Nyeri di bagian belakang kepala bisa dialami siapa saja, mulai dari remaja hingga orang tua. Rasa sakit ini mengganggu aktivitas sehari-hari dan bisa menjadi tanda masalah pada otot, tulang belakang, atau kondisi kesehatan lain. Penting untuk mengetahui penyebab dan cara mengatasinya agar terhindar dari risiko berbahaya.
Setiap kelompok usia punya faktor risiko berbeda untuk mengalami nyeri di bagian belakang kepala. Remaja dan pelajar sering mengalaminya karena postur belajar yang kurang baik, sedangkan pekerja kantoran bisa terkena akibat duduk terlalu lama atau stres. Pada lansia, masalah sendi, otot, atau saraf lebih sering memicu keluhan ini.

Umumnya, nyeri di bagian belakang kepala disebabkan oleh hal-hal sederhana seperti posisi duduk yang salah, stres, atau kurang tidur. Namun, pada beberapa kasus, keluhan ini bisa menjadi pertanda adanya gangguan kesehatan yang perlu penanganan medis, seperti masalah pada tulang belakang leher, infeksi, atau tekanan darah tinggi.
Penting untuk mengenali gejala penyerta dan langkah penanganan yang tepat untuk mengatasi keluhan ini.
Penyebab Nyeri di Bagian Belakang Kepala
Nyeri di bagian belakang kepala bisa muncul karena berbagai alasan, mulai dari kebiasaan sehari-hari hingga masalah kesehatan tertentu. Berikut ini adalah penyebab yang paling umum:
1. Ketegangan otot leher
Ketegangan pada otot leher adalah salah satu pemicu paling sering dari nyeri di bagian belakang kepala. Hal ini biasanya terjadi saat otot-otot di sekitar leher dan bahu menjadi kaku atau tegang.
Contohnya, duduk terlalu lama di depan komputer dengan posisi kepala menunduk, membaca sambil tiduran, atau tidur dengan bantal yang terlalu tinggi bisa menyebabkan otot leher tertarik dan memicu rasa sakit yang menjalar ke belakang kepala.
2. Masalah pada tulang belakang leher
Tulang belakang di bagian leher (servikal) melindungi saraf penting yang tersambung ke kepala. Jika ada masalah pada struktur ini, seperti hernia nukleus pulposus (HNP) atau osteoarthritis (pengapuran sendi leher), Anda bisa mengalami nyeri yang menjalar dari leher hingga ke bagian belakang kepala.
Gejalanya bisa bertambah parah saat menoleh, menunduk, atau setelah mengangkat benda berat.
3. Migrain
Migrain biasanya dikenal sebagai sakit kepala sebelah. Namun, pada sebagian orang, rasa sakitnya bisa menjalar ke bagian belakang kepala. Migrain sering disertai gejala lain, seperti mual, muntah, ataupun sensitif terhadap cahaya dan suara.
Pemicunya bisa beragam, misalnya stres, kurang tidur, konsumsi makanan tertentu, seperti cokelat atau keju, perubahan hormon, atau cuaca yang terlalu panas.
4. Tension headache (sakit kepala tipe tegang)
Ini adalah jenis sakit kepala yang paling umum. Nyeri biasanya terasa seperti kepala ditekan atau diikat kencang, dan bermula dari belakang kepala lalu menyebar ke pelipis atau seluruh kepala. Penyebab utama nyeri di bagian belakang kepala akibat tension headache ini, di antaranya stres, tekanan pekerjaan, kelelahan, dan postur tubuh yang salah.
Kondisi ini umum terjadi ketika Anda duduk lama tanpa istirahat saat bekerja atau belajar, sehingga tubuh menjadi tegang dan nyeri pun muncul di area belakang kepala.
5. Tekanan darah tinggi (hipertensi)
Hipertensi yang tidak terkontrol bisa menimbulkan keluhan nyeri di bagian belakang kepala, terutama pada pagi hari setelah bangun tidur. Terkadang, gejala hipertensi ini juga disertai rasa berat di kepala, pusing, atau bahkan pandangan yang kabur.
Penting untuk rutin memeriksa tekanan darah dan segera konsultasikan ke dokter ketika mengalami gejala ini, terutama jika disertai nyeri dada atau sesak napas.
6. Infeksi atau peradangan
Infeksi pada bagian kepala dan leher, seperti infeksi telinga, radang tenggorokan, atau sinusitis, dapat menyebabkan rasa nyeri di bagian belakang kepala.
Pada anak-anak misalnya, infeksi telinga bisa membuat mereka mengeluhkan sakit di area belakang kepala. Pada orang dewasa, sinusitis juga dapat memicu nyeri di daerah yang sama, terutama jika disertai hidung tersumbat atau pilek.
7. Cedera pada kepala atau leher
Benturan langsung pada kepala atau leher, seperti kecelakaan, terjatuh, atau terpukul, bisa menyebabkan nyeri di bagian belakang kepala. Gejala kadang muncul langsung, tetapi pada beberapa kasus bisa juga baru terasa beberapa jam atau hari setelah kejadian.
Jika nyeri muncul setelah cedera, apalagi disertai muntah, pingsan, atau kesulitan bicara, segera cari bantuan medis.
Selain beberapa kondisi di atas, nyeri di bagian belakang kepala juga bisa disebabkan oleh kondisi medis lain seperti neuralgia oksipital, tumor otak, meningitis, atau efek samping penggunaan obat tertentu. Kondisi ini lebih jarang terjadi, tetapi tetap perlu diwaspadai, terutama jika disertai gejala berat seperti kejang, demam tinggi, atau kesadaran menurun.
Cara Mengatasi Nyeri di Bagian Belakang Kepala
Penanganan nyeri di bagian belakang kepala sebaiknya disesuaikan dengan penyebabnya. Berikut ini adalah langkah-langkah yang bisa dilakukan:
- Kurangi aktivitas fisik yang berat.
- Perbaiki postur duduk dan hindari posisi menunduk terlalu lama.
- Tempelkan kompres hangat di leher dan bagian belakang kepala.
- Minum obat pereda nyeri sesuai anjuran dokter.
- Lakukan senam leher, peregangan, atau latihan postur tubuh, jika nyeri disebabkan oleh ketegangan otot atau posisi yang salah.
- Terapkan relaksasi atau atur waktu istirahat, jika penyebabnya adalah stres.
- Patuhi pengobatan yang sudah dianjurkan dokter, apabila nyeri di bagian belakang kepala disebabkan oleh kondisi medis tertentu, seperti tekanan darah tinggi.
Namun, Anda perlu segera berkonsultasi ke dokter jika nyeri di bagian belakang kepala:
- Tidak membaik dengan penanganan sederhana
- Sering kambuh atau memburuk
- Disertai demam tinggi, kekakuan leher, gangguan penglihatan, kesemutan, atau lemah pada anggota tubuh
- Terjadi setelah benturan atau cedera pada kepala atau leher
Kondisi-kondisi tersebut bisa menjadi tanda bahaya yang membutuhkan penanganan medis lebih lanjut. Anda dapat memanfaatkan fitur Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER untuk konsultasi daring, atau buat janji dengan dokter secara langsung jika menemukan gejala yang mencurigakan.
Mengetahui penyebab dan cara mengatasi nyeri di bagian belakang kepala dapat membantu Anda tetap beraktivitas tanpa gangguan. Namun, jika keluhan bertambah parah atau berulang, jangan ragu untuk segera berkonsultasi ke dokter. Penanganan yang cepat dan tepat sangat penting agar tidak sampai menimbulkan komplikasi.