Penyakit menular dapat mengintai Anda kapan saja dan di mana saja. Penularannya yang sangat mudah membuat Anda harus lebih hati-hati agar tidak rentan terinfeksi. Selain itu, penyakit-penyakit ini bisa menyebar melalui berbagai media penularan, mulai dari makanan hingga gigitan hewan.

Penyakit menular umumnya disebabkan oleh mikroorganisme, seperti virus, bakteri, parasit, atau jamur. Ada 2 cara bagaimana penyakit menular bisa menyebar, yaitu dengan penularan secara langsung dan tidak langsung.

9 Penyakit Menular yang Umum di Indonesia - Alodokter

 

Penularan secara langsung terjadi melalui kontak fisik dengan penderita, misalnya lewat sentuhan atau cairan tubuh seperti urine dan darah. Sementara itu, penularan tidak langsung dapat terjadi saat Anda menyentuh area wajah setelah menyentuh benda yang rentan terkontaminasi, seperti kenop pintu dan keran air.

Selain itu, penyakit menular juga dapat menyebar melalui gigitan hewan atau kontak fisik dengan cairan tubuh hewan, serta melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi kuman penyebab penyakit.

Penyakit Menular yang Umum di Indonesia

Penyakit menular umumnya lebih berisiko menyebabkan infeksi pada orang-orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah. Penularan penyakit ini juga dapat meningkat pada saat-saat tertentu, misalnya pada musim hujan atau banjir.

Berikut ini adalah beberapa jenis penyakit menular beserta gejala dan tandanya:

1. Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA)

Infeksi saluran pernapasan dapat menyerang hidung, tenggorokan, saluran napas, dan paru-paru. Penyakit ISPA biasanya ditandai dengan munculnya gejala, seperti demam, sakit tenggorokan, nyeri saat menelan, batuk kering atau berdahak, dan pilek.

ISPA tidak hanya disebabkan oleh virus, tetapi juga bakteri. ISPA yang disebabkan oleh infeksi virus biasanya akan membaik dalam waktu 3–14 hari. Bila disebabkan oleh bakteri, dokter akan memberikan obat antibiotik untuk menanganinya.

Pencegahan ISPA bisa dilakukan dengan beberapa cara, seperti mengonsumsi makanan bergizi seimbang, membiasakan diri selalu mencuci tangan, dan melakukan vaksin influenza. Perhatikan pula etika batuk dan bersin serta gunakan masker agar virus dan bakteri tidak menular ke orang lain.

2. Demam tifoid

Demam tifoid merupakan penyakit menular yang dapat ditularkan melalui makanan atau minuman yang telah terkontaminasi bakteri Salmonella typhi. Penyakit ini ditandai dengan sejumlah gejala, mulai dari demam tinggi, kelelahan, sakit kepala, mual, sakit perut, dan diare. Terkadang juga disertai dengan adanya ruam pada kulit.

Gejala dari demam tifoid muncul 7-14 hari setelah seseorang terinfeksi bakteri Salmonella typhi. Meskipun penyakit ini umum dialami, demam tifoid perlu diatasi dengan tepat karena bisa menyebabkan komplikasi serius yang dapat mengancam nyawa.

Oleh karena itu, konsultasikan kepada dokter ketika gejala dari demam tifoid dirasakan. Penanganan yang biasa diberikan oleh dokter untuk mengatasi penyakit ini adalah pemberian obat antibiotik dan penurun demam. Penting untuk mengonsumsi obat antibiotik sampai habis sesuai dengan anjuran dokter meski gejala dari demam tifoid sudah mereda.

Untuk mencegah tertular penyakit ini, Anda disarankan untuk rajin mencuci tangan setiap usai dari toilet atau saat akan makan. Selain itu, hindari konsumsi makanan yang masih mentah dan cucilah buah di bawah air mengalir sebelum Anda menyantapnya.

3. Diare

Diare ditandai dengan buang air besar lebih dari 3 kali sehari dengan tinja berbentuk cair dan disertai rasa mulas. Untuk beberapa kondisi, diare juga dapat disertai darah atau lendir.

Diare sering kali dianggap sepele. Padahal, penyakit ini berpotensi menyebabkan kematian, terutama pada balita. Diare dapat menular melalui air, tanah, atau makanan yang telah terkontaminasi virus, bakteri, atau parasit.

Sama seperti ISPA, pencegahan diare dapat dilakukan dengan mencuci tangan dengan baik dan benar, mencuci bahan makanan sebelum diolah menjadi masakan, dan memastikan makanan yang dikonsumsi telah matang sempurna.

Untuk anak, pemberian vaksin rotavirus dapat dilakukan untuk mencegah penularan penyakit ini.

4. Tuberkulosis

Tuberkulosis atau TB disebabkan oleh bakteri yang menyerang paru-paru. Namun, bakteri tersebut juga bisa menyerang bagian tubuh lain seperti tulang, sendi, selaput otak (meningitis TB), kelenjar getah bening (TB kelenjar), dan selaput jantung.

Bakteri penyebab penyakit menular ini diketahui dapat menular melalui udara saat penderita batuk atau bersin. Pencegahan infeksi penyakit tuberkulosis ini dapat dicegah dengan pemberian vaksin BCG.

5. Demam dengue

Demam dengue merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus dengue. Virus ini menginfeksi manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.

Demam dengue merupakan penyakit musiman yang umum terjadi di negara beriklim tropis, termasuk Indonesia. Di Indonesia, penyakit menular ini lebih banyak terjadi saat musim hujan.

Bila dibiarkan tanpa penanganan, demam dengue dapat berkembang menjadi kondisi yang lebih berat, yaitu demam berdarah dengue (DBD).

Pencegahan penularan demam dengue bisa dilakukan dengan menerapkan 3M plus, yaitu menguras tempat penampungan air, menutup wadah air, mengubur barang bekas, menggunakan losion antinyamuk, menggunakan kelambu saat tidur, menghindari kebiasaan menggantung baju, dan menanam tanaman pengusir nyamuk.

6. Cacingan

Cacingan disebabkan oleh cacing tambang, cacing pita, dan cacing kremi yang menginfeksi usus. Gejala yang umum terjadi meliputi sakit perut, perut kembung, diare, kelelahan, dan penurunan berat badan secara signifikan.

Penyakit cacingan bisa menular melalui kontak langsung dan tidak langsung. Misalnya, secara tidak langsung saat Anda menyentuh benda yang mengandung telur cacing kemudian menyentuh area mata, hidung, dan mulut.

Untuk mencegah terinfeksi penyakit menular ini, Anda sebaiknya menghindari makan daging mentah atau setengah matang dan jangan lupa mencuci buah serta sayur hingga bersih sebelum mengolah atau mengonsumsinya. Cuci tangan sebelum dan setelah makan juga penting untuk pencegahan penyakit cacingan.

7. Penyakit kulit

Kudis, kusta, dan kurap merupakan macam-macam penyakit kulit menular yang banyak terjadi. Penularan penyakit ini biasanya terjadi karena kurangnya kebersihan diri dan lingkungan.

Gejala yang ditimbulkan tiap penyakit berbeda-beda. Pada penyakit kudis, gejalanya dapat berupa rasa gatal terutama pada malam hari, muncul ruam, luka akibat garukan, serta beberapa area kulit terasa kering dan menebal.

Sementara pada kurap, gejala yang muncul hampir sama dengan penyakit kudis, hanya saja pada kurap muncul ruam berbentuk lingkaran pada area kulit dan terjadi kerontokan pada rambut.

Sama seperti kudis dan kurap, kusta juga menyerang area kulit penderitanya dan ditandai dengan bercak berwarna putih atau lebih terang dari kulit sekitarnya. Gejala yang muncul biasanya berupa lemah otot dan kebas, terutama di tangan dan kaki, serta masalah pada mata dan penglihatan.

8. Malaria

Malaria merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh parasit dan ditularkan melalui gigitan nyamuk. Penderita malaria umumnya menunjukkan beberapa gejala, seperti demam, menggigil, sakit kepala, keringat berlebih, nyeri otot, mual, dan muntah.

Perlu diketahui bahwa malaria termasuk ke dalam penyakit endemik dengan daerah yang masih memiliki kasus yang tinggi berada di wilayah Indonesia bagian timur. Penduduk yang tinggal di wilayah endemik malaria memiliki risiko tertinggi tertular penyakit ini.

9. Difteri

Difteri adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri. Gejalanya berupa demam dan peradangan pada selaput saluran pernapasan bagian atas, hidung, serta kulit.

Pada tahun 2017, difteri pernah menjadi kasus luar biasa di Indonesia. Kondisi ini terjadi akibat adanya kelompok masyarakat yang mudah tertular difteri akibat tidak mendapatkan vaksinasi atau status vaksinasinya tidak lengkap.

Selain ke-9 penyakit di atas, masih ada penyakit menular lain yang umumnya menyerang masyarakat Indonesia, seperti campak dan radang tenggorokan.

Karena penyakit menular bisa mengganggu aktivitas dan tidak boleh diabaikan, penting untuk melakukan pencegahan dengan menerapkan pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan berolahraga secara rutin.

Selain itu, jangan lupa untuk melakukan vaksinasi dan imunisasi sesuai jadwal atau sesuai anjuran dari dokter. Beberapa kebiasaan hidup bersih juga harus diterapkan di kehidupan sehari-hari, seperti mencuci tangan dan tidak berbagi pakai peralatan pribadi bersamaan dengan orang lain.

Bila langkah pencegahan sudah dilakukan tetapi Anda merasa mengalami gejala-gejala dari penyakit menular yang disebutkan di atas, sebaiknya konsultasikan kepada dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang sesuai.