Ada banyak refleks bayi baru lahir yang perlu diketahui ibu baru. Gerakan ini secara otomatis akan muncul saat buah hati diberikan stimulus atau rangsangan tertentu. Salah satu contohnya adalah gerakan menggenggam ketika Bunda meletakkan jari di tangannya.

Refleks bayi baru lahir adalah gerakan spontan yang secara alami dilakukan oleh bayi ketika ia mendapatkan sebuah rangsangan tertentu. Gerakan-gerakan ini muncul sejak bayi lahir dan akan hilang dengan sendirinya seiring pertambahan usianya. Refleks bayi biasanya diperiksa sebagai bagian dari pemeriksaan bayi baru lahir oleh dokter.

Yuk, Kenali Macam-Macam Refleks Bayi Baru Lahir di Sini - Alodokter

Berbagai Macam Refleks Bayi Baru Lahir

Refleks bayi yang baik menjadi tanda bahwa bayi dalam kondisi seha, serta memiliki aktivitas saraf dan otak yang bagus. Berikut ini adalah beberapa macam refleks bayi baru lahir yang bisa Bunda perhatikan:

1. Grasp reflex (refleks menggenggam)

Ketika Bunda menyentuh telapak tangan Si Kecil, ia bisa menggenggam jari Bunda sangat erat. Gerakan ini dikenal dengan istilah refleks menggenggam (grasp reflex). Umumnya, refleks menggenggam pada tangan akan menghilang ketika Si Kecil berusia 5–6 bulan.

Gerakan refleks ini tidak hanya terjadi pada tangan saja, tetapi juga pada kaki. Ketika Bunda meletakkan jari di bawah jari kaki Si Kecil, jari-jari kakinya akan menekuk ke arah jari Bunda seperti mau menggenggam. Berbeda dengan tangan, gerakan refleks kaki ini baru menghilang pada usia 9–12 bulan.

2. Asymmetric tonic neck reflex

Refleks ini terjadi ketika bayi dalam posisi terbaring dan kepalanya ditengokkan. Jika kepala Si Kecil ditengokkan ke satu sisi, ia akan memanjangkan lengan dan kaki di sisi yang sama serta menekuk lengan dan kaki di sisi yang berbeda.

Posisi ini sering disebut dengan posisi anggar karena serupa dengan posisi pemain anggar saat bermain. Refleks ini akan menghilang ketika Si Kecil berusia 5–7 bulan.

3. Moro reflex

Refleks Moro sering disebut dengan refleks kejut sebab biasanya akan muncul ketika bayi merasa terkejut.

Saat terkejut karena suatu hal, misalnya karena suara yang keras atau gerakan yang tiba-tiba, bayi akan merentangkan kedua tangannya dengan telapak tangan menghadap ke atas, lalu menariknya kembali. Terkadang, bayi juga akan menangis.

4. Rooting reflex

Rooting reflex terjadi saat sudut mulut bayi disentuh. Ketika mendapatkan rangsangan seperti itu, bayi akan memutar kepalanya, membuka mulut, dan siap menghisap mengikuti arah rangsangan tersebut.

Refleks ini sangat membantu Si Kecil untuk menemukan payudara atau botol susu ketika ia ingin menyusu. Rooting reflex umumnya akan menghilang ketika Si Kecil berusia 4 bulan.

5. Babinski reflex

Refleks Babinski akan muncul ketika Bunda menggoreskan jari bunda ke telapak kaki Si Kecil dari tumit, ke sisi luar telapak kaki, hingga ke bawah ibu jarinya. Ibu jari kakinya akan mengarah ke atas dan jari-jari lainnya akan terbuka.

Refleks ini umumnya akan menetap hingga Si Kecil berusia 2 tahun, tetapi bisa juga menghilang sejak usia 1 tahun.

6. Sucking reflex (refleks menghisap)

Ketika bagian langit-langit mulut bayi tersentuh, ia akan refleks melakukan gerakan mengisap. Refleks ini berguna untuk kemampuan menyusu Si Kecil dan biasanya mulai sempurna saat ia berusia 36 minggu di dalam kandungan. Inilah asalannya mengapa bayi yang prematur cenderung tidak mahir menyusu.

7. Stepping reflex

Refleks ini juga dikenal dengan istilah walking atau dance reflex, karena gerakannya menyerupai orang yang sedang berjalan atau menari. Refleks ini terjadi ketika tubuh bayi diangkat dan kakinya menyentuh permukaan padat, seperti tanah atau lantai. Refleks ini akan menghilang setelah Si Kecil berusia 2 bulan.

Ketujuh refleks bayi baru lahir yang telah dipaparkan di atas adalah respons alami bayi sejak ia dilahirkan. Dengan memperhatikan refleks ini pada Si Kecil, Bunda juga bisa memantau terus tumbuh kembangnya.

Tidak adanya respons atau munculnya respons yang tidak normal terhadap rangsangan yang diberikan kepada bayi bisa menjadi tanda adanya kelainan pada sistem sarafnya. Jika Bunda menemukan hal ini, segera konsultasikan ke dokter agar kondisi kesehatan Si Kecil bisa diperiksa dengan lebih seksama.