Rhinoplasty merupakan operasi bedah plastik untuk mengubah bentuk hidung. Banyak orang yang melakukan operasi hidung agar tampilan wajahnya terlihat lebih menarik. Namun, operasi tersebut juga bisa dilakukan karena alasan medis tertentu, misalnya patah tulang hidung.

Operasi hidung atau rhinoplasty dilakukan oleh dokter bedah plastik sesuai kebutuhan dan keinginan pasien. Operasi biasanya bertujuan untuk mengubah atau memperbaiki ukuran cuping hidung, sudut kemancungan, dan ukuran lubang hidung.

Rhinoplasty, Operasi untuk Mengubah Bentuk Hidung - Alodokter

Keinginan pasien untuk mengubah bentuk hidung bisa karena alasan kosmetik atau keperluan medis. Rhinoplasty untuk kepentingan kosmetik biasanya dilakukan agar wajah terlihat lebih menarik. Sementara itu, perubahan bentuk hidung karena tujuan kesehatan dilakukan karena beberapa alasan, seperti:

  • Memperbaiki cacat lahir
  • Membuka saluran hidung yang tersumbat
  • Memperbaiki patah tulang wajah atau hidung karena cedera
  • Mengembalikan fungsi pernafasan setelah sakit, pengobatan kanker, atau luka bakar

Berbagai Jenis Rhinoplasty

Ada dua metode operasi hidung yang dapat dilakukan dokter bedah plastik sesuai kondisi dan keperluan pasien, yaitu:

Rhinoplasty terbuka

Rhinoplasty terbuka dilakukan bila rekonstruksi hidung cukup besar atau luas. Dokter akan membuat sayatan dari luar hidung, tepatnya di sekat antara lubang hidung, untuk memisahkan seluruh kulit hidung dari tulang dan tulang rawan.

Selanjutnya, dokter akan membentuk hidung sesuai keinginan pasien atau mengembalikannya ke bentuk normal, lalu menyatukan kulit ke tulang hidung kembali.

Rhinoplasty tertutup

Rhinoplasty tertutup hanya dapat menjangkau sebagian hidung, karena sayatannya kecil dan terbatas. Sebagai langkah awal, dokter akan membuat sayatan dari dalam hidung melalui lubangnya untuk memisahkan sebagian kulit dari tulang dan tulang rawan, lalu mulai mengubah bentuk hidung.

Langkah-Langkah Rhinoplasty

Sebelum menjalani rhinoplasty, langkah awal yang perlu dilakukan adalah konsultasi ke dokter bedah plastik. Tujuannya agar Anda dapat menyampaikan harapan terkait bentuk hidung yang diinginkan dan mengetahui berbagai persiapan, prosedur, serta pantangan maupun tindakan yang perlu dilakukan usai operasi.

Selama konsultasi, Anda juga perlu menyampaikan obat-obatan, termasuk suplemen yang sedang dikonsumsi. Setelah itu, dokter bedah plastik akan memeriksa, mengukur, dan mengambil foto hidung untuk menentukan metode operasi dan titik sayatan.

Sebelum operasi hidung dimulai, dokter akan memberikan anestesi agar Anda tidak merasakan sakit saat operasi berlangsung. Selama prosedur, dokter akan melakukan langkah-langkah berikut ini:

  • Membuat sayatan di dalam lubang atau sekat antara lubang hidung
  • Mengangkat kulit yang menutupi tulang hidung dan tulang rawan
  • Mengurangi, menambah, atau mengatur ulang tulang dan tulang rawan area hidung untuk menciptakan bentuk baru atau memperbaiki bentuk sebelumnya
  • Menutup kembali sayatan yang telah dibuka
  • Menjahit area hidung

Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan setelah Rhinoplasty

Usai menjalani rhinoplasty, Anda biasanya dapat pulang di hari yang sama. Dokter akan memasang nasal splint atau bidai berbahan plastik maupun logam untuk mempertahankan bentuk baru hidung Anda.

Dokter juga akan memberikan bantalan kasa di area bekas sayatan operasi untuk menyerap darah dan lendir. Bantalan kasa dan bidai hidung biasanya perlu digunakan 1–2 minggu setelah operasi hidung.

Setelah operasi, Anda juga akan mengalami bengkak dan memar di area hidung dan bawah mata, tetapi kondisi ini akan membaik seiring waktu. Dokter juga akan memberikan obat agar bengkak dan memar segera sembuh.

Guna mengurangi perdarahan dan pembengkakan setelah rhinoplasty, Anda juga dianjurkan untuk mengatur posisi tidur. Posisikan kepala lebih tinggi dari dada selama tidur dengan menumpuk beberapa bantal di bawah kepala.

Agar luka bekas operasi segera sembuh dan bentuk hidung tidak terganggu setelah operasi, ada beberapa aktivitas yang perlu Anda hindari selama masa pemulihan, yaitu:

  • Menyikat gigi dengan kencang
  • Mengunyah makanan secara berlebihan
  • Menggunakan kacamata
  • Berlari
  • Mengangkat beban berat
  • Berenang
  • Membentuk ekspresi wajah yang membutuhkan banyak gerakan, seperti tertawa terbahak-bahak
  • Bepergian keluar rumah 1 minggu sejak operasi selesai

Operasi hidung adalah tindakan yang relatif aman, tetapi bukan berarti bebas efek samping dan bisa membutuhkan waktu lama untuk penyembuhannya. Ujung hidung bisa menjadi sangat sensitif atau mungkin mati rasa selama berbulan-bulan pascaoperasi.

Namun, berbagai efek rhinoplasty tersebut biasanya akan menghilang seiring waktu. Sementara itu, bentuk hidung yang baru umumnya sudah dapat terlihat 1 bulan atau mungkin lebih lama, tergantung respons tubuh masing-masing orang.

Bila setelah tindakan rhinoplasty, Anda mengalami perdarahan yang tidak kunjung berhenti, pembengkakan parah hingga sesak napas, atau bahkan mati rasa di seluruh wajah, segera konsultasikan ke dokter agar mendapat penanganan medis yang tepat.