Stoking kompresi merupakan solusi efektif untuk menjaga kesehatan kaki, terutama bagi Anda yang sering mengalami varises atau kelelahan akibat berdiri terlalu lama. Dengan memberikan tekanan terkontrol pada tungkai, stoking kompresi membantu memperlancar aliran darah, mengurangi keluhan, dan menurunkan risiko gangguan serius pada pembuluh darah.
Stoking kompresi sering direkomendasikan untuk orang yang memiliki masalah pada pembuluh darah kaki, seperti varises, edema, atau dalam masa pemulihan setelah operasi. Namun, penggunaan stoking kompresi yang tidak tepat justru bisa menyebabkan ketidaknyamanan atau bahkan memperparah kondisi kaki.

Oleh karena itu, pemilihan dan penggunaan stoking kompresi perlu dilakukan dengan benar agar manfaatnya terasa optimal.
Stoking Kompresi dan Manfaatnya
Stoking kompresi memberikan berbagai manfaat penting bagi kesehatan kaki, terutama pada kondisi tertentu. Berikut beberapa manfaat utamanya:
1. Memperlancar sirkulasi darah
Stoking kompresi dirancang dengan tekanan bertingkat yang lebih kuat di bagian pergelangan kaki dan semakin ringan ke arah atas. Cara kerja ini membantu darah mengalir lebih lancar kembali ke jantung dan mencegah darah berkumpul di tungkai bawah. Ini sangat bermanfaat bagi orang yang sering berdiri lama atau memiliki riwayat varises.
Sirkulasi darah yang lancar sangat penting untuk mencegah berbagai masalah kesehatan kaki, seperti sensasi pegal, berat, atau kram yang kerap muncul saat banyak berdiri atau duduk. Dengan memakai stoking kompresi, aliran darah menjadi lebih stabil sehingga kaki terasa lebih ringan dan tidak mudah lelah.
2. Mengurangi pembengkakan
Salah satu manfaat lain stoking kompresi adalah membantu mengurangi pembengkakan atau edema pada kaki. Tekanan dari stoking ini dapat mencegah cairan menumpuk di jaringan kaki, terutama pada orang yang sering mengalami bengkak setelah berdiri lama atau pada ibu hamil.
Dengan penggunaan yang rutin dan sesuai anjuran, stoking kompresi bisa membantu kaki terasa lebih nyaman dan bengkak pun berkurang secara bertahap. Namun, penting untuk memilih ukuran dan tingkat tekanan yang sesuai agar manfaat ini dapat dirasakan secara maksimal tanpa menimbulkan keluhan baru.
3. Mencegah dan meredakan varises
Tekanan yang diberikan oleh stoking kompresi dapat menurunkan risiko terjadinya varises di kaki. Selain itu, bagi yang sudah mengalami varises, penggunaan stoking kompresi juga bisa membantu meredakan gejalanya, seperti nyeri, pegal, atau sensasi panas di area pembuluh darah yang menonjol.
Varises merupakan masalah yang sering dialami pekerja yang berdiri lama, ibu hamil, atau orang lanjut usia. Dengan memakai stoking kompresi secara rutin, pembuluh darah tetap terlindungi, serta gejala varises bisa diminimalkan sehingga aktivitas harian tetap nyaman dijalani.
4. Menurunkan risiko terjadinya trombosis vena dalam (DVT)
Stoking kompresi juga bermanfaat untuk menurunkan risiko terjadinya trombosis vena dalam (DVT), yaitu kondisi berbahaya berupa penggumpalan darah di pembuluh vena dalam, terutama pada kaki. Risiko DVT meningkat pada orang yang baru menjalani operasi, sedang hamil, atau sering duduk lama, seperti saat perjalanan jauh.
Dengan memberikan tekanan pada pembuluh darah, stoking kompresi membantu mencegah darah menggenang dan membentuk gumpalan. Hal ini penting untuk kesehatan, terutama bila Anda memiliki faktor risiko DVT, agar terhindar dari komplikasi serius, seperti emboli paru.
5. Mempercepat pemulihan pascaoperasi atau cedera kaki
Penggunaan stoking kompresi juga dianjurkan pada masa pemulihan setelah operasi atau cedera kaki. Tekanan dari stoking ini membantu memperlancar aliran darah sehingga proses penyembuhan luka atau pengurangan bengkak jadi lebih cepat.
Selain itu, stoking kompresi bisa membantu mencegah terjadinya pembekuan darah atau komplikasi lain yang mungkin timbul selama masa pemulihan. Namun, pemakaian harus mengikuti anjuran dokter agar hasilnya optimal dan tidak menimbulkan efek samping yang merugikan.
Cara Menggunakan dan Tips Memilih Stoking Kompresi
Agar hasilnya optimal dan tetap aman, perhatikan beberapa panduan berikut sebelum menggunakan stoking kompresi:
- Pilih ukuran stoking kompresi yang sesuai dengan lingkar pergelangan kaki, betis, dan paha agar tidak terlalu longgar atau sempit.
- Kenakan stoking kompresi pada pagi hari saat kaki belum bengkak, pastikan terpasang rata dan tidak menggulung agar tekanan merata.
- Sesuaikan tekanan stoking kompresi dengan kebutuhan. Tekanan ringan (8–15 mmHg) untuk pencegahan, sedangkan tekanan lebih tinggi (≥15 mmHg) hanya atas anjuran dokter.
- Perhatikan tanda-tanda iritasi atau keluhan baru, seperti kemerahan, nyeri, mati rasa, atau luka pada kulit. Jika muncul, segera lepas stoking dan konsultasikan ke dokter.
- Cuci dan rawat stoking kompresi secara rutin serta ganti secara berkala agar tetap higienis dan elastis.
Selain memakai stoking kompresi, biasakan untuk tetap aktif bergerak, hindari berdiri atau duduk terlalu lama, serta jaga berat badan ideal agar kesehatan kaki tetap terjaga.
Perlu diketahui, tidak semua orang cocok menggunakan stoking kompresi, terutama jika memiliki gangguan arteri di kaki. Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum membeli atau menggunakan produk ini, khususnya jika Anda memiliki keluhan kronis atau penyakit pembuluh darah tertentu.
Jika Anda masih ragu atau ingin mengetahui cara memakai stoking kompresi yang tepat, atau mengalami keluhan saat menggunakannya, jangan ragu untuk menggunakan fitur Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER. Dengan begitu, Anda bisa mendapatkan jawaban cepat dan solusi yang sesuai dengan kondisi kaki Anda.