Asuransi kesehatan untuk anak perlu orang tua pertimbangkan. Pasalnya, anak-anak lebih rentan sakit dan cedera sehingga membutuhkan perawatan kesehatan yang lengkap. Agar tidak salah memilih asuransi kesehatan untuk anak, simak panduannya berikut ini.
Berbeda dengan asuransi kesehatan untuk orang dewasa, asuransi kesehatan anak dapat memberikan fasilitas penunjang, seperti biaya rawat jalan, kesehatan gigi, pemeriksaan mata, rawat inap, dan vaksinasi.

Jadi, biaya kesehatan yang ditanggung tidak hanya biaya jika sakit, tetapi juga biaya untuk deteksi dini dan pencegahan penyakit.
Cara Memilih Asuransi Kesehatan untuk Anak
Bayi yang baru lahir sebenarnya sudah wajib didaftarkan sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang dikelola oleh BPJS Kesehatan, paling lama setelah 28 hari sejak dilahirkan.
Jadi, bila anak sudah terdaftar, jaminan kesehatannya sudah langsung ditanggung oleh BPJS. Selain itu, beberapa perusahaan juga menjamin asuransi kesehatan untuk seluruh anggota keluarga, termasuk anak.
Namun, bila kantor tempat Anda bekerja tidak menanggung asuransi kesehatan untuk anak atau BPJS Kesehatan dirasa kurang cukup menjamin kesehatannya, Anda bisa memilih asuransi kesehatan pribadi untuk anak.
Berikut ini adalah beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum memilih asuransi kesehatan untuk anak:
1. Daftarkan anak dalam asuransi orang tua
Asuransi kesehatan untuk anak di bawah 24 tahun biasanya tergabung dalam asuransi orang tua. Oleh karena itu, jika Anda membeli asuransi kesehatan untuk diri sendiri dan pasangan, ada baiknya sekaligus mengikutsertakan Si Kecil ke dalam asuransi kesehatan Anda.
2. Perhatikan kondisi kesehatan anak
Sebelum memilih asuransi kesehatan untuk anak, Anda perlu memperhatikan kondisi kesehatannya terlebih dahulu, misalnya apakah anak lahir prematur atau lahir dengan berat badan yang rendah.
Apabila anak memiliki kondisi kesehatan seperti di atas, ada baiknya Anda memilih asuransi kesehatan khusus, sehingga risiko kerugian finansial karena pengobatan bisa terantisipasi.
Namun, jika kondisi kesehatan anak baik dan normal, Anda bisa memilih asuransi kesehatan yang umum saja.
3. Pilih jenis asuransi yang sesuai
Anda hanya perlu mendaftarkan anak Anda untuk asuransi kesehatan saja. Anda tidak perlu mendaftarkan asuransi kesehatan yang berpadu dengan asuransi jiwa. Hal ini justru bisa mengurangi manfaat asuransi kesehatan yang dibutuhkan anak, karena biaya preminya terbagi untuk asuransi jiwa.
Padahal, jenis asuransi yang benar-benar dibutuhkan anak hanyalah proteksi terhadap kesehatannya. Selain itu, premi asuransi kesehatan yang berpadu dengan asuransi jiwa juga umumnya cukup tinggi.
4. Cek kelengkapan fasilitas asuransi
Penting juga bagi Anda untuk mencermati fasilitas apa yang diberikan oleh asuransi kesehatan, misalnya pertanggungan biaya kamar, obat-obatan, dokter, operasi, serta diagnosis dokter sebelum dan sesudah rawat inap.
Selain itu, perhatikan juga apakah asuransi kesehatan tersebut hanya menjamin rawat inap atau mencakup rawat jalan, karena umumnya asuransi kesehatan hanya menjamin rawat inap.
Bila Si Kecil terhitung sering sakit, ada baiknya Anda memilih asuransi yang menjamin rawat inap, rawat jalan, serta vaksinasi. Namun, konsekuensinya adalah premi yang perlu Anda bayar akan lebih mahal dibandingkan asuransi yang menjamin rawat inap saja.
5. Sesuaikan dengan kebutuhan anak dan keuangan
Walau asuransi kesehatan anak memang penting, Anda juga harus menyesuaikan pengeluaran untuk premi dengan kondisi keuangan. Misalnya, bila hanya bisa menyisihkan premi asuransi untuk kamar kelas 2, Anda tidak perlu memaksakan diri memilih asuransi kesehatan dengan fasilitas kamar VIP.
Memilih asuransi kesehatan untuk anak bukan sekadar soal produk terbaik, tetapi tentang menyesuaikannya dengan kebutuhan anak dan kemampuan finansial keluarga. Setiap anak memiliki kondisi dan risiko kesehatan yang berbeda, sehingga penting untuk memahami apa saja yang benar-benar dibutuhkan sebelum menentukan pilihan.
Asuransi yang tepat dapat membantu meringankan beban biaya pengobatan saat anak sakit, sekaligus memberikan akses ke layanan kesehatan yang lebih lengkap. Namun, perlu diingat bahwa semakin luas manfaat yang ditawarkan, biasanya semakin tinggi pula premi yang harus dibayar. Karena itu, keseimbangan antara manfaat dan biaya menjadi kunci utama dalam pengambilan keputusan.
Dengan mempertimbangkan berbagai aspek secara cermat, mulai dari manfaat, batas usia pertanggungan, hingga kelengkapan fasilitas, Anda bisa memberikan perlindungan kesehatan yang optimal bagi Si Kecil. Langkah ini juga menjadi bagian dari perencanaan keuangan keluarga yang lebih matang dan berkelanjutan.