Menjalani hubungan romantis tentu tidak selalu berjalan mulus atau penuh akan rasa cinta disetiap waktu. Kadang, perasaan cinta tersebut juga bisa diselingi rasa benci atau marah karena adanya kesalahpahaman. Nah, bila kamu kerap merasakannya, bisa jadi kamu terjebak dalam love-hate relationship.

Love-hate relationship merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan hubungan yang di dalamnya terdapat kombinasi rasa cinta sekaligus rasa benci yang sama-sama kuat. Di Indonesia, love-hate relationship lebih sering disebut dengan istilah ‘benci tapi cinta’.

Terjebak dalam Love-Hate Relationship? Ketahui Cara Menghadapinya - Alodokter

Sesekali merasa kesal atau marah terhadap pasangan sebenarnya adalah hal yang wajar, kok. Namun, jika perubahan perasaan dari rasa cinta menjadi benci terjadi terlalu ekstrem dan sering, ini justru bisa membuat hubungan yang dijalani menjadi tidak stabil.

Nah, bila terjadi dalam jangka waktu yang lama, love-hate relationship dapat membawa dampak buruk pada kesehatan mental kamu dan pasangan. Oleh sebab itulah, situasi ‘benci tapi cinta’ dalam hubungan ini harus disikapi dengan tepat.

Cara Menghadapi Love-Hate Relationship

Jika kamu merasa sedang terjebak dalam love-hate relationship, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk menghadapinya, yaitu:

1. Kenali emosi dan perasaan sendiri

Orang yang terjebak dalam love-hate relationship kerap kali kesulitan untuk menyadari hal apa yang bisa membuatnya merasa benci kepada pasangannya.

Oleh sebab itu, cobalah untuk mengenali emosi yang muncul dan perhatikan kapan timbulnya emosi tersebut. Dengan melakukan hal ini, diharapkan kamu akan lebih bisa memahami waktu kemunculan perubahan perasaan dan juga mengendalikan emosi yang kamu rasakan.

Misalnya, ‘aku kecewa saat pasanganku tidak menepati janjinya’ atau ‘aku marah saat pasanganku melanggar privasiku’. Dengan menyadari kapan perubahan emosi tersebut muncul, kamu mulai bisa mengelola dan menemukan solusi bersama dengan pasanganmu.

2. Tetapkan batasan

Untuk menghadapi situasi love-hate relationship, kamu juga perlu menetapkan batasan-batasan dalam hubungan.

Cobalah pikirkan aspek apa dalam hubunganmu yang tidak bisa kamu toleransi dan sering menimbulkan rasa benci atau kecewa. Misalnya, kamu tidak bisa menoleransi pasangan yang mengecek ponselmu setiap saat atau kamu merasa benci dan kecewa jika pasanganmu pergi berdua saja dengan teman lawan jenisnya.

Jika kamu sudah menemukan batasan toleransi yang bisa kamu terima dan tidak, lakukan komunikasi dengan pasanganmu untuk menemukan solusi dan jalan tengah, sehingga situasi love-hate relationship yang sedang kamu jalani tidak berlarut-larut.

3. Ubah cara dalam menghadapi konflik

Walaupun kamu sedang berada dalam love-hate relationship, sebenarnya kamu tidak perlu terburu-buru untuk mengakhiri hubungan dengan pasangan. Yang perlu kamu lakukan adalah mengubah pola dan caramu dalam menjalani hubungan, termasuk dalam menghadapi konflik dengan pasangan.

Mulai sekarang, cobalah untuk menyelesaikan masalah dengan kepala dingin, ya. Sebisa mungkin hindari membahas hal-hal yang memicu munculnya rasa kecewa atau benci saat kamu sedang dipenuhi amarah.

Menyelesaikan masalah dengan kepala dingin dan saat emosi lebih terkendali akan membantumu dan pasangan menemukan solusi yang lebih bijaksana.

4. Fokus pada hal positif

Perlu kamu ingat nih, selama hal yang membuatmu benci pada pasangan tidak termasuk ke dalam tanda hubungan toxic atau abusive, situasi love-hate relationship kalian masih bisa diperbaiki, kok.

Salah satunya dengan membiasakan untuk melihat hal-hal positif yang ada pada pasangan dan hubungan kalian. Misalnya, jika rasa bencimu terhadap pasangan sedang memuncak, cobalah tarik napas dalam-dalam terlebih dahulu.

Kemudian, bayangkan salah satu momen favoritmu dengan pasangan, atau ingat-ingat 3 hal positif yang paling kamu sukai dari pasanganmu. Bila dilakukan dalam jangka waktu yang lama, perlahan kamu akan terbiasa untuk fokus pada kelebihan pasanganmu daripada kekurangannya.

5. Bercerita kepada orang-orang terdekat yang bisa dipercaya

Bercerita kepada orang-orang terdekat yang kamu percayai, seperti keluarga dan sahabat, juga bisa membantumu menghadapi situasi love-hate relationship yang kamu alami, lho.

Ini karena curhat dengan orang lain memungkinkan kamu untuk melihat hubunganmu dari sudut pandang yang berbeda, menemukan solusi yang mungkin tidak terpikirkan sebelumnya, sekaligus membantu meringankan beban pikiran yang mengganggu.

Nah, itu dia beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk menghadapi love-hate relationship yang mungkin sedang kamu alami. Meski memang tidak mudah, tetapi jika kamu dan pasangan sama-sama mau berusaha, percayalah hubungan ‘benci tapi cinta’ yang kalian jalani pasti bisa berkembang menjadi hubungan yang lebih sehat.

Akan tetapi, apabila setelah melakukan cara-cara di atas kamu tetap merasa sulit untuk menghilangkan rasa benci pada pasangan, jangan malu untuk berkonsultasi dengan psikolog, ya.