Kulit bayi, terutama yang baru lahir, sangatlah tipis. Kulit tipis ini menandakan bahwa sistem kekebalan tubuh Si Kecil juga rapuh. Deterjen dan produk perawatan bayi yang mengandung bahan kimia, wewangian, dan pewarna pada pakaiannya bisa membuat kulit Si Kecil yang sensitif tersebut menjadi kemerahan, iritasi, kering, ruam, dan gatal-gatal.
Si Kecil juga rentan terkena penyakit kulit umum seperti eksim, ruam popok, jerawat, kulit kering, dan cradle cap. Untungnya, sebagian besar ruam atau penyakit kulit bayi tersebut tidak berbahaya dan bisa hilang dengan sendirinya. Dan karena kulit Si Kecil yang sangat tipis, sensitif, dan mudah iritasi tersebut, perawatannya pun jadi gampang-gampang susah. Berikut beberapa tips yang bisa membantu melindungi kulit Si Kecil dari iritasi.
Mandikan, tapi jangan terlalu sering.
Orang tua boleh mandi dua kali dalam sehari, tapi tidak untuk Si Kecil. Mandi air hangat tiga kali dalam seminggu sudah cukup untuk si buah hati, tetapi Si Kecil boleh dimandikan lebih sering jika kulitnya kotor. Terlalu sering mandi justru membuat kulit Si Kecil kehilangan minyak alami yang melindungi kulit. Jika hal tersebut terjadi, kulit Si Kecil bisa menjadi kering dan bahkan memperparah iritasi.
Sampai tali pusar lepas, bersihkan kulit Si Kecil (terutama lipatan di ketiak, leher, lutut, belakang telinga, jari kaki, dan daerah sekitar alat kelamin) dengan lap basah yang bersih. Jika sudah bisa dimandikan, isi bak mandi Si Kecil dengan air setinggi 2 inci. Mandikan bayi selama 3-5 menit dengan air hangat dan bersih sudah cukup untuk membersihkan kulitnya.
Jika memakai sabun, pastikan sabunnya khusus untuk bayi dan mengandung bahan-bahan alami yang cocok untuk kulit bayi dan pH yang cocok untuk kulitnya. Selain itu, bisa juga menggunakan sabun yang mengandung lactic acid dan lactoserum. Satu penelitian menyebutkan bahwa menggunakan sabun yang mengandung dua zat tersebut bisa menjadi salah satu pilihan untuk mencegah bakteri di kulit.
Penelitian lain juga menyatakan bahwa sabun dengan pH rendah seperti pada produk yang mengandung kedua bahan tersebut, dapat membantu menjaga kelembapan dan menghambat pertumbuhan kuman pada kulit bayi. Sabun bayi dengan pH yang lebih rendah juga dikatakan baik untuk menjaga kelembapan kulit bayi yang sensitif. Dan jika Si Kecil punya rambut, keramasi rambutnya tiap kali mandi.
Sering mengganti popok
Ruam popok pada kulit Si Kecil biasanya muncul karena popok jarang diganti. Untuk mencegah timbulnya iritasi dan kulit kemerahan, disarankan untuk segera mengganti popok usai Si Kecil buang air kecil atau besar. Jangan tunggu berjam-jam untuk mengganti popok bayi karena apabila dibiarkan dalam waktu lama, kulit bayi akan mengalami ruam dan bahkan infeksi karena iritasi.
Bersihkan daerah kemaluan Si Kecil dengan air dan handuk lembut yang bersih, bukan dengan produk kebersihan bayi yang mengandung pewangi atau alkohol. Bahan-bahan tersebut adalah bahan iritan yang dapat mengiritasi kulit bayi yang masih tipis dan sensitif.
Pilah-pilih pakaian bayi
Pilihlah pakaian Si Kecil dari katun lembut dan selalu mencucinya terlebih dahulu dengan deterjen bebas pewangi sebelum digunakan. Lebih baik lagi jika mencuci pakaian dan peralatan lain untuk membersihkan bayi, seperti handuk atau lapnya secara terpisah dengan pakaian orang tua. Pakaian dan peralatan untuk bayi sebaiknya dicuci menggunakan deterjen khusus untuk bayi yang lembut dan tidak mengandung pewangi.
Tidak perlu bedak
Para ahli mengatakan jika partikel bedak bisa terhirup oleh Si Kecil, masuk ke dalam paru-parunya, dan menyebabkan masalah pernapasan. Penggunaan bedak juga tidak diharuskan untuk menjaga kebersihan kulitnya. Jika ingin memberikan bedak, disarankan tidak memberikan bedak terlalu banyak, cukup oleskan tipis dan ketika Si Kecil mandi, gunakan sabun yang tidak mengandung pewangi, antibakteri atau deodoran untuk memandikan Si Kecil guna meminimalisir iritasi.
Pilah-pilih produk bayi
Selalu pilih produk perawatan (sabun, sampo, losion, pelembap, deterjen, krim) yang memang khusus dibuat untuk kebutuhan bayi. Produk untuk bayi umumnya tidak mengandung pewangi atau bahan iritan yang dapat membuat kulitnya iritasi. Orang tua perlu memperhatikan apakah produk yang dipakai cocok bagi Si Kecil atau tidak. Jika setelah menggunakan produk Si Kecil tampak ruam, gatal, atau rewel karena kulitnya iritasi, segera hentikan pemakaian produk tersebut.
Bagaimana cara memilih sabun bayi yang baik? Kulit bayi yang tipis dan sensitif cenderung mudah iritasi apabila dimandikan dengan sabun pH tinggi yang berbahan alkohol, deodoran, antibakteri, dan pewangi. Para ahli merekomendasikan bahwa sabun bayi yang baik adalah sabun berbahan lembut yang khusus diproduksi untuk bayi. Sabun bayi dengan pH rendah dapat menjaga keseimbangan kadar pH pada kulit bayi dan mencegah kerusakan kulitnya.
Jika kulit bayi tampak ruam, bentol-bentol, kerak atau luka dan Ia sering rewel karena kulitnya iritasi dan meradang, itu tandanya bahwa Si Kecil tidak cocok dengan produk yang digunakan. Segera hentikan pemakaian produk dan konsultasikan ke dokter untuk mendapat penanganan dan saran perawatan kulit Si Kecil yang lebih baik.
Sebagai harta yang paling berharga, Si Kecil memang butuh perhatian ekstra agar selalu sehat dan berkembang dengan baik. Dengan memberikan perawatan kulit yang tepat, kulit Si Kecil akan tetap terjaga kelembapan dan juga kesehatannya.
Orang tua perlu memperhatikan kandungan yang terdapat pada produk perawatan bayi berikut sabun, sampo, deterjen, hingga bahan pakaiannya. Sabun atau sampo dengan pH relatif rendah dengan bahan non iritatif dapat menjadi pilihan untuk merawat kulit Si Kecil.