Uvula bengkak adalah pembesaran jaringan kecil di belakang tenggorokan yang bisa menyebabkan rasa tidak nyaman, sulit menelan, atau berbicara. Kondisi ini bisa disebabkan oleh alergi, infeksi, atau iritasi, sehingga penting mengenali penyebabnya agar penanganan yang tepat bisa dilakukan.
Pembengkakan pada uvula atau anak lidah sering kali terjadi secara tiba-tiba, dan biasanya disertai gejala, seperti sakit tenggorokan, susah menelan, atau demam. Uvula bengkak dapat membuat makanan dan minuman sulit masuk ke saluran pencernaan, karena uvula berperan penting mencegah makanan masuk ke saluran napas.

Kondisi ini umumnya dipicu oleh infeksi, alergi, atau iritasi, namun pada kasus tertentu bisa menjadi tanda masalah serius. Dengan mengetahui penyebab uvula bengkak dan gejala penyertanya, Anda bisa menentukan kapan sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter.
Penyebab Uvula Bengkak yang Paling Umum
Berikut ini adalah beberapa kondisi yang bisa menyebabkan uvula bengkak:
1. Infeksi saluran pernapasan atas
Infeksi bakteri atau virus pada saluran pernapasan atas, seperti radang tenggorokan (faringitis), radang amandel (tonsillitis), atau flu, dapat menyebabkan peradangan pada jaringan di sekitar tenggorokan dan uvula.
Kondisi ini biasanya menimbulkan gejala berupa sakit tenggorokan, demam, batuk, nyeri saat menelan, bahkan terkadang muncul bercak putih di area tenggorokan. Baik anak-anak maupun orang dewasa dapat mengalaminya, terutama saat daya tahan tubuh sedang menurun.
2. Alergi makanan atau obat
Reaksi alergi terhadap makanan, seperti seafood, kacang-kacangan, telur, atau susu, dapat menyebabkan uvula bengkak secara tiba-tiba. Selain makanan, beberapa obat, seperti antibiotik, obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), atau anestesi lokal, juga bisa memicu reaksi serupa.
Gejalanya sering meliputi gatal di mulut, pembengkakan pada bibir atau lidah, ruam kulit, dan sesak napas. Jika uvula bengkak disertai gejala-gejala tersebut, segera cari pertolongan medis karena bisa menandakan reaksi alergi berat (anafilaksis).
3. Iritasi akibat panas, rokok, atau alkohol
Mengonsumsi makanan atau minuman yang terlalu panas dapat melukai jaringan uvula dan menyebabkan pembengkakan. Paparan asap rokok dan kebiasaan minum minuman beralkohol juga bisa memicu iritasi serta peradangan pada area tersebut.
Dalam beberapa kasus, penggunaan obat kumur dengan kandungan alkohol tinggi atau terpapar zat kimia, seperti asap bahan bakar, dapat memperburuk kondisi. Meski begitu, umumnya uvula bengkak akibat iritasi akan membaik setelah penyebabnya dihindari dan kebersihan tenggorokan dijaga.
4. Cedera atau trauma di tenggorokan
Cedera pada tenggorokan dapat terjadi akibat prosedur medis, seperti pemasangan selang napas (intubasi), endoskopi, atau operasi di area mulut dan tenggorokan. Selain itu, tertelan makanan bertekstur keras atau tajam, seperti kerupuk, tulang ikan, atau makanan beku, juga dapat melukai uvula.
Pada anak-anak, cedera kadang terjadi karena mainan atau benda asing yang dimasukkan ke dalam mulut. Luka kecil pada uvula akibat trauma biasanya menimbulkan pembengkakan, nyeri, atau rasa mengganjal di tenggorokan.
5. Reaksi alergi berat (anafilaksis)
Dalam situasi darurat, uvula bengkak dapat menjadi tanda reaksi alergi berat yang disebut anafilaksis. Kondisi ini muncul secara tiba-tiba dan berbahaya karena dapat menyebabkan penyempitan atau sumbatan saluran napas.
Selain pembengkakan uvula, kondisi ini dapat disertai gejala lain, seperti sesak napas, suara mengi, ruam yang menyebar, pusing, atau penurunan kesadaran. Anafilaksis merupakan keadaan gawat darurat medis yang memerlukan penanganan segera di rumah sakit untuk mencegah komplikasi serius.
Penanganan Uvula Bengkak yang Bisa Dilakukan di Rumah
Penanganan uvula bengkak perlu disesuaikan dengan penyebabnya. Meski begitu, pada sebagian kasus ringan, uvula bengkak dapat diatasi sendiri di rumah dengan perawatan sederhana.
Berikut ini adalah beberapa penanganan pertama yang bisa dilakukan di rumah untuk meredakan uvula bengkak:
- Minum air putih hangat secukupnya atau minimal 8 gelas per hari untuk mencegah dehidrasi dan menjaga kelembapan tenggorokan.
- Hindari makanan atau minuman pemicu alergi yang pernah menyebabkan uvula bengkak.
- Berkumur dengan air garam hangat untuk membantu mengurangi peradangan di tenggorokan.
- Konsumsi obat pereda nyeri atau antiradang sesuai anjuran dokter.
Selain itu, jika Anda pernah mengalami uvula bengkak akibat alergi atau infeksi, usahakan untuk mengenali dan menghindari pemicu, misalnya dengan tidak mengonsumsi makanan tertentu atau menggunakan masker saat berada di lingkungan berdebu.
Meski pada sebagian kasus bersifat ringan dan tidak tergolong berbahaya, Anda tetap perlu waspada terhadap gejala dan perubahan kondisi yang terjadi pada tubuh. Dengan mengetahui penyebab dan cara menangani uvula bengkak, Anda dapat mengambil langkah pencegahan serta menentukan kapan perlu mendapatkan bantuan medis.
Jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter bila Anda mengalami gejala yang mengarah pada uvula bengkak. Konsultasi dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja serta cepat dan praktis melalui Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER. Dengan pengobatan yang tepat, risiko terjadinya komplikasi dapat dicegah.