Bayi 9 bulan sudah semakin mampu memahami kata-kata yang diucapkan oleh orang-orang di sekitarnya, serta akan berusaha merespons dengan kata-kata juga. Selain itu, kemampuan bersosialisasi bayi 9 bulan juga kian meningkat.

Bayi 9 bulan berjenis kelamin laki-laki umumnya memiliki berat badan sekitar 7,2–10,9 kg, dengan panjang 67,7–76,2 cm. Sementara bayi perempuan usia 9 bulan biasanya memiliki berat badan sekitar 6,6–10,4 kg, dengan panjang 65,6–74,7 cm.

Bayi 9 Bulan: Dapat Merespons dan Bersosialisasi - Alodokter

Kemampuan Motorik Bayi 9 Bulan

Secara umum, bayi 9 bulan membutuhkan ruangan yang lapang dan aman untuk bergerak, seperti merangkak, berdiri, serta menjelajahi sekitarnya. Hal ini karena dia sudah dapat melakukan berbagai hal, seperti:

  • Mengeluarkan benda dari dalam kotak mainannya dan senang memindahkan mainan dari satu tempat ke tempat lain
  • Menunjuk benda dengan jari telunjuknya, serta mencoba meraih berbagai benda dan memperhatikan cara kerjanya, misalnya telepon genggam yang mengeluarkan bunyi
  • Mengangkat sesuatu dengan ibu jari dan telunjuk, serta memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lain dengan luwes
  • Memasukkan benda ke mulut
  • Menekuk lututnya untuk duduk dari posisi berdiri. Ini biasanya sudah bisa dilakukan sejak ia berusia 8 bulan
  • Merangkak dengan sangat aktif, bahkan mampu memegang mainan dengan satu tangan sambil merangkak dengan kedua lutut dan tangan lainnya
  • Mengalihkan posisi dengan cepat, mulai dari posisi duduk, merangkak, kemudian memutar badan untuk mengambil mainan
  • Menjelajahi ruangan dengan berjalan kaki perlahan-lahan sambil berpegangan pada sofa, meja, atau perabotan lainnya

Mengingat Si Kecil yang sudah semakin aktif bergerak, Bunda sebaiknya menjauhkan berbagai benda yang berisiko membahayakan keselamatannya, seperti obat-obatan, benda tajam, cairan pembersih, colokan listrik, dan ujung perabotan yang runcing.

Selain itu, bila saat bermain Si Kecil menggunaan kaus kaki, pastikan untuk memilih kaus kaki dengan alas karet, ya, Bun, guna menghindari risiko Si Kecil terjatuh karena licin.

Kemampuan Berkomunikasi Bayi 9 Bulan

Seperti yang disebutkan sebelumya, bayi 9 bulan sudah semakin mampu memahami kata-kata dan akan berusaha merespons dengan kata-kata juga.

Misalnya, ketika Bunda bertanya, “Suara apa itu?”, dia dapat menunjuk pada telepon yang sedang berdering. Begitu juga ketika Bunda bertanya, “Di mana bolanya?” Dia sudah bisa menunjuk ke arah benda yang dimaksud.

Di sisi lain, bayi 9 bulan juga sudah bisa memahami larangan dan kata ‘tidak’, walaupun terkadang dia tetap melanggarnya.

Meski baru berusia 9 bulan, Bunda sudah dapat menerapkan peraturan sederhana pada Si Kecil, seperti ‘jangan membanting mainan’ atau ’Cuci tangan sebelum makan’ untuk membiasakannya membedakan hal baik dan buruk.

Bayi 9 bulan sudah dapat mengucapkan kata-kata yang lebih panjang, seperti ’papa-papa’ atau ’baba-baba’, atau mengucapkan sebuah kata dengan benar. Dia juga mampu menirukan suara dan gerakan orang di sekitarnya, serta sudah mulai bisa menyampaikan keinginannya untuk minum susu atau makan MPASI.

