Perut terasa keras jika ditekan sering kali disertai sensasi tidak nyaman atau perubahan bentuk perut yang tiba-tiba. Kondisi ini bisa muncul setelah makan berat ataupun saat tubuh sedang lelah. Namun, pada situasi tertentu, kondisi ini dapat menandakan adanya gangguan kesehatan yang memerlukan perhatian lebih.
Perut terdiri dari berbagai organ yang saling berdekatan, seperti lambung, usus, hati, ginjal, hingga kandung empedu. Saat perut terasa keras jika ditekan, penyebabnya bisa sangat beragam tergantung lokasi, durasi, serta gejala penyerta lainnya.

Terkadang, kondisi ini tidak berbahaya dan bisa mereda sendiri. Namun, dalam beberapa kasus, perut yang keras merupakan tanda peradangan, infeksi, atau penumpukan cairan di rongga perut yang membutuhkan penanganan medis.
Penyebab Perut Terasa Keras Jika Ditekan
Ada beberapa kondisi yang dapat menimbulkan sensasi perut terasa keras jika ditekan, di antaranya:
1. Perut kembung
Perut kembung adalah kondisi saat ada gas berlebih di dalam saluran pencernaan. Biasanya terjadi akibat makan terlalu cepat, terlalu banyak mengonsumsi makanan berserat atau berlemak, serta sering minum minuman bersoda. Gas ini bisa membuat perut terasa keras jika ditekan dan penuh.
2. Sembelit (konstipasi)
Konstipasi atau susah buang air besar menyebabkan penumpukan kotoran di usus besar, sehingga perut terasa keras jika ditekan, terutama di bagian bawah. Kondisi ini umumnya akan membaik setelah buang angin atau buang air besar.
3. Penimbunan cairan di rongga perut (asites)
Asites adalah penumpukan cairan di rongga perut yang biasanya terjadi pada penderita penyakit hati kronis, seperti sirosis, atau pada orang dengan gagal ginjal. Penimbunan cairan ini membuat perut tampak membuncit, terasa padat dan berat saat ditekan, bahkan sering kali disertai pembengkakan di kaki.
Pada tahap lanjut, asites dapat membuat pernapasan terasa sesak dan menyebabkan hilangnya nafsu makan. Kondisi ini memerlukan pemeriksaan dan penanganan medis sesegera mungkin.
4. Infeksi saluran pencernaan
Infeksi pada organ pencernaan, misalnya usus buntu (apendisitis), radang usus (enteritis), atau infeksi selaput rongga perut (peritonitis), dapat menyebabkan otot-otot dinding perut menegang secara otomatis sebagai respons tubuh.
Selain perut terasa keras jika ditekan, infeksi biasanya juga menimbulkan gejala lain, seperti nyeri perut hebat, demam, mual, muntah, dan terkadang perut jadi membengkak. Kondisi ini termasuk darurat dan perlu segera ditangani oleh dokter.
5. Cedera pada perut
Benturan langsung pada perut akibat kecelakaan, jatuh, atau pukulan keras bisa menyebabkan pembengkakan, perdarahan, atau kerusakan organ di dalam rongga perut. Ini sering kali membuat area perut menjadi kaku, keras, serta nyeri luar biasa saat disentuh.
Cedera seperti ini harus segera mendapat perhatian medis untuk mencegah komplikasi serius yang membahayakan.
6. Kehamilan
Pada wanita hamil, terutama saat usia kehamilan memasuki trimester kedua dan ketiga, rahim yang semakin membesar menyebabkan otot dan ligamen di sekitar perut ikut meregang dan terasa kencang. Selain itu, ibu hamil juga bisa mengalami kontraksi Braxton Hicks, yaitu kontraksi ringan yang membuat perut sesaat terasa keras.
Namun, jika perut terasa keras disertai nyeri hebat, perdarahan, atau kontraksi sangat sering sebelum waktu melahirkan, segera konsultasikan ke dokter karena bisa menjadi tanda komplikasi.
7. Tumor di perut
Adanya pertumbuhan abnormal di dalam perut, seperti tumor, kista, atau benjolan lain, dapat menyebabkan sebagian area perut terasa keras jika ditekan, lebih dari biasanya. Tumor bisa jinak atau ganas dan mungkin disertai gejala lain, seperti perut membesar secara bertahap, penurunan berat badan, atau hilangnya nafsu makan.
Hal yang Harus Diwaspadai
Apabila perut terasa keras jika ditekan disertai dengan keluhan berikut ini, Anda patut waspada dan segera memeriksakannya ke dokter:
- Perut terasa sangat sakit atau nyeri hebat, terutama jika muncul mendadak
- Demam tinggi, muntah-muntah, atau BAB berdarah
- Perut membesar dan terasa tegang terus-menerus
- Memiliki riwayat penyakit hati, ginjal, kanker, atau sedang hamil
- Kesadaran menurun, sulit bernapas, atau tidak bisa kentut/BAB sama sekali
Jika Anda mengalami salah satu dari gejala di atas, segera periksakan diri ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. Pemeriksaan fisik dan tes penunjang, seperti USG atau CT scan, mungkin dibutuhkan untuk mengetahui penyebab pasti dan menentukan penanganan yang sesuai.
Menjaga pola makan sehat, cukup minum air, dan rutin berolahraga dapat membantu menjaga kesehatan pencernaan, sehingga risiko perut terasa keras jika ditekan bisa dicegah. Jika keluhan tidak membaik atau semakin memberat, apalagi pada ibu hamil, lansia, dan penderita penyakit kronis, segera konsultasikan ke dokter.
Jika keluhan masih tergolong ringan, manfaatkan fitur Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER untuk mendapatkan jawaban yang cepat. Namun, jika keluhan berat atau memburuk, segera kunjungi rumah sakit terdekat.