Thompson test adalah pemeriksaan fisik untuk mendeteksi tendon achilles yang robek. Tes ini biasanya juga disertai dengan pemeriksaan lain, seperti USG atau MRI, untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat dan memastikan diagnosis.
Robeknya tendon achilles (Achilles tendon rupture) terjadi ketika tendon yang menghubungkan otot betis dengan otot tumit putus. Keluhan ini umumnya disebabkan oleh tekanan yang meningkat secara tiba-tiba atau gerakan yang tidak tepat pada kaki bagian bawah.
Thompson test termasuk salah satu tes untuk mendeteksi robeknya tendon achilles. Pemeriksaan ini tergolong mudah dan cepat dibandingkan dengan pemeriksaan lainnya karena tidak perlu menggunakan peralatan khusus untuk mengetahui tingkat keparahan kondisi pasien.
Indikasi Thompson Test
Thompson test umumnya dilakukan pada atlet olahraga sepak bola, tenis, basket, atau bulu tangkis, yang mengalami cedera di otot kaki bagian bawah, baik saat latihan maupun bertanding. Selain itu, pemeriksaan ini juga dapat dilakukan pada orang yang mengalami cedera di pergelangan kaki saat beraktivitas atau mengalami kecelakaan lalu lintas.
Thompson test dilakukan oleh dokter umum dan dokter spesialis bedah tulang atau disebut juga dokter ortopedi. Oleh karena itu, pasien dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu jika ingin melakukan tes ini.
Berikut ini adalah beberapa kondisi tertentu yang memerlukan Thompson test:
- Nyeri parah di dekat tumit
- Terdengar bunyi letupan dari belakang pergelangan kaki saat bergerak
- Bengkak dan memar di bagian pergelangan kaki
- Kesulitan menekuk kaki yang cedera ke arah bawah
- Nyeri saat berjalan atau berdiri
Persiapan Thompson Test
Sebelum menjalani Thompson test, pasien tidak memerlukan persiapan khusus. Dokter umumnya akan mengevaluasi kondisi pasien dengan menanyakan gejala yang dirasakan, riwayat penyakit, pengobatan yang sedang dijalani pasien, dan pekerjaan atau hobi yang mungkin berkaitan dengan gejala achilles tendon rupture.
Prosedur Thompson Test
Pada hari Thompson test akan dilakukan, pasien diminta untuk mengenakan celana yang longgar agar tidak mengganggu pergerakan kaki atau menggulung celana panjang.
Tes ini biasanya berlangsung selama beberapa menit. Selama Thompson test berlangsung, dokter akan meminta pasien untuk tidur tengkurap dengan pergelangan kaki menggantung di tepi meja pemeriksaan.
Setelah itu, dokter akan melakukan Thompson test dengan langkah-langkah berikut ini:
- Meremas atau menekan otot betis pada tungkai yang mengalami cedera, terasa nyeri, ataupun bengkak
- Sambil meremas otot betis, memastikan juga apakah kaki bergerak atau tidak
- Membandingkan pergerakan kaki sebelahnya yang tidak cedera dengan melakukan gerakan yang sama
Hasil Thompson Test
Hasil Thompson test berupa hasil positif dan negatif. Jika tumit bergerak sebagaimana mestinya saat betis ditekan, hal ini dapat menandakan bahwa hasil Thompson test negatif atau tendon achilles tidak robek.
Sementara itu, hasil positif ditandai dengan tidak bergeraknya tumit saat otot betis ditekan. Artinya, pasien mengalami tendon achilles yang robek dan membutuhkan penanganan lebih lanjut.
Jika tumit bergerak sedikit saat betis pada tungkai yang cedera ditekan, hal ini bisa mengindikasikan adanya robekan sebagian pada tendon achilles.
Oleh karena itu, dokter umumnya akan melakukan pemeriksaan tambahan, seperti foto rontgen, USG, atau MRI, guna menegakkan diagnosis, mengetahui derajat keparahan cedera, serta untuk memantau terapi.
Apabila tendon achilles hanya robek sebagian, dokter biasanya akan memberikan prosedur nonbedah berupa gips atau ankle support. Hal ini dilakukan untuk membatasi gerakan pada pergelangan kaki dan mengurangi beban berlebih.
Namun, jika prosedur nonbedah tidak memberikan hasil yang maksimal, dokter akan menyarankan pasien untuk menjalani tindakan operasi. Tindakan operasi juga direkomendasikan pada pasien dengan kerusakan tendon achilles yang sangat parah.
Operasi pada achilles tendon rupture umumnya dilakukan dengan metode artroskopi. Prosedur ini bertujuan untuk memperbaiki kerusakan pada tendon atau menggantinya dengan implan buatan.
Jika Anda masih memiliki pertanyaan seputar Thompson test atau mengalami gejala yang berkaitan dengan achilles tendon rupture, jangan tunda untuk berkonsultasi ke dokter. Konsultasi bisa dilakukan dengan mudah tanpa perlu keluar rumah melalui Chat Bersama Dokter.