Kemampuan Sosial Bayi 9 Bulan

Seiring kesadarannya yang kian berkembang, pada usia 9 bulan, Bunda akan melihat Si Kecil bereaksi pada situasi tertentu yang sebelumnya tidak menjadi masalah baginya, seperti ketakutan saat lampu kamar dimatikan atau menangis saat Bunda berangkat bekerja.

Pada usia ini juga bayi berada pada titik puncak rasa tidak nyaman ketika tidak berada bersama orang tua atau orang terdekatnya. Namun, kabar baiknya adalah bayi 9 bulan umumnya tidak akan rewel atau menangis dalam waktu lama, karena perhatiannya dapat dengan mudah dialihkan.

Jadi, bila Bunda akan mengajak Si Kecil ke luar rumah, sebaiknya siapkan buku bergambar, boneka tangan, atau mainan yang dapat berbunyi untuk mengalihkan perhatian, saat dia sedang merasa tidak nyaman.

Kendati demikian, ada juga bayi 9 bulan yang merasa senang menjadi pusat perhatian dan membuat orang di sekitarnya tertawa. Dia bisa mengeluarkan suara atau gerakan-gerakan yang dapat menarik perhatian dan mengundang tawa.

Saat makan, mungkin dia akan senang memberikan makanannya pada orang lain. Bila demikian, terimalah pemberiannya dengan senyuman, karena hal tersebut akan membuatnya senang.

Hal Lain yang Perlu Diperhatikan

Selain kemampuan motorik dan sosialnya yang sudah berkembang, umumnya bayi 9 bulan juga sudah bisa:

  • Mengingat hal-hal spesifik, seperti letak mainannya disimpan
  • Menirukan hal-hal yang dilihatnya, bahkan bila hal tersebut yang terjadi seminggu sebelumnya, seperti mengingat bagaimana cara memainkan sebuah benda. Ini menunjukkan bahwa ingatan jangka pendeknya sudah mulai bekerja
  • Mengetahui barang-barang yang menjadi miliknya, sehingga dia akan bereaksi ketika ada yang mengambil barangnya

Bunda juga perlu ingat bahwa pada usia 9 bulan, jalinan saraf pada otak bayi akan terhubung dengan pesat. Bunda dapat mendukung perkembangan Si Kecil dengan memberikan stimulasi yang baik, sehingga ia dapat lebih cepat belajar dan lebih banyak tahu.

Stimulasi tidak perlu dilakukan dengan benda atau kegiatan yang berbiaya mahal. Kegiatan sehari-hari, seperti menyanyi, menari, membacakan dongeng, serta mengajaknya berinteraksi dengan orang lain sudah menjadi stimulasi yang cukup untuk mendukung perkembangannya.

Kapan Kondisi Bayi 9 Bulan Perlu Dikonsultasikan ke Dokter?

Perkembangan setiap anak memang berbeda-beda. Namun, Bunda disarankan untuk berkonsultasi kepada dokter, jika Si Kecil yang telah berusia 9 bulan menunjukkan beberapa hal berikut:

  • Tidak dapat duduk dengan bantuan
  • Tidak merespons ketika namanya dipanggil atau saat ada suara keras
  • Tidak dapat berdiri dan menopang berat badannya sendiri sambil berpegangan atau tanpa bantuan
  • Tidak bisa berceloteh
  • Tidak mengenali anggota keluarga atau orang-orang yang tiap hari bersamanya
  • Tidak memperhatikan ke arah yang ditunjuk
  • Tidak dapat memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lain
  • Tidak dapat bermain bersama orang lain

Perlu diingat juga bahwa bayi yang lahir prematur umumnya berkembang lebih lambat daripada anak-anak seusianya. Jadi, bila Si Kecil lahir prematur atau memiliki kondisi medis tertentu, Bunda juga sebaiknya bertanya kepada dokter mengenai patokan tumbuh kembang yang ideal bagi Si Kecil.