Vaksin BCG atau Bacillus Calmette–Guérin adalah vaksin untuk mencegah TBC atau tuberkulosis. TBC disebabkan oleh infeksi bakteri mycobacterium tuberculosis. Vaksin BCG merupakan salah satu jenis vaksinasi yang wajib diberikan kepada anak.

Vaksin BCG berasal dari bakteri mycobacterium tuberculosis yang telah dilemahkan. Penyuntikan vaksin BCG ini akan membantu tubuh mengenal dan membentuk kekebalan terhadap bakteri ini. Selain untuk mencegah TBC, vaksin BCG juga bisa digunakan sebagai imunoterapi pada kanker kandung kemih.

VAKSIN-BCG-alodokter

Merek dagang vaksin BCG: BCG Vaccine, BCG Vaccine SSI, Vaksin BCG Kering

Apa Itu Vaksin BCG

Golongan Obat resep
Kategori Vaksin
Manfaat Mencegah tuberkulosis
Digunakan oleh Dewasa dan anak-anak
Vaksin BCG untuk ibu hamil dan menyusui Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.Belum diketahui bahwa vaksin BCG bisa terserap ke dalam ASI atau tidak. Konsultasikan dulu dengan dokter sebelum menggunakan obat ini.
Bentuk obat Suntik

Peringatan Sebelum Menjalani Vaksinasi BCG

Vaksin BCG akan diberikan oleh dokter atau petugas medis di fasilitas kesehatan. Perhatikan beberapa hal berikut sebelum menjalani vaksinasi dengan vaksin BCG:

  • Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Vaksin BCG tidak boleh diberikan kepada orang yang alergi terhadap vaksin ini atau kandungan yang ada di dalam produk vaksin.
  • Beri tahu dokter jika Anda menderita sistem kekebalan tubuh yang lemah akibat HIV dan AIDS, leukemia, limfoma, atau kanker
  • Beri tahu dokter jika Anda atau orang yang tinggal serumah sedang menderita tuberkulosis atau sedang menjalani terapi dengan obat antituberkulosis.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang menjalani radioterapi atau kemoterapi, atau baru menerima transplantasi organ.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan suplemen, produk herbal, atau obat, termasuk antibiotik atau kortikosteroid.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
  • Segera temui dokter jika terjadi reaksi alergi obat, efek samping serius, atau overdosis setelah menggunakan vaksin BCG.

Dosis dan Jadwal Pemberian Vaksin BCG

Vaksin BCG merupakan salah satu jenis vaksinasi yang wajib diberikan kepada anak. Sesuai dengan jadwal imunisasi yang dikeluarkan oleh IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), jadwal penyuntikan vaksin BCG bisa dilakukan dari bayi baru lahir sampai berusia 1 bulan.

Untuk daerah endemis tuberkulosis, bayi yang belum mendapatkan vaksinasi BCG setelah berusia 3 bulan, disarankan untuk melakukan uji tuberkulin terlebih dahulu.

Dosis yang diresepkan dokter akan disesuaikan dengan usia dan kondisi pasien, serta tujuan penggunaan obat. Berikut rincian dosis umum vaksin BCG:

Tujuan: Mencegah tuberkulosis

  • Dewasa: 0,2–0,3 ml diberikan melalui suntikan ke kulit.
  • Anak usia >1 bulan: 0,2–0,3 ml obat dicampurkan dengan 1 ml air steril yang selanjutnya disuntikan ke kulit.
  • Anak usia <1 bulan: 0,2–0,3 ml obat dicampurkan dengan 2 ml cairan steril yang selanjutnya disuntikan ke kulit.

Tujuan: Sebagai imunoterapi untuk kanker kandung kemih

  • Dewasa: Pemberian dapat dilakukan dalam waktu 7–14 hari setelah hasil biopsi keluar. Obat akan dimasukkan ke dalam kandung kemih melalui kateter urine. Pemberiannya akan dilakukan persiklus.

Cara Pemberian Vaksin BCG

Vaksin BCG akan diberikan oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan dokter. Cara pemberiannya adalah dengan disuntikkan di lengan atas. Sebagai imunoterapi pada kanker kandung kemih, vaksin akan dimasukkan ke kandung kemih melalui kateter.

Pastikan Anda menutup area yang disuntik vaksin BCG dengan kain kasa selama setidaknya 24 jam setelah divaksin. Setelah 2­­–3 bulan sejak pemberian vaksin BCG, dokter mungkin akan meminta Anda untuk menjalani tes Mantoux. Tes ini dilakukan untuk memeriksa apakah pemberian vaksin BCG efektif atau tidak.

Interaksi Vaksin BCG dengan Obat Lain

Efek interaksi antarobat dapat timbul jika vaksin BCG digunakan dengan obat-obat tertentu, misalnya:

  • Peningkatan risiko terjadinya infeksi jika digunakan dengan obat imunosupresif, seperti kortikosteroid atau ciclosporin
  • Penurunan efek terapi vaksin BCG jika digunakan dengan imunoglobulin, seperti cytomegalovirus immune globulin (CMV IG) atau hepatitis B immune globulin (HBIG).
  • Penurunan efektivitas vaksin BCG jika digunakan dengan antibiotik, seperti ciprofloxacin atau gentamicin

Efek Samping dan Bahaya Vaksin BCG

Vaksin BCG aman dan jarang menimbulkan efek samping berbahaya. Efek samping yang biasa terjadi adalah nyeri di area suntikan, bisul di bekas suntikan, dan kulit terlihat kering atau bersisik. Lakukan pemeriksaan ke dokter jika efek samping tersebut tidak kunjung mereda.

Anda juga harus segera ke dokter jika muncul reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti:

  • Muncul nanah, borok, atau abses di area kulit yang disuntik
  • Area suntikan masih bengkak setelah 2–3 hari
  • Kelenjar getah bening bengkak
  • Demam tinggi (suhu ≥39° Celsius)
  • Tidak nafsu makan
  • Berat badan turun
  • Nyeri sampai ke tulang
  • Tubuh terasa sangat lelah