Jaringan ikat manusia ibarat perekat yang membuat tubuh memiliki bentuk, serta berperan penting dalam menjaga posisi dan mendukung kerja seluruh organ di dalam tubuh. Namun, ada beberapa penyakit tertentu yang harus diwaspadai karena dapat mengganggu fungsi jaringan ikat.

Jaringan ikat tersusun atas dua jenis jaringan protein, yaitu kolagen dan elastin. Kolagen dapat ditemukan di tendon (urat), ligamen, tulang rawan, dan pembuluh darah. Sementara itu, elastin merupakan komponen utama dari ligamen dan kulit.

Kenali 5 Penyakit yang Menyerang Jaringan Ikat - Alodokter

Tak hanya memberi bentuk tubuh, jaringan ikat juga berfungsi untuk menyimpan lemak, membantu memperbaiki jaringan lain yang rusak, serta membantu penyaluran nutrisi antar jaringan atau organ.

Mengingat fungsi dan perannya yang luas, maka jaringan ikat perlu dijaga agar dapat tetap bekerja dengan optimal.

Berbagai Penyakit yang Menyerang Jaringan Ikat

Penyakit pada jaringan ikat terjadi karena adanya peradangan yang menyebabkan cedera pada kolagen dan elastin. Berikut adalah beberapa jenis penyakit yang dapat memengaruhi fungsi jaringan ikat:

1. Rheumatoid arthritis

Rheumatoid arthritis merupakan salah satu penyakit autoimun yang dapat menurunkan fungsi jaringan ikat. Penyakit ini terjadi karena sistem kekebalan tubuh menyerang selaput tipis di lapisan sendi, sehingga penderitanya akan mengalami nyeri, kaku di persendian, serta panas dan bengkak pada sendi.

Selain itu, rheumatoid arthritis juga memiliki gejala lain, yaitu demam, kehilangan nafsu makan, anemia, dan kelelahan. Jika tidak segera ditangani, penyakit ini dapat mengakibatkan komplikasi berupa kerusakan permanen pada sendi.

2. Lupus eritematosus sistemik (systemic lupus erythematosus/SLE)

Lupus eritematosus sistemik (SLE) merupakan salah satu jenis penyakit autoimun, di mana sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sehat, sehingga menyebabkan gangguan pada beberapa organ tubuh, seperti sendi, kulit, ginjal, dan otak.

Penyakit ini lebih sering dialami oleh wanita pada usia 15 sampai 44 tahun. Gejala yang dapat dirasakan oleh penderita lupus meliputi ruam di kulit wajah dan seluruh tubuh, kulit mudah iritasi setelah terpapar sinar matahari, rambut rontok, gangguan saraf, kehilangan konsentrasi, anemia, serta gangguan pada ginjal.

3. Scleroderma

Scleroderma merupakan penyakit autoimun yang dapat menyerang kulit, jaringan ikat, dan organ tubuh bagian dalam. Penyakit ini terjadi karena sistem kekebalan tubuh memproduksi terlalu banyak kolagen, sehingga kulit menjadi tebal dan kencang.

Selain itu, scleroderma juga dapat menimbulkan jaringan parut pada paru-paru dan ginjal, serta menyebabkan penebalan pembuluh darah.

Scleroderma dibagi menjadi dua jenis, yaitu lokal dan sistemik. Jika hanya terjadi pada jaringan kulit, kondisi ini dikategorikan sebagai scleroderma lokal. Namun, jika memengaruhi kulit, jaringan di bawah kulit, pembuluh darah, dan organ tubuh utama, kondisi ini dikategorikan sebagai scleroderma sistemik.

4. Vaskulitis

Vaskulitis merupakan istilah umum untuk lebih dari 20 jenis penyakit yang ditandai dengan peradangan pembuluh darah. Peradangan pembuluh darah pada penyakit ini menyebabkan dinding pembuluh darah menebal.

Saat dinding pembuluh darah menebal, aliran darah akan terganggu dan mengakibatkan kerusakan pada jaringan maupun organ. Vaskulitis dapat terjadi dalam jangka pendek ataupun jangka panjang, serta memengaruhi satu atau banyak organ tubuh.

5. Penyakit jaringan ikat campuran (mixed connective tissue disease)

Penyakit jaringan ikat campuran merupakan istilah untuk menggambarkan sekelompok penyakit jaringan ikat yang terjadi secara bersamaan. Gejala yang muncul adalah campuran dari berbagai penyