Penyebab ISK pada wanita bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari anatomi tubuh hingga kebiasaan sehari-hari. Memahami penyebab ISK sangat penting agar Anda bisa mengambil langkah pencegahan yang tepat dan menurunkan risiko terjadinya ISK.

ISK (infeksi saluran kemih) pada wanita erat kaitannya dengan struktur anatomi tubuh, yang membuat wanita lebih rentan terhadap infeksi. Selain itu, perilaku sehari-hari dan kondisi kesehatan tertentu juga dapat meningkatkan risiko terkena ISK.

Penyebab ISK pada Wanita yang Sering Terabaikan - Alodokter

Gejala ISK pada wanita beragam, di antaranya anyang-anyangan, nyeri saat buang air kecil, atau urine keruh dan berbau tidak sedap. Dengan mengetahui penyebab ISK pada wanita, deteksi dini dan pencegahan bisa dilakukan lebih efektif.

Penyebab ISK pada Wanita dan Faktor Risikonya

ISK pada wanita disebabkan oleh bakteri, terutama Escherichia coli (E. coli) yang berasal dari saluran pencernaan. Bakteri ini dapat masuk ke saluran kemih dan berkembang biak di dalam kandung kemih hingga menimbulkan infeksi.

Meski begitu, ada beberapa faktor yang membuat wanita lebih rentan, sehingga penyebab ISK pada wanita sering kali berkaitan dengan kondisi tubuh dan kebiasaan sehari-hari.

Berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi saluran kemih pada wanita:

1. Uretra lebih pendek

Wanita memiliki saluran kemih (uretra) yang lebih pendek dibandingkan pria. Kondisi ini membuat bakteri lebih mudah mencapai kandung kemih. Inilah alasan utama mengapa penyebab ISK pada wanita lebih sering terjadi dibandingkan pada pria.

2. Kebersihan area genital kurang terjaga

Membersihkan area genital dari arah belakang (anus) ke depan (vagina) dapat memindahkan bakteri dari anus ke uretra. Jika dilakukan terus-menerus, hal ini meningkatkan risiko infeksi saluran kemih pada wanita.

3. Hubungan seksual

Aktivitas seksual dapat mendorong bakteri masuk ke dalam uretra. Risiko ISK lebih tinggi pada wanita yang aktif secara seksual, terutama bila tidak membersihkan area genital setelah berhubungan intim.

4. Menahan buang air kecil

Kebiasaan menahan buang air kecil membuat bakteri memiliki waktu lebih lama untuk berkembang biak di kandung kemih. Lama-kelamaan, hal ini bisa memicu infeksi saluran kemih. Ini merupakan penyebab ISK pada wanita yang sering terabaikan.

5. Penggunaan produk pembersih yang iritatif

Sabun, cairan pembersih, atau tisu basah dengan bahan kimia keras bisa mengganggu keseimbangan bakteri baik di area vagina. Kondisi ini dapat memperbesar risiko ISK pada wanita.

6. Kondisi kesehatan tertentu

Penyakit seperti diabetes atau kadar gula darah tinggi menciptakan lingkungan ideal bagi pertumbuhan bakteri. Akibatnya, penyebab ISK pada wanita bisa lebih mudah terjadi pada penderita diabetes.

7. Penggunaan alat kontrasepsi tertentu

Penyebab ISK pada wanita bisa terjadi karena penggunaan kontrasepsi, seperti spermisida, diafragma, atau alat kontrasepsi lain yang kurang sesuai. Kondisi ini dapat mengubah keseimbangan alami di area genital dan membuat bakteri lebih mudah berkembang.

8. Perubahan hormon

Kehamilan dan menopause dapat mengubah struktur serta fungsi saluran kemih. Perubahan hormon ini membuat wanita lebih rentan mengalami infeksi saluran kemih.

Tidak semua wanita dengan faktor risiko di atas pasti akan mengalami ISK. Namun, semakin banyak faktor yang dimiliki, semakin besar kemungkinan penyebab ISK pada wanita muncul dan berkembang menjadi infeksi.

Untuk mencegah ISK pada wanita, penting menjaga kebersihan area kelamin setelah buang air, tidak menahan kencing, dan mencukupi asupan air putih setiap hari. 

Hindari penggunaan sabun atau cairan pembersih kewanitaan yang bisa menimbulkan iritasi. Selain itu, lakukan pemeriksaan kesehatan rutin, terutama jika memiliki riwayat ISK atau penyakit kronis, seperti diabetes.

Jika Anda mengalami gejala ISK, konsultasikan dengan dokter melalui fitur Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER. Dengan begitu, Anda bisa mendapatkan penanganan yang tepat sekaligus mengetahui lebih jelas mengenai penyebab ISK pada wanita dan cara mencegahnya agar tidak kambuh kembali.