Pregnancy nose adalah istilah untuk menyebut perubahan yang terjadi pada hidung ibu hamil selama kehamilan. Istilah ini mulai banyak dibicarakan di sosial media oleh para ibu hamil. Agar Bumil tidak bingung, ketahuilah arti pregnancy nose, beserta penyebab dan cara mengatasinya yang tepat.
Istilah pregnancy nose berawal dari beberapa ibu hamil yang membagikan pengalamannya di sosial media mengenai perubahan pada hidung mereka selama kehamilan, seperti hidung terlihat makin membesar. Lalu, sebagian ibu hamil yang lainnya juga menceritakan pengalaman hal yang serupa.
Meski ramai dibicarakan di sosial media, istilah pregnancy nose mungkin masih asing di telinga beberapa ibu hamil. Pada dasarnya, pregnancy nose memang bukan istilah medis yang resmi, melainkan istilah yang berkembang di sosial media karena banyak ibu hamil yang mengalaminya.
Arti Pregnancy Nose dan Penyebabnya
Arti pregnancy nose sendiri adalah hidung yang membesar atau membengkak selama kehamilan. Selain ukuran hidung yang tampak membesar, beberapa ibu hamil juga bisa mengalami hidung meler atau ingusan yang lebih sering daripada sebelum hamil. Perubahan pada hidung ini biasanya lebih terlihat menjelang akhir kehamilan.
Pregnancy nose bisa terjadi karena peningkatan volume darah selama kehamilan yang didukung oleh tingginya kadar hormon estrogen. Nah, peningkatan volume darah ini bertujuan untuk mendukung pertumbuhan janin dan rahim, serta terjadi pada hampir semua bagian tubuh, termasuk hidung.
Biasanya, bagian tubuh yang bengkak saat hamil memang di payudara atau kaki. Namun, beberapa ibu hamil yang memiliki struktur hidung dengan jaringan lunak yang lebih banyak akan lebih rentan mengalami pembengkakan hidung. Hal ini karena ada lebih banyak ruang untuk aliran darah di hidung.
Peningkatan aliran darah ini juga memicu kelenjar lendir di hidung menjadi lebih aktif. Alhasil, pregnancy nose juga akan menyebabkan beberapa perubahan lain pada hidung, seperti:
- Hidung gampang mimisan
- Hidung tersumbat
- Peradangan pada jaringan hidung
- Produksi lendir di hidung lebih banyak
Banyak ibu hamil yang juga bertanya-tanya, apakah pregnancy nose ini terjadi pada semua ibu hamil? Nah, nyatanya, fenomena ini tidak selalu dialami oleh setiap ibu hamil. Alasannya, setiap tubuh wanita merespons perubahan hormon dengan cara yang berbeda-beda.
Berbagai Cara Mengatasi Pregnancy Nose
Tanda-tanda pregnancy nose biasanya akan mereda dengan sendirinya setelah persalinan. Jadi, Bumil tidak perlu terlalu khawatir karena segala perubahan bentuk hidung selama kehamilan akan normal kembali setelah Bumil melahirkan.
Untuk mengurangi ketidaknyamanan akibat pregnancy nose, ada beberapa cara yang bisa Bumil lakukan guna meredakan peradangan di dalam hidung dan mengatasi hidung tersumbat, antara lain:
1. Bersihkan hidung secara rutin
Seperti yang telah dijelaskan, pregnancy nose ditandai dengan pembengkakan pada hidung, serta hidung tersumbat atau meler. Kondisi ini dapat diatasi dengan membilas hidung menggunakan air garam. Bumil bisa melakukannya di rumah menggunakan neti pot atau botol pembilas.
Selain dengan air garam, semprotan kortikosteroid atau dekongestan juga bisa dipakai untuk membersihkan hidung dan mengatasi hidung tersumbat. Dengan begitu, Bumil pun bisa bernapas dengan lebih nyaman.
2. Hindari paparan alergen
Pada dasarnya, pregnancy nose menyebabkan jaringan hidung menjadi lebih sensitif. Oleh karena itu, Bumil disarankan untuk lebih berhati-hati terhadap paparan bahan alergen, seperti asap rokok, debu, dan polusi.
Untuk mengurangi bahan alergen terhirup ke dalam hidung, Bumil sebaiknya menggunakan masker wajah setiap bepergian atau berada di luar rumah.
3. Banyak minum air putih
Untuk meringankan gejala pregnancy nose, Bumil juga disarankan untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh dengan minum air putih minimal 12 gelas per hari. Tips ini penting untuk diterapkan agar Bumil tetap sehat selama kehamilan dan janin pun berkembang secara normal sampai persalinan.
4. Jaga kelembapan udara ruangan
Jika pregnancy nose membuat Bumil sering mimisan karena peningkatan aliran darah di hidung, pertimbangkanlah untuk menggunakan pelembap udara atau humidifier, terutama di malam hari saat tidur. Pasalnya, udara yang terlalu kering, misalnya akibat penggunaan AC yang terlalu lama, dapat memicu mimisan.
Selain mengurangi frekuensi mimisan, pemakaian humidifier sekaligus bisa meredakan hidung mampet saat tidur. Dengan begitu, Bumil pun bisa tidur dengan nyenyak.
Itulah hal-hal yang perlu Bumil ketahui seputar pregnancy nose. Saat hamil, memang ada banyak perubahan hormonal yang terjadi. Selain hidung yang membesar atau lebih sensitif, area kaki dan payudara juga bisa membengkak karena efek dari hormon. Kondisi tersebut merupakan hal yang normal.
Setiap ibu hamil bisa mengalami pengalaman yang berbeda-beda. Segala perubahan bentuk tubuh selama kehamilan tidak perlu terlalu Bumil pikirkan agar tidak menjadi stres. Setelah melahirkan, kondisi tubuh dan kadar hormon biasanya akan normal kembali.
Untuk menjaga kesehatan Bumil selama kehamilan, jangan lupa untuk olahraga ringan secara teratur, misalnya yoga atau jalan kaki, tidur yang cukup setiap malam, dan kelola stres dengan baik, contohnya dengan pergi jalan-jalan.
Jika pregnancy nose membuat Bumil khawatir atau disertai dengan gejala lainnya, seperti sakit kepala, gangguan penglihatan, atau pembengkakan pada tangan dan wajah, Bumil bisa berkonsultasi ke dokter dari rumah melalui Chat Bersama Dokter.