Diagnosis anoreksia nervosa dapat ditentukan dari tanya jawab, pemeriksaan fisik, dan beberapa pemeriksaan penunjang. Pasien akan dinyatakan menderita anoreksia bila mengalami sejumlah kriteria berikut ini:

  • Membatasi asupan makanan untuk mendapatkan atau mempertahankan berat badan di bawah normal tanpa memperhatikan energi yang dibutuhkan tubuh
  • Memiliki rasa takut yang besar bila berat badan bertambah atau menjadi gemuk, dan ketakutan ini memicu penderita melakukan kegiatan yang bisa menurunkan atau mempertahankan berat badannya, meski berat badan sudah di bawah normal
  • Mengalami gangguan dalam memandang tubuhnya sendiri, seperti terus-menerus mengamati bentuk tubuh dan berat badan, serta menyangkal bahwa berat badannya sudah di bawah normal

Selanjutnya dokter akan menjalankan pemeriksaan fisik, yang meliputi:

  • Pengukuran tinggi dan berat badan
  • Pemeriksaan kulit dan kuku
  • Pemeriksaan kondisi paru-paru, jantung, dan lambung
  • Pengukuran tanda vital pasien, seperti tekanan darah, detak jantung, dan suhu tubuh

Untuk memastikan diagnosis, sejumlah tes penunjang juga dapat dilakukan. Tes ini juga bertujuan untuk menyingkirkan kemungkinan kondisi lain yang menyebabkan penurunan berat badan dan memeriksa kemungkinan terjadinya komplikasi. Beberapa tes tersebut adalah:

  • Tes laboratorium, seperti tes urine, hitung darah lengkap, pengukuran kadar elektrolit dan kadar protein dalam darah, serta pemeriksaan fungsi hati, ginjal, dan kelenjar tiroid
  • Evaluasi psikologis pasien, meliputi tanya jawab untuk mengetahui pola pikir, perasaan, dan kebiasaan makan pasien
  • Foto Rontgen, untuk mengetahui kepadatan dan kesehatan tulang, serta kemungkinan adanya infeksi paru-paru (pneumonia) atau gangguan jantung