Obat ini digunakan bersamaan dengan terapi sinar ultraviolet atau terapi sinar matahari.

Methoxsalen termasuk golongan obat psoralen. Methoxsalen bekerja dengan cara membuat kulit lebih mudah menyerap sinar matahari atau sinar ultraviolet. Hal ini akan merangsang pembentukan pigmen kulit sehingga bercak kulit yang lebih pucat secara perlahan akan berwarna sama dengan kulit di sekitarnya.

Methoxsalen - Alodokter

Merek dagang Methoxsalen: Soralen

Apa Itu Methoxsalen

Golongan Obat resep
Kategori Psoralen
Manfaat Membantu penyerapan sinar matahari atau sinar ultraviolet untuk pembentukan pigmen kulit yang mengalami vitiligo
Digunakan oleh Dewasa dan anak usia ≥12 tahun
 

 

Methoxsalen untuk ibu hamil dan menyusui

Kategori C: Belum ada cukup bukti dari studi pada binatang percobaan maupun manusia yang menjelaskan keamanan obat terhadap ibu hamil maupun janin.
Obat ini sebaiknya tidak digunakan oleh ibu hamil, kecuali jika disarankan oleh dokter.
Belum diketahui apakah methoxsalen dapat terserap ke dalam ASI atau tidak. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa persetujuan dokter.
Bentuk obat Cairan obat luar

Peringatan Sebelum Menggunakan Methoxsalen

Methoxsalen tidak boleh digunakan sembarangan. Berikut adalah hal-hal yang perlu Anda perhatikan sebelum menjalani pengobatan dengan methoxsalen:

  • Jangan menjalani pengobatan dengan methoxsalen jika memiliki alergi terhadap obat ini.
  • Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita kanker kulit melanoma atau karsinoma sel skuamosa.
  • Beri tahu dokter jika kulit Anda mudah mengalami sunburn (terbakar sinar matahari).
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat-obat lain, termasuk suplemen, atau produk herbal, untuk mengantisipasi interaksi obat.
  • Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah menggunakan methoxsalen.

Dosis dan Aturan Pakai Methoxsalen

Dosis methoxsalen tergantung pada kondisi vitiligo dan respons tubuh pasien terhadap obat. Terapi dengan methoxsalen biasanya dilakukan 1 kali dalam 1 minggu. Obat dioleskan ke area kulit yang mengalami vitiligo.

Cara Menggunakan Methoxsalen dengan Benar

Methoxsalen akan diberikan oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan dokter. Kulit yang diolesi obat akan mendapatkan terapi paparan sinar ultraviolet atau terapi paparan sinar matahari yang terkontrol. Setelah terapi, area yang diobati akan dibersihkan dengan baik.

Di luar waktu terapi, kulit yang diterapi dengan methoxsalen perlu dilindungi dari paparan sinar matahari. Hal ini karena methoxsalen dapat meningkatkan risiko terjadinya sunburn yang parah, terutama dalam kurun waktu 12–72 jam setelah terapi.

Gunakan tabir surya minimal SPF 15, serta pakaian atau aksesoris (seperti topi, sarung tangan, atau kaus kaki) yang dapat melindungi area kulit yang diterapi. Sebisa mungkin hindari paparan sinar matahari, termasuk saat berawan atau saat berada di dalam ruangan dengan jendela kaca.

Perlu diketahui mungkin dibutuhkan waktu 6–9 minggu hingga terlihat perubahan warna yang jelas pada area yang mengalami vitiligo.

Ikuti jadwal pengobatan sesuai dengan jadwal yang diberikan oleh dokter agar efek pengobatan lebih maksimal.

Interaksi Methoxsalen dengan Obat Lain

Risiko terjadinya sunburn dapat meningkat jika methoxsalen digunakan bersamaan dengan obat yang juga membuat kulit lebih sensitif terhadap sinar matahari, seperti:

Pastikan dokter mengetahui jika Anda sedang menggunakan obat-obat di atas sebelum menjalani terapi dengan methoxsalen.

Selain itu, sensitivitas kulit terhadap matahari dapat meningkat jika saat pengobatan dengan methoxsalen Anda mengonsumsi makanan tertentu, seperti jeruk nipis, wortel, seledri, atau buah ara.

Efek Samping dan Bahaya Methoxsalen

Methoxsalen berpotensi menyebabkan kulit yang diobati menjadi kering, gatal, perih atau kemerahan. Konsultasikan dengan dokter jika efek samping tersebut tidak membaik atau malah memburuk. Jangan menggunakan produk atau obat sendiri untuk mengatasi keluhan di atas.

Segera ke dokter jika muncul reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, misalnya:

  • Kulit seperti terbakar atau kulit melepuh
  • Luka yang tidak kunjung sembuh pada kulit yang diterapi
  • Muncul tahi lalat atau benjolan di area yang diterapi
  • Perubahan yang tidak wajar pada bentuk, ukuran, dan warna tahi lalat yang sebelumnya sudah ada