Kaki X atau knock knee adalah kelainan pada bentuk tungkai yang ditandai dengan kedua lutut saling atau hampir bersentuhan sehingga menyerupai huruf X saat berdiri. Langkah penanganan perlu dilakukan bila kondisi kaki X sudah menyebabkan kesulitan berjalan atau bahkan berdiri.

Dalam istilah medis, kaki X dikenal dengan istilah genu valgum. Kondisi ini sering terjadi pada anak-anak, tetapi orang dewasa juga dapat mengalaminya. Kaki X umumnya tidak dapat dicegah, tetapi dampaknya bisa diminimalisir.

Berbagai Penyebab Kaki X dan Cara Mengatasinya - Alodokter

Kondisi ini bisa ditangani dengan perubahan pola hidup, pemberian obat-obatan, fisioterapi, penggunaan alat bantu, atau operasi. Penanganan tersebut disesuaikan dengan penyebab dan tingkat keparahan kaki X.

Penyebab Kaki X

Kaki X umumnya terlihat paling jelas ketika anak berusia 4 tahun. Kondisi ini sebenarnya normal terjadi dan merupakan bagian dari pertumbuhan anak-anak. Biasanya, kedua tungkai anak akan lurus atau normal kembali saat anak memasuki usia 6 atau 7 tahun.

Selain disebabkan oleh proses pertumbuhan, ada beberapa kondisi lain yang dapat menyebabkan anak atau seseorang memiliki kaki X, yaitu:

  • Radang sendi, misalnya osteoarthritis atau rheumatoid arthritis
  • Kelainan genetik yang memengaruhi pertumbuhan tulang atau persendian
  • Penyakit rakitis, yaitu kelainan pada tulang karena kekurangan vitamin D dan kalsium
  • Cedera pada tulang lutut, tungkai, atau tulang kering
  • Infeksi tulang atau osteomielitis
  • Berat badan berlebih atau obesitas

Gejala Kaki X yang Perlu Diwaspadai

Pada sebagian kasus, kondisi kaki X pada anak dapat terjadi hingga ia beranjak dewasa. Kondisi ini umumnya tidak berbahaya selama tidak menimbulkan keluhan. Namun, kondisi kaki X tetap perlu diwaspadai karena dapat disebabkan oleh kondisi tertentu.

Kondisi kaki X perlu segera diperiksakan ke dokter jika menunjukkan tanda atau gejala sebagai berikut:

  • Terjadi pada anak berusia di bawah 2 tahun atau di atas 7 tahun
  • Hanya terjadi pada satu kaki
  • Jarak antara kedua kaki menjadi lebih panjang (lebih dari 8 cm) saat berdiri
  • Disertai gejala lain, seperti rasa sakit atau sulit berjalan
  • Kaki X semakin parah atau muncul ketika usia dewasa

Langkah Penanganan Kaki X

Penanganan kaki X yang tak kunjung membaik dengan sendirinya perlu disesuaikan dengan penyebabnya. Oleh karena itu, kondisi kaki X perlu diperiksa oleh dokter.

Untuk mendiagnosis dan memastikan penyebab kaki X, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang meliputi foto Rontgen atau MRI pada kaki dan tungkai.

Setelah melakukan pemeriksaan, dokter akan menentukan langkah penanganan untuk masalah kaki X. Penanganan yang dilakukan tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan kaki X.

Berikut adalah langkah-langkah penanganan kaki X:

1. Pemberian obat-obatan dan suplemen

Pemberian obat-obatan bertujuan untuk mengatasi penyakit yang menyebabkan kaki X. Misalnya, dokter akan memberikan suplemen vitamin D dan kalsium untuk menangani kaki X yang disebabkan oleh rakitis.

2. Penggunaan alat bantu

Pada beberapa kasus, penderita kaki X memiliki panjang kaki yang tidak sama. Untuk menanganinya, dokter mungkin akan menyarankan penggunaan alat bantu, seperti penambahan sol pada sepatu.

Penggunaan sol tambahan juga dapat membantu penderita kaki X agar terhindar dari risiko gangguan muskuloskeletal, seperti osteoarthritis.

Untuk anak-anak berusia 8 tahun yang masih memiliki bentuk kaki X, biasanya dokter akan menyarankan penggunaan brace atau alat yang menyerupai bidai guna membantu pertumbuhan tulangnya.

3. Fisioterapi

Fisioterapi biasanya dianjurkan bagi remaja dan orang dewasa. Metode terapi ini dapat memperkuat otot dan tulang di sekitar lutut dan mencegah kerusakan akibat tekanan di persendian, sehingga keluhan yang muncul akibat kaki X dapat berkurang.

4. Operasi

Jika kondisi kaki X tergolong parah hingga mengganggu aktivitas, dokter umumnya merekomendasikan tindakan operasi. Sejauh ini, tingkat keberhasilan pengobatan kaki X yang tertinggi adalah prosedur operasi. Namun, prosedur ini juga memiliki risiko, misalnya kegagalan pertumbuhan tulang atau kaki X tidak berhasil diperbaiki.

Selain dengan langkah penanganan di atas, dokter juga akan menganjurkan penderita kaki X yang obesitas untuk menurunkan berat badan. Hal ini dilakukan agar beban tubuh tidak banyak menekan sendi lutut dan memperburuk kondisi kaki X.

Dokter atau ahli fisioterapi biasanya akan menyarankan penderita kaki X untuk menjalani program latihan atau olahraga yang dirancang untuk memperkuat otot tungkai, pinggul, dan paha.

Kondisi kaki X akibat kelainan bawaan memang tidak bisa dicegah. Namun, dengan penanganan yang tepat, dampaknya dapat diminimalkan. Jika Anda atau anak Anda terlihat memiliki kaki X, sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang sesuai.