Bakteri penyebab diare biasanya mengontaminasi makanan dan minuman yang dikonsumsi manusia. Selain itu, menyentuh benda atau permukaan yang terkontaminasi kuman ini juga bisa menjadi sumber penularan diare.

Diare adalah gangguan pencernaan yang ditandai dengan meningkatnya frekuensi buang air besar (BAB), biasanya hingga lebih dari 3 kali sehari. Selain peningkatan frekuensi BAB, perubahan tinja menjadi lebih encer juga termasuk salah satu tanda diare.

4 Bakteri Penyebab Diare yang Harus Diwaspadai - Alodokter

Gejala yang umum dirasakan saat diare antara lain feses yang berair atau berdarah, kram perut, demam, mual, dan muntah. Anak-anak dan lansia juga lebih rentan mengalami dehidrasi akibat diare.

Munculnya diare sering dikaitkan dengan infeksi di saluran cerna, seperti disentri dan gastroenteritis, yang disebabkan oleh berbagai macam organisme, termasuk bakteri. Diare biasanya terjadi ketika penderita mengonsumsi makanan atau minuman yang sudah terkontaminasi oleh bakteri penyebab diare.

Bakteri Penyebab Diare dan Berbagai Jenisnya

Dari berbagai jenis bakteri penyebab diare, berikut ini adalah 4 bakteri yang paling sering menyebabkan seseorang mengalami diare:

1. Escherichia coli (E. coli)

E. coli adalah salah satu jenis bakteri yang biasanya hidup di usus manusia dan hewan. Kebanyakan jenis bakteri E. coli tidak berbahaya, bahkan bakteri ini turut berperan dalam menjaga saluran pencernaan Anda tetap sehat.

Meski begitu, ada beberapa jenis bakteri E. coli yang dapat menyebabkan diare. Jenis bakteri ini sering ditemukan di sayuran atau buah yang tidak dicuci bersih, daging mentah, dan susu segar.

Untuk mencegah infeksi bakteri penyebab diare yang satu ini, Anda dianjurkan untuk mencuci buah dan sayuran dengan air mengalir sebelum mengonsumsinya, sering mencuci tangan, memasak daging hingga benar-benar matang, dan menghindari konsumsi susu mentah atau susu segar yang belum dipasteurisasi.

2. Salmonella enterica

Mengonsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri ini akan menyebabkan gastroenteritis, dengan diare sebagai salah satu gejala khasnya. Bakteri Salmonella enterica banyak ditemukan di telur setengah matang, daging mentah, dan buah atau sayur yang tidak dicuci dengan air mengalir hingga bersih.

Agar terhindar dari infeksi bakteri penyebab diare yang satu ini, Anda sebaiknya mencuci bersih semua bahan makanan yang dimakan mentah dan selalu memasak makanan sampai benar-benar matang, terutama untuk daging dan telur.

3. Campylobacter

Jenis bakteri lain yang dapat menyebabkan diare adalah Campylobacter. Namun, subspecies yang paling sering menginfeksi manusia adalah bakteri Campylobacter jejuni.

Infeksi bakteri Campylobacter memang terbilang ringan, tetapi dapat berakibat fatal pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Bakteri penyebab diare ini banyak ditemukan pada daging mentah, produk olahan susu yang tidak dipasteurisasi, dan air yang terkontaminasi.

Untuk mencegah infeksi bakteri Campylobacter, Anda dianjurkan untuk memasak daging hingga benar-benar matang, selalu mencuci tangan setelah memegang hewan ternak atau hewan peliharaan, serta menghindari konsumsi susu dan produk olahannya yang tidak dipasteurisasi.

4. Shigella

Shigella merupakan bakteri lain yang dapat menyebabkan diare. Bakteri ini hidup di air dan makanan yang kotor. Infeksi bakteri ini akan lebih mudah terjadi pada lingkungan dengan sanitasi yang buruk dan gaya hidup yang kurang bersih.

Untuk mencegah penyebaran infeksi bakteri penyebab diare yang satu ini, Anda disarankan menerapkan pola hidup bersih dan sehat dengan mencuci tangan yang benar dan tidak memasak ketika sedang terkena diare. Selain itu, Anda juga sebaiknya tidak menelan air ketika sedang berenang.

Pada dasarnya, mencegah penyebaran bakteri penyebab diare dapat dimulai dengan menjaga kebersihan diri sendiri dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Hal ini penting dilakukan untuk mencegah penyebaran bakteri penyebab diare.

Selain itu, yang tidak kalah penting untuk dilakukan adalah mengolah makanan dan memilih minuman dengan benar. Beberapa langkah yang harus diperhatikan, seperti:

  • Cuci tangan dan alat masak dengan sabun dan air mengalir. Lakukan langkah ini sebelum dan sesudah memasak.
  • Jika hendak mengolah buah atau sayur, cuci terlebih dahulu dengan air mengalir agar terhindar dari kotoran dan bakteri.
  • Masak makanan sampai benar-benar matang dengan suhu yang tepat, setidaknya 75°C. Hal ini penting dilakukan untuk membunuh bakteri.
  • Pisahkan alat masak untuk bahan makanan yang masih mentah dengan makanan yang sudah matang.
  • Selalu minum air matang atau air mineral yang kebersihannya terjamin. Air yang bersih juga wajib digunakan dalam proses mengolah dan mencuci bahan makanan.

Nah, jika Anda sedang mengalami masalah pencernaan yang dicurigai diakibatkan oleh bakteri penyebab diare, segera konsultasikan dengan dokter secara online melalui Chat Bersama Dokter. Dengan demikian, dokter dapat memastikan kondisi diare dan memberikan penanganan yang tepat.