Selama pandemi COVID-19, anak-anak dianjurkan untuk di rumah saja agar tidak mudah terinfeksi penyakit ini. Namun, hal ini justru menyebabkan kecemasan pada anak. Untuk mengatasinya, ada beragam tips yang bisa diterapkan oleh orang tua. 

Pandemi COVID-19 membuat banyak sekali perubahan pada berbagai macam aspek kehidupan. Salah satu yang paling terasa adalah keharusan untuk menerapkan physical distancing dan mengurangi aktivitas di luar jika tidak mendesak. Tujuannya adalah untuk memutus rantai penularan virus Corona.

Pandemi COVID-19 Picu Kecemasan pada Anak? Begini Cara Mengatasinya - Alodokter

Aturan tersebut berlaku bagi semua usia, tidak terkecuali anak-anak. Dihadapkannya anak dengan aturan baru tersebut bukanlah hal yang baik karena aturan ini membatasi ruang gerak anak yang biasanya dihabiskan di luar rumah.

Para orang tua pun jadi takut untuk bertemu dengan orang asing karena takut tertular virus Corona. Melihat lingkungan sekitar yang mengalami perubahan, sebagian anak justru jadi mudah cemas jika dihadapkan dengan orang baru atau tempat baru. Ini tentunya tidak bisa dibiarkan karena akan memberi dampak negatif pada kesehatan mentalnya.

Tips Mengatasi Kecemasan pada Anak Selama Pandemi COVID-19

Selain rasa cemas itu sendiri, beberapa gejala umum yang bisa dialami oleh anak yang mengalami kecemasan, antara lain adalah susah tidur, mudah marah, takut, atau rewel, sering menangis tanpa sebab yang jelas, dan terganggunya kebiasaan makan.

Nah, bila Si Kecil menunjukkan gejala-gejala tersebut, ada beberapa hal yang bisa Bunda lakukan guna mengatasi kecemasan pada anak. Di antaranya adalah:

1. Tetap berpikir positif

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengatasi rasa takut dan rasa cemas yang Bunda miliki. Tentu Bunda tidak ingin Si Kecil tertular virus Corona, tapi usahakan untuk tidak jadi overprotective hingga mengurung Si Kecil dan selalu melarangnya melakukan suatu.

Bila saat ini masih menyusui buah hati, ketahuilah bahwa stres akibat kecemasan tersebut bisa meningkatkan jumlah hormon kortisol pada tubuh Bunda. Hormon ini juga ikut mengalir dan diserap Si Kecil melalui ASI. Jadi, bila Bunda merasa cemas, bukan tidak mungkin buah hati turut merasakannya, lho.

Oleh karena itu, Bunda dianjurkan untuk tetap berpikir positif dalam menghadapi pandemi ini. Dengan diselimuti pikiran yang baik, maka Bunda pun tidak lagi ketakutan dan Si Kecil juga bisa merasa aman.

2. Jangan biarkan anak kesepian

Berada di rumah dan bermain bersama Bunda atau Ayah saja tentu bisa membuat Si Kecil sangat bosan, apalagi Bunda atau Ayah belum tentu selalu memiliki waktu untuknya.

Bila Bunda memang melarang Si Kecil untuk bermain dengan teman-temannya di luar atau di dalam rumah, sebaiknya Bunda selalu luangkan waktu untuk bermain atau sekadar menemaninya. Jangan biarkan anak kesepian yang bisa memicunya mengalami tantrum.

Jika Bunda tinggal di rumah bersama dengan orang tua atau keluarga besar, biarkan Si Kecil main dengan mereka. Namun, pastikan bahwa penghuni rumah lainnya dalam kondisi sehat, ya.

3. Ajak anak bicara mengenai kecemasannya

Bila Si Kecil terlihat sedang cemas, ajak ia bicara mengenai kecemasannya dan jadilah pendengar yang baik. Bunda juga bisa membicarakan mengenai kecemasan yang Bunda rasakan dan cara Bunda mengatasinya.

Jangan lupa yakinkan Si Kecil bahwa Bunda juga baik-baik saja. Jangan salah, anak juga bisa cemas karena mengkhawatirkan orang tuanya. Dengan saling berbagi cerita, anak bisa merasa bahwa masalah dapat dihadapi bersama dan kecemasannya pun berkurang.

4. Berikan informasi terkait virus Corona pada anak

Walau tidak mudah, menjelaskan virus Corona pada anak adalah hal yang penting. Namun, pastikan Bunda memberikan penjelasan yang mudah dipahami oleh Si Kecil, ya. Berikanlah fakta terkait virus Corona yang sedang terjadi, serta usahakan agar Bunda tetap tenang dan tidak menakutinya saat memberikan informasi tersebut.

Menangani kecemasan pada anak saat pandemi COVID-19 memang susah-susah gampang, Bun. Bila Si Kecil merasa bosan di rumah, sesekali keluar rumah tidak apa-apa, kok. Namun, pastikan Bunda tetap menerapkan langkah pencegahan dasar dan protokol new normal saat di luar rumah, ya.

Jika ternyata buah hati Bunda masih terlihat sering cemas atau bahkan menolak keluar dari rumah saat diajak, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog untuk mendapatkan solusi yang tepat.