Problematik adalah istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang penuh masalah, rumit, atau menimbulkan kesulitan dalam kehidupan sehari-hari. Kata ini kerap muncul di media sosial, percakapan sehari-hari, hingga lingkungan kerja. 

Kamu mungkin pernah mendengar seseorang mengatakan, “Problematik banget, deh,” atau membaca komentar di media sosial tentang tren atau perilaku yang dinilai problematik. Namun, apa sebenarnya arti problematik dan bagaimana cara kamu menyikapinya?

Problematik, Hal Bermasalah yang Perlu Dihadapi dengan Bijak - Alodokter

Pengertian Problematik

Secara bahasa, problematik berasal dari kata “problem” yang berarti masalah. Dalam percakapan sehari-hari, sesuatu dikatakan problematik jika dianggap menyulitkan, membingungkan, atau berpotensi menyebabkan konflik. Namun, tidak semua hal yang terlihat problematik menurut satu orang, pasti dianggap sama oleh orang lain, karena konteks dan nilai yang dipegang bisa berbeda-beda.

Secara sederhana, problematik adalah sesuatu yang bisa menimbulkan masalah, kebingungan, atau konflik, baik itu berkaitan dengan perilaku, situasi, aturan, maupun norma di sekitar kita. Tidak semua hal yang terlihat problematik bagi satu orang akan dirasakan sama oleh orang lain, karena setiap orang punya sudut pandang dan pengalaman yang berbeda.

Contoh situasi yang sering disebut problematik adalah sebagai berikut:

  • Kebijakan sekolah atau aturan kantor yang tidak jelas dan bikin banyak orang kebingungan.
  • Perilaku individu yang suka memperkeruh suasana atau bikin stres di lingkungan belajar, kerja, atau keluarga.
  • Konten atau tren viral di media sosial yang memicu perdebatan, memperbesar perpecahan, atau menormalkan kebiasaan yang kurang sehat.
  • Hubungan pertemanan atau keluarga yang terasa melelahkan secara emosional, misalnya karena sering konflik, komunikasi yang kurang terbuka, atau tekanan sosial yang sulit diatasi.
  • Lingkungan atau budaya yang membatasi perbedaan, cenderung diskriminatif, atau membuat sebagian orang merasa tidak diterima.

Ciri-Ciri Suatu Hal Problematik

Problematik adalah kondisi yang bisa muncul dalam berbagai bentuk, mulai dari perilaku, situasi, lingkungan, hingga sistem, yang menimbulkan ketegangan, kebingungan, atau ketidaknyamanan. 

Perlu diingat, ciri-ciri problematik dalam suatu hal bersifat umum, bukan diagnosis medis maupun psikologis. Nah, berikut ini ciri-ciri suatu hal yang terbilang problematik berdasarkan konteksnya:

Perilaku problematik

Perilaku problematik pada seseorang menunjukkan sifat yang cenderung toxic, seperti perilaku yang melelahkan secara emosional dan sulit diajak kompromi. Beberapa tanda yang bisa menunjukkan seseorang tergolong problematik, antara lain:

  • Sering menyalahkan orang lain tanpa introspeksi
  • Sulit menerima kritik atau berbeda pendapat
  • Kerap memicu konflik kecil dan memperkeruh suasana
  • Jarang bertanggung jawab atas kesalahan sendiri
  • Enggan memperbaiki hubungan ketika terjadi masalah
  • Keras kepala atau selalu merasa jadi yang paling benar saat ada perbedaan

Sebagai catatan, perilaku bisa berubah dan bukan bagian dari identitas tetap seseorang ya.

Situasi problematik

Ciri-ciri situasi yang dapat dikatakan problematik meliputi:

  • Menimbulkan ketidakpastian dan kebingungan
  • Membuat banyak orang merasa tidak aman atau tertekan
  • Menyebabkan tekanan emosional yang berlarut-larut
  • Memicu stres dan rasa tidak percaya antarindividu
  • Sering berujung pada salah paham yang sulit diselesaikan

Lingkungan problematik

Beberapa hal yang menandakan lingkungan tergolong problematik adalah:

  • Budaya kurang inklusif atau cenderung diskriminatif
  • Sering terjadi gosip, perundungan, atau pengucilan kelompok tertentu
  • Kelompok dominan membuat orang lain merasa tersisih
  • Tidak ada ruang untuk perbedaan pendapat atau ekspresi diri
  • Suasana tidak sehat secara sosial maupun mental

Kebijakan atau sistem problematik

Sebuah kebijakan atau sistem bisa disebut problematik jika menunjukkan hal-hal seperti:

  • Aturan terasa tidak adil atau berat sebelah
  • Prosedur membingungkan dan tidak transparan
  • Ketimpangan di antara setiap orang atau kelompok semakin menonjol
  • Menyulitkan banyak pihak dalam pelaksanaannya
  • Memperburuk hubungan antara pengelola kebijakan dan masyarakat

Cara Menyikapi Hal yang Problematik

Setiap situasi problematik sebenarnya bisa dihadapi dengan langkah yang tepat. Berikut beberapa cara yang bisa kamu lakukan:

1. Jika masalahnya berkaitan dengan orang lain

Dengarkan dulu penjelasan atau pendapat mereka sebelum menyampaikan kritik. Sampaikan masukan secara sopan dan terbuka, tanpa membuat suasana makin panas. Namun, kalau masalah terasa berat, tidak ada salahnya meminta bantuan pihak lain yang bisa memberi sudut pandang lebih objektif, seperti guru, atasan, atau teman yang kamu percaya.

2. Jika problematik datang dari situasi atau lingkungan

Amati dulu apa akar permasalahannya. Kalau kebijakan sekolah, kantor, maupun peraturan di lingkungan sekitar terasa membingungkan, coba bicarakan langsung atau sampaikan lewat jalur resmi.

3. Jika masalahnya terkait perbedaan budaya atau generasi

Cobalah untuk terbuka terhadap sudut pandang baru dan hindari langsung menghakimi. Saling berbagi cerita bisa memudahkan komunikasi dan mengurangi konflik. Selain itu, belajar menerima perbedaan adalah langkah sederhana agar kamu dan orang lain bisa tetap saling menghargai.

4. Jika problematik terjadi di media sosial

Saring informasi dengan bijak dan hindari terlibat dalam perdebatan yang tidak sehat. Gunakan fitur “laporkan” pada konten negatif yang memicu ujaran kebencian, dan mulai pilih-pilih untuk mengikuti akun yang positif.

Jika merasa lelah dengan aktivitas di dunia maya, kamu juga bisa ambil jeda sejenak agar suasana hati tetap terjaga lho.

Problematik adalah sifat yang bisa muncul di mana saja, baik itu di rumah, sekolah, kantor, atau dunia maya. Cara kamu merespons, mencari solusi, dan terbuka untuk belajar dari pengalaman sangat menentukan perkembangan diri ke depan.

Jika merasa sedang mengalami situasi yang problematik, butuh tempat cerita, atau mendapati adanya kenalan atau orang terdekat yang memiliki cir-ciri problematik di atas, kamu bisa mengobrol dengan psikolog profesional maupun menyarankan kenalanmu untuk berkonsultasi lewat chat. Melalui ponsel, konsultasi bisa dilakukan dengan praktis tanpa perlu bertemu di rumah sakit atau klinik.

Mendapatkan panduan dari ahlinya bisa membantu kamu memproses emosi, menemukan cara mengatasi situasi sulit, serta menjaga kesehatan mental, baik saat menghadapi orang lain maupun saat menyadari perlunya memperbaiki perilaku sendiri. Proses perubahan mungkin memang butuh waktu, tetapi tak ada kata terlambat kok untuk melindungi diri sendiri maupun lingkungan sekitar dari sifat problematik.