Mencukupi asupan vitamin C untuk ibu hamil perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan ibu dan janin. Namun, dosis vitamin C yang dikonsumsi harus sesuai dengan angka kecukupan gizi agar nutrisi tersebut bekerja secara maksimal dan tidak menimbulkan gangguan kesehatan.

Vitamin C atau asam askorbat merupakan jenis vitamin yang larut dalam air. Vitamin ini tidak bisa diproduksi oleh tubuh, sehingga Anda harus memperolehnya dengan mengonsumsi sayuran dan buah yang mengandung vitamin C. Vitamin ini pun perlu dikonsumsi setiap hari karena tidak bisa disimpan di dalam tubuh dengan baik.

Manfaat dan Dosis Aman Vitamin C untuk Ibu Hamil - Alodokter

Setiap orang disarankan untuk mencukupi asupan harian vitamin C, termasuk ibu hamil. Selain mendukung kesehatan ibu hamil selama mengandung, mengonsumsi vitamin C untuk ibu hamil juga dapat membantu perkembangan janin.

Manfaat Vitamin C untuk Ibu Hamil

Ibu hamil dan janin memerlukan vitamin C untuk melindungi dan menjaga kesehatan sel tubuh, serta membentuk kolagen, otot, kulit, dan pembuluh darah.

Selain itu, beberapa manfaat lain vitamin C untuk ibu hamil dan janin adalah:

1. Membantu penyerapan zat besi

Vitamin C dapat membantu penyerapan zat besi di dalam tubuh. Ibu hamil membutuhkan lebih banyak asupan zat besi untuk membantu pembentukan sel darah merah dan mencegah anemia.

Untuk mencukupi kebutuhan zat besi saat hamil, ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi makanan yang banyak mengandung zat besi dan vitamin C.

2. Menurunkan risiko terkena diabetes gestasional

Diabetes gestasional adalah kondisi ketika kadar gula darah ibu hamil meningkat. Kondisi ini bisa meningkatkan risiko ibu hamil mengalami komplikasi kehamilan, seperti persalinan prematur, bayi lahir dengan berat badan berlebih, hingga preeklampsia.

Untuk mengurangi risiko terkena diabetes gestasional, ibu hamil disarankan untuk mencukupi asupan vitamin C setiap hari.

3. Mengurangi risiko terkena preeklampsia

Preeklampsia ditandai dengan meningkatnya tekanan darah dan kadar protein di dalam urine, serta pembengkakan di kaki atau bagian tubuh lainnya. Preeklampsia biasanya terjadi ketika kandungan berusia 20 minggu, tetapi ada juga ibu hamil yang mengalaminya saat trimester akhir kehamilan.

Kondisi ini bisa dicegah jika ibu hamil rutin mengonsumsi makanan bergizi yang kaya akan antioksidan, termasuk vitamin C dan vitamin E.

4. Mendukung pertumbuhan janin

Beberapa studi menunjukkan bahwa memperbanyak konsumsi sayur dan buah yang mengandung vitamin C selama hamil bermanfaat dalam meningkatkan tumbuh kembang janin dan menjaga kondisi janin agar tetap sehat.

Dosis Vitamin C untuk Ibu Hamil yang Dianggap Aman

Jumlah asupan vitamin C yang perlu dikonsumsi ibu hamil adalah 85 mg setiap harinya. Angka tersebut ditetapkan sesuai anjuran angka kecukupan gizi (AKG) dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Untuk mencukupi kebutuhan vitamin C, ibu hamil dapat mengonsumsi buah-buahan, misalnya jambu biji, jeruk, kiwi, stroberi, lemon, mangga, dan pepaya, atau beragam jenis sayuran, seperti paprika, kembang kol, brokoli, dan kangkung.

Meski bermanfaat bagi tubuh, vitamin C sebaiknya tidak dikonsumsi secara belebihan. Mengonsumsi vitamin C dalam jumlah yang terlalu banyak dapat menyebabkan efek samping berupa diare, sakit kepala, mual, muntah, kram perut, hingga batu ginjal.

Jika asupan vitamin C dari makanan dirasa tidak cukup, ibu hamil bisa mengonsumsi suplemen vitamin C. Namun, untuk mengetahui dosis suplemen vitamin C untuk ibu hamil, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu ke dokter agar sesuai kebutuhan dan tidak menimbulkan efek samping.