Nyeri yang disebabkan oleh saraf terjepit sering kali terasa sangat berbeda dibandingkan nyeri otot biasa. Sensasi sakitnya bisa seperti tersetrum, panas, menusuk, atau bahkan menjalar ke bagian tubuh lain. Penting untuk tahu cara meredakannya agar nyeri yang terasa tidak semakin parah.
Nyeri saraf kejepit biasanya muncul ketika ada tekanan berlebih pada saraf akibat bantalan tulang belakang yang menonjol, cedera, atau peradangan. Itulah sebabnya, orang yang sering duduk lama, pekerja kantoran, orang tua, hingga penderita diabetes atau obesitas lebih berisiko mengalami kondisi ini.

Tidak jarang, penderitanya sulit menggambarkan rasa nyeri yang disebabkan oleh saraf terjepit karena sensasinya bisa tiba-tiba muncul. Rasa nyeri dapat dirasakan di leher, punggung, lengan, pinggang, hingga menjalar ke tungkai atau kaki, tergantung lokasi saraf yang terjepit.
Ciri Khas Nyeri yang Disebabkan oleh Saraf Terjepit
Berikut adalah sensasi nyeri yang sering dialami oleh penderita saraf terjepit yang mudah dibayangkan agar Anda lebih mudah memahaminya:
1. Rasa terbakar atau panas
Nyeri yang disebabkan oleh saraf terjepit sering digambarkan seperti kulit atau jaringan di dalam tubuh terasa “terbakar” atau panas, terutama di area punggung, leher, pinggang, lengan, atau kaki. Sensasi ini muncul karena saraf yang tertekan mengirimkan sinyal nyeri yang salah, sehingga timbul rasa panas meskipun permukaan kulit tampak normal.
2. Nyeri tajam atau menusuk
Banyak penderita menggambarkan nyeri akibat saraf terjepit seperti ditusuk benda tajam secara mendadak. Sakitnya terasa dalam, menusuk, dan bisa muncul tiba-tiba saat bergerak atau melakukan aktivitas tertentu. Hal ini terjadi karena tekanan pada saraf meningkat secara tiba-tiba.
3. Sensasi kesemutan dan mati rasa
Selain nyeri, area tubuh yang terdampak juga bisa terasa kebas, tidak peka terhadap sentuhan, atau muncul rasa kesemutan seperti digigit semut. Gejala ini disebabkan oleh gangguan pada aliran sinyal saraf akibat jepitan, sehingga pesan dari dan ke otak menjadi tidak lancar.
4. Nyeri menjalar
Salah satu ciri khas nyeri yang disebabkan oleh saraf terjepit adalah nyeri yang terasa menjalar mengikuti jalur saraf. Misalnya, nyeri di pinggang bisa merambat ke bokong, paha, hingga kaki (seperti pada skiatika). Ini terjadi karena tekanan pada saraf membuat sinyal nyeri menyebar sepanjang jalur saraf tersebut.
5. Rasa tersetrum atau tersengat listrik
Nyeri ini sering digambarkan seperti “disetrum” atau tersengat listrik secara tiba-tiba. Sensasinya terasa seperti getaran singkat atau aliran listrik yang menjalar di sepanjang saraf, sering kali cukup kuat hingga membuat tubuh refleks bergerak. Hal ini terjadi akibat gangguan aliran listrik alami dalam serabut saraf.
6. Bertambah parah saat bergerak atau batuk
Rasa nyeri dapat memburuk ketika Anda bergerak, membungkuk, batuk, atau duduk terlalu lama. Hal ini karena aktivitas tersebut dapat meningkatkan tekanan pada tulang belakang atau persendian, sehingga jepitan pada saraf makin kuat dan sinyal nyeri bertambah intens.
7. Lemah otot di area tertentu
Selain rasa sakit, saraf terjepit juga dapat menyebabkan otot di area yang terdampak menjadi lemah atau sulit digerakkan, misalnya sulit mengangkat kaki atau lengan. Hal ini terjadi karena saraf yang terjepit tidak dapat mengirimkan pesan ke otot dengan optimal.
Meskipun gejala di atas umum terjadi pada penderita saraf terjepit, tiap orang dapat mengalami kombinasi dan intensitas yang berbeda. Memahami ciri khas nyeri yang disebabkan oleh saraf terjepit membantu Anda mengenali tanda-tanda awal agar bisa segera mencari pertolongan sebelum kondisi bertambah parah.
Cara Meredakan Nyeri yang Disebabkan oleh Saraf Terjepit
Jika Anda mengalami nyeri yang disebabkan oleh saraf terjepit, ada beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan di rumah untuk membantu mengurangi keluhan. Berikut adalah beberapa caranya:
- Istirahat cukup dan hindari aktivitas berat yang memperparah nyeri.
- Kompres hangat atau dingin selama 10–15 menit pada area yang terasa nyeri, atau sesuai toleransi kulit terhadap suhu.
- Perbaiki posisi duduk atau tidur, gunakan bantal dan kasur yang menopang tulang belakang dengan baik.
- Lakukan peregangan atau stretching pada bagian tubuh yang terasa nyeri, hindari gerakan ekstrem.
- Konsumsi obat pereda nyeri, seperti paracetamol atau ibuprofen, sesuai dosis yang dianjurkan pada label kemasan obat.
- Jaga berat badan ideal, karena berat badan berlebih dapat menambah tekanan pada saraf.
- Bergerak secara berkala, terutama jika Anda bekerja dalam posisi duduk terlalu lama.
Langkah-langkah di atas dapat membantu mengurangi nyeri yang disebabkan oleh saraf terjepit bila kondisinya belum parah. Namun, jika nyeri menetap, memburuk, atau disertai kelemahan otot dan gangguan buang air, segera konsultasikan ke dokter agar dapat dilakukan pemeriksaan dan penanganan yang tepat sejak dini.
Jika Anda masih ragu mengenai penyebab nyeri yang dirasakan atau ingin mendapat saran cepat, Anda bisa menggunakan fitur Chat Bersama Dokter di aplikasi Alodokter. Dokter akan membantu mencari tahu penyebab nyeri dan memberikan saran medis yang sesuai dengan kondisi Anda.