Potensi komplikasi diare dapat terjadi jika kondisi ini dibiarkan terlalu lama atau tidak segera ditangani dengan tepat. Penting untuk mengenali tanda-tandanya sejak dini agar penanganan bisa dilakukan sesegera mungkin dan mencegah risiko yang lebih serius.
Diare adalah kondisi meningkatnya frekuensi BAB yang disertai perubahan konsistensi tinja menjadi cair. Sebagian besar kasusnya dapat sembuh sendiri dalam beberapa hari, terutama jika disebabkan oleh infeksi ringan. Namun, jika tidak ditangani dengan tepat, diare dapat menyebabkan komplikasi serius.

Potensi komplikasi diare bisa terjadi pada siapa saja. Namun, risikonya lebih tinggi terjadi pada anak-anak, ibu hamil, lansia, dan penderita penyakit kronis. Oleh karena itu, penting untuk segera menangani diare agar tidak berkembang menjadi kondisi yang membahayakan.
Potensi Komplikasi Diare yang Sering Terjadi
Berikut ini adalah beberapa komplikasi diare yang paling sering terjadi dan penting untuk diwaspadai:
1. Dehidrasi berat
Salah satu potensi komplikasi diare yang paling sering terjadi adalah dehidrasi berat. Kondisi ini terjadi ketika tubuh kehilangan banyak cairan akibat sering buang air besar atau muntah. Akibatnya, tubuh tidak mampu menjalankan fungsi normalnya dengan baik.
Gejala dehidrasi dapat meliputi mulut kering, rasa lemas, pusing, volume urine yang menurun, serta jantung berdebar.
2. Gangguan keseimbangan elektrolit
Diare tidak hanya menyebabkan kehilangan cairan tubuh, tetapi juga elektrolit, seperti natrium dan kalium. Potensi komplikasi diare yang satu ini bisa memicu gangguan irama jantung, kejang, kelemahan otot, hingga koma jika penurunan kadar elektrolit terjadi secara drastis.
3. Malnutrisi
Malnutrisi merupakan salah satu potensi komplikasi diare, terutama jika berlangsung lebih dari beberapa hari. Kondisi ini dapat mengganggu penyerapan nutrisi di usus, sehingga tubuh kekurangan zat gizi penting. Akibatnya, penderita rentan mengalami penurunan berat badan, gangguan pertumbuhan, hingga penurunan fungsi tubuh secara keseluruhan.
4. Infeksi lanjutan
Jika diare berlangsung dalam waktu lama, lapisan usus dapat mengalami iritasi atau bahkan kerusakan. Hal ini membuat usus menjadi lebih rentan terhadap infeksi baru dari bakteri atau virus yang masuk ke saluran cerna. Akibatnya, gejala diare bisa semakin berat dan sulit ditangani.
5. Syok hipovolemik
Ketika tubuh kehilangan cairan dalam jumlah besar dalam waktu singkat, tekanan darah bisa turun drastis dan memicu syok hipovolemik. Ini adalah salah satu potensi komplikasi diare paling berbahaya karena dapat menyebabkan kegagalan organ tubuh.
Tanda-Tanda Komplikasi Diare
Agar komplikasi bisa dicegah sejak dini, kenali tanda-tanda bahaya berikut yang menunjukkan diare sudah memasuki tahap berat:
- Tidak bisa makan atau minum sama sekali
- Muntah terus-menerus
- Tinja bercampur darah
- Demam tinggi
- Bibir dan kulit sangat kering
- Menangis tanpa air mata, terutama pada anak-anak
- Tidak buang air kecil lebih dari 6 jam
- Mengantuk berlebihan atau sulit dibangunkan
- Tubuh sangat lemas atau terjadi kejang
Diare memang sering dianggap sebagai masalah ringan, tetapi risiko komplikasinya tidak boleh diabaikan. Kenali tanda-tanda bahaya dan segera cari pertolongan medis jika kondisi memburuk. Dengan deteksi dan penanganan yang tepat, risiko komplikasi diare dapat diminimalkan.
Jika Anda mengalami diare yang berlangsung lebih dari dua hari dan disertai dengan tanda-tanda di atas, segera konsultasikan dengan dokter melalui Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER. Dokter akan membantu menilai kondisi Anda dan memberikan saran penanganan yang tepat untuk mencegah berkembangnya potensi komplikasi diare.