Parafimosis atau paraphimosis adalah kondisi ketika kulup penis yang ditarik ke belakang tidak bisa kembali ke posisi semula. Akibatnya, kepala penis menjadi terjepit dan menimbulkan nyeri. Parafimosis merupakan kondisi gawat darurat yang bisa menyebabkan kerusakan di penis.

Parafimosis terjadi pada penis yang belum disunat. Kondisi ini sering kali dialami oleh anak-anak usia 4–12 tahun dan dewasa usia 16 tahun ke atas. Gejala yang muncul akibat parafimosis bisa berupa nyeri dan pembengkakan di penis.

parafimosis alodokter

Parafimosis berbeda dengan fimosis. Pada fimosis, kulup penis tidak dapat ditarik ke belakang dari kepala penis. Fimosis merupakan kondisi normal pada bayi ketika kulup penis belum terlepas sempurna dari kepala penis. Akan tetapi, fimosis dapat menjadi parafimosis jika kulup tersebut ditarik paksa.

Penyebab Parafimosis

Parafimosis terjadi ketika kulup penis yang ditarik ke belakang tidak dapat dikembalikan ke posisi semula. Umumnya, pria akan menarik kulup ke belakang ketika melakukan hal-hal seperti berikut:

Ada beberapa kondisi yang bisa meningkatkan risiko seorang pria terkena parafimosis, yaitu:

  • Berusia 4–12 tahun atau 16 tahun ke atas
  • Memiliki kebiasaan menarik kulup penis
  • Mengalami cedera di sekitar alat kelamin
  • Menderita infeksi di penis
  • Menindik penis

Gejala Parafimosis

Gejala utama parafimosis adalah kulup penis yang tidak bisa dikembalikan ke posisi semula setelah ditarik ke belakang. Selain itu, penderitanya bisa mengalami keluhan berupa sakit dan pembengkakan di ujung penis.

Aliran darah ke ujung penis yang terhambat bisa menyebabkan perubahan warna di ujung penis menjadi merah tua atau biru. Penderita parafimosis juga bisa mengalami kesulitan saat buang air kecil.

Jika tidak segera ditangani, parafimosis berisiko menyebabkan kematian jaringan (gangrene) pada penis. Gangrene merupakan kondisi yang serius dan memerlukan perawatan darurat.

Kapan harus ke dokter

Segera lakukan pemeriksaan ke dokter jika kulup yang ditarik ke belakang tidak bisa kembali ke posisi semula. Pemeriksaan dan penanganan perlu segera dilakukan untuk meredakan nyeri dan mengatasi gangguan aliran darah sehingga kerusakan di penis bisa dicegah.

Diagnosis Parafimosis

Untuk mendiagnosis parafimosis, dokter cukup akan melakukan pemeriksaan penis. Dokter akan melihat kondisi kepala penis, kulup, dan skrotum pasien, untuk menilai seberapa parah parafimosis yang dialami.

Selain itu, dokter akan bertanya seputar gejala yang dialami dan riwayat penyakit yang bisa menjadi penyebab parafimosis. Dokter juga akan menanyakan riwayat sunat.

Pengobatan Parafimosis

Usia dan tingkat keparahan parafimosis akan menentukan langkah penanganan yang dilakukan oleh dokter. Penanganan utama yang dapat dilakukan umumnya adalah meredakan peradangan yang terjadi, antara lain dengan upaya berikut:

  • Mengompres dingin bagian yang bengkak
  • Mengeluarkan kumpulan darah
  • Menyuntikkan obat hyaluronidase

Dengan cara-cara tersebut, diharapkan posisi kulup penis bisa kembali seperti semula. Selama pembengkakan penis ditangani, dokter dapat meresepkan obat pereda nyeri dalam bentuk salep atau tablet.

Jika pasien mengalami parafimosis yang parah, dokter akan menanganinya dengan beberapa prosedur berikut:

Penyuntikan penis

Penyuntikan penis bertujuan untuk mengeluarkan cairan yang terperangkap di kepala penis. Metode ini dapat mengecilkan ukuran kepala penis sehingga memudahkan kulup kembali ke posisi semula.

Penyayatan kulup

Penyayatan kulup yang tersangkut akan dilakukan guna mengurangi tekanan dan meredakan pembengkakan. Metode ini dilakukan dengan membuat sayatan kecil di kulup dan mengembalikannya ke posisi normal. Prosedur penyayatan kulup dapat dikombinasikan dengan penyuntikan penis.

Sunat (sirkumsisi)

Sunat dilakukan dengan cara memotong dan mengangkat seluruh kulup dari penis. Sunat dilakukan untuk menangani parafimosis yang sudah sangat parah. Selain sebagai pengobatan, sunat juga dilakukan sebagai pencegahan parafimosis pada waktu yang akan datang.

Pasien mungkin masih akan diberikan obat pereda nyeri setelah menjalani penanganan parafimosis. Selain itu, dokter juga akan mengajarkan cara membersihkan ujung penis agar tetap bersih dan terhindar dari infeksi.

Komplikasi Parafimosis

Parafimosis yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan komplikasi serius. Hal ini terjadi akibat gangguan aliran darah dan oksigen ke kepala penis. Komplikasi tersebut meliputi:

  • Gangrene di kepala penis
  • Infeksi di kepala penis
  • Putusnya kepala penis

Pencegahan Parafimosis

Sunat merupakan cara utama untuk mencegah parafimosis. Pada pria yang belum atau tidak disunat, ada beberapa upaya perawatan penis yang bisa dilakukan untuk mencegah parafimosis, yaitu:

  • Tidak menarik atau membuka kulup penis bayi atau balita
  • Membasuh area penis secara rutin dengan air hangat dan sabun yang tidak mengandung pewangi
  • Mengembalikan kulup penis ke posisi semula setelah buang air kecil, membersihkannya, atau berhubungan seksual
  • Memastikan kulup sudah dikembalikan ke posisi semula setelah menjalani pemeriksaan medis atau pemasangan kateter
  • Tidak membuka atau menarik kulup ke belakang penis dalam waktu yang lama