Gejala OCD biasanya mulai terlihat pada masa remaja atau dewasa muda, tetapi juga dapat dimulai ketika kanak-kanak. Seiring usia bertambah, gejala tersebut cenderung memburuk. Selain memburuk, gejala OCD juga bisa makin berat bila penderitanya mengalami stres.

Berikut ini adalah beberapa gejala yang umum terjadi pada penderita OCD:

Pikiran Obsesif

Obsesif adalah gangguan pikiran yang terjadi secara berulang dan menimbulkan kecemasan. Pikiran obsesif ini bisa muncul secara tiba-tiba ketika penderita sedang memikirkan atau melakukan sesuatu atau yang dikenal dengan intrusive thought.

Gejala obsesif yang dialami penderita OCD bisa berupa:

  • Cemas atau takut tertular penyakit sehingga menghindari bersalaman atau menyentuh benda-benda
  • Stres ketika melihat sekumpulan benda tidak selaras atau simetris
  • Takut melakukan sesuatu yang membahayakan diri sendiri atau orang lain, misalnya ragu apakah sudah mematikan kompor atau mengunci pintu
  • Takut mengatakan sesuatu yang mungkin menyinggung perasaan orang lain
  • Khawatir membuang barang yang telah dikumpulkan atau hoarding disorder

Perilaku Kompulsif

Kompulsif adalah perilaku yang dilakukan berulang-ulang guna mengurangi rasa cemas atau takut akibat pikiran obsesif. Penderita OCD akan merasa lega sesaat setelah melakukan perilaku kompulsif. Namun, gejala obsesif bisa muncul kembali dan membuat penderita OCD mengulangi perilaku kompulsif.

Gejala perilaku kompulsif meliputi:

  • Mandi atau mencuci tangan berulang-ulang sampai lecet
  • Menyusun benda menghadap ke arah yang sama atau sesuai jenisnya
  • Memeriksa berulang kali apakah sudah mematikan kompor atau mengunci pintu
  • Mengulangi kata-kata atau kalimat tertentu dalam hati agar tidak salah mengatakannya
  • Mengumpulkan atau menimbun barang-barang, seperti surat atau koran yang tidak terpakai

Gejala OCD bisa juga terlihat pada hubungan, baik dengan pasangan maupun keluarga. Gejala ini bisa muncul sebagai obsessive love disorder yang membuat penderita OCD tidak bisa berhenti memikirkan pasangannya dan melakukan segala hal untuk meyakinkan dirinya akan hubungannya.

Pada umumnya, gejala OCD pada anak-anak dan orang dewasa tidak jauh berbeda. Namun, gejala OCD pada anak-anak terkadang kurang jelas. Oleh karena itu, orang tua perlu waspada jika anak-anak menunjukkan sejumlah gejala berikut:

  • Sering berganti pakaian karena dianggap sudah kotor
  • Meletakkan barang-barangnya di satu bagian rumah dan akan tersinggung bila dipindahkan
  • Cenderung hanya menggunakan satu toilet tertentu ketika di tempat umum
  • Menggunakan sabun tangan, sabun mandi, atau tisu toilet secara berlebihan
  • Menghindari bersosialisasi dengan teman sebaya dan tidak senang berbagi barang miliknya

Kapan Harus ke Dokter

Tidak semua pikiran atau perilaku yang menimbulkan rasa cemas dikategorikan sebagai obsesif kompulsif. Wajar bila terkadang seseorang melakukan cek ulang terhadap suatu tindakan yang sudah dilakukan.

Namun, pikiran atau perilaku tersebut dinilai tidak wajar bila sampai memengaruhi aktivitas seseorang. Tanda pikiran atau perilaku tersebut antara lain:

  • Menghabiskan waktu minimal 1 jam dalam 1 hari untuk memikirkan atau melakukan tindakan tersebut
  • Tidak mendapatkan kesenangan dari tindakannya, tetapi hanya merasa lega dan bertahan sementara
  • Sulit mengendalikannya, meski menyadari pikiran atau perilaku tersebut sudah berlebihan

Segera periksakan diri dokter apabila Anda atau anak Anda mengalami kondisi gejala di atas. Pemeriksaan dan penanganan sejak dini dapat mencegah gejala OCD menjadi lebih berat.

Perlu diketahui, obsessive compulsive disorder (OCD) berbeda dengan obsessive-compulsive personality disorder (OCPD). OCPD adalah gangguan kepribadian yang ditandai dengan sifat perfeksionis, pola pikir dan sikap yang kaku atau keras kepala, serta keinginan untuk mengendalikan segala sesuatu.

Sekilas ada kesamaan dalam sikap teratur dan perfeksionis pada penderita OCD dan OCPD. Bedanya, perilaku penderita OCD didasari keinginan untuk menghindari rasa cemas. Sedangkan, perilaku penderita OCPD didasari oleh keinginannya untuk terlihat sempurna.