Nyeri pangkal paha sering kali disebabkan oleh ketegangan otot akibat cedera maupun olahraga berlebih. Namun, beberapa kondisi lain seperti turun berok dan batu di saluran kemih, juga bisa menyebabkan nyeri di pangkal paha.

Pangkal paha adalah bagian ujung atas paha yang menempel dengan perut atau area selangkangan. Rasa tidak nyaman di daerah ini biasanya terjadi ketika otot di selangkangan tertarik atau tegang karena aktivitas fisik, misalnya olahraga.

Nyeri Pangkal Paha, Ketahui 10 Penyebab dan Cara Pencegahannya - Alodokter

Nyeri di pangkal paha sering kali dialami oleh atlet sepak bola karena banyaknya gerakan dan tekanan pada tungkai, seperti menendang dan berlari. Hal ini bisa memicu terjadinya ketegangan otot di tungkai, tanpa terkecuali bagian pangkal paha.

Ketahui Berbagai Penyebab Nyeri Pangkal Paha

Selain dialami oleh atlet, nyeri pangkal paha juga bisa diderita oleh siapa saja. Berikut ini adalah berbagai kondisi yang bisa menyebabkan nyeri pangkal paha:

1. Cedera

Cedera merupakan salah satu penyebab umum nyeri pangkal paha. Kondisi ini paling sering terjadi karena otot selangkangan robek saat diregangkan atau digerakkan terlalu cepat dan berlebihan, sehingga menimbulkan rasa sakit tiba-tiba.

Ketegangan otot ini juga dapat menimbulkan sensasi kedutan di paha bagian dalam dan tungkai terasa lemas untuk digerakkan.

2. Turun berok

Hernia atau turun berok di area pangkal paha terjadi ketika otot bagian bawah perut melemah, sehingga menyebabkan jaringan usus menonjol ke selangkangan. Tonjolan ini bisa saja tertekan saat penderitanya duduk, jongkok, maupun batuk, sehingga menyebabkan nyeri di area pangkal paha.

3. Batu saluran kemih

Terbentuknya batu di saluran kemih, seperti ginjal dan ureter, bisa menyebabkan nyeri di pangkal paha. Bila batu berada di ginjal, rasa nyeri biasanya berawal di daerah pinggang yang bisa menjalar ke selangkangan.

Sementara itu, keluhan nyeri akibat batu di ureter atau saluran kemih biasanya langsung terasa di perut bagian bawah dan pangkal paha.

Selain nyeri, batu di ureter juga disertai gejala lain, seperti nyeri saat buang air kecil, tidak bisa buang air kecil, tampak pasir di urine, bahkan buang air kecil disertai darah.

4. Infeksi saluran kemih

Tidak jarang kasus infeksi saluran kemih (ISK) membuat penderitanya mengalami nyeri pangkal paha. Ada berbagai gejala yang dapat dirasakan oleh penderita ISK, mulai dari buang air kecil tidak tuntas, nyeri saat buang air kecil, urine tampak keruh dan berbau menyengat, dan nyeri punggung atas atau selangkangan.

5. Patah tulang pinggul

Nyeri pada pangkal paha juga dapat disebabkan oleh patah tulang pinggul. Kondisi ini umumnya terjadi akibat terjatuh dan pukulan keras yang langsung mengarah ke bagian paha atas.

Patah tulang ini sering dialami oleh wanita yang menderita pengeroposan tulang atau osteoporosis dan penderita kanker tulang yang jaringan kankernya telah menyebar ke tulang di selangkangan.

6. Gangguan buah zakar

Nyeri pada buah zakar atau testis memang berbeda dengan nyeri pangkal paha. Namun, berbagai kondisi yang memengaruhi testis, seperti epididimitis, testis terpuntir atau torsi testis, dan spermatokel, bisa menyebabkan nyeri di buah zakar yang menjalar hingga ke area pangkal paha.

7. Saraf pinggul kejepit

Saraf pinggul kejepit juga menyebabkan rasa sakit pada pangkal paha. Nyeri ini umumnya menjalar hingga ke paha bagian dalam atau lutut.

Kondisi tersebut terjadi ketika saraf mendapatkan tekanan berlebih akibat duduk terlalu lama, kehamilan, radang sendi, ketegangan otot, dan kelebihan berat badan atau obesitas.

8. Osteoarthritis pinggul

Osteoarthritis pinggul adalah peradangan yang menyebabkan kerusakan pada jaringan tulang rawan di sendi pinggul.

Penderita umumnya mengalami kesulitan ketika berjalan, kaku sendi saat bangun dari tempat tidur atau duduk, bengkak di sekitar panggul, dan rasa nyeri yang menjalar hingga ke beberapa lokasi seperi pangkal paha, lutut, dan bokong.

9. Bursitis pinggul

Bursitis pinggul adalah peradangan pada bursa, yaitu bantalan yang membantu mengurangi gesekan antartulang saat bergerak. Kondisi ini bisa menyebabkan nyeri di area selangkangan yang terasa makin buruk pada malam hari dan saat berbaring, duduk, berjalan lama, naik tangga, atau jongkok.

10. Kista ovarium

Meski sering tidak menimbulkan gejala, pada beberapa kasus, penderita kista ovarium bisa merasakan nyeri pangkal paha yang terasa ketika berjalan, berhubungan seksual, atau sebelum dan setelah periode menstruasi.

Kondisi ini biasanya juga disertai gejala lain, seperti gangguan haid, nyeri saat buang air besar, perut kembung atau bengkak, mual, dan muntah.

Cara Pencegahan Nyeri Pangkal Paha

Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menghindari nyeri pangkal paha dan berbagai kondisi yang menyebabkannya, yaitu:

  • Lakukan peregangan dan pemanasan sebelum olahraga atau memulai aktivitas fisik.
  • Pertahankan berat badan ideal.
  • Hati-hati saat mengangkat benda berat.
  • Konsumsi lebih banyak air putih.
  • Konsumsi makanan tinggi vitamin D dan kalsium.
  • Jangan berolahraga jika bagian pangkal paha sudah terasa sakit.
  • Lakukan latihan otot paha secara teratur dari intensitas rendah ke tinggi.

Jika upaya pencegahan sudah dilakukan tetapi nyeri pangkal paha Anda alami, jangan panik dulu, ya. Coba rasakan tingkat nyeri yang dialami. Bila belum terlalu berat dan tidak terlalu mengganggu, Anda bisa mencoba cara sederhana untuk mengatasinya.

Anda bisa melakukan perawatan di rumah dengan kompres menggunakan air dingin selama 20−30 menit beberapa kali sehari, mengurangi aktivitas fisik, dan memperbanyak istirahat.

Konsumsi obat antinyeri, seperti ibuprofen atau paracetamol, juga bisa meredakan gejala nyeri. Namun, selalu konsumsi obat sesuai petunjuk di produk kemasan.

Jika nyeri pangkal paha tidak mereda dan disertai dengan gejala lain, seperti nyeri hebat pada testis, buah zakar membengkak dan memerah, darah dalam urine, demam, atau muntah berulang, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan perawatan medis yang tepat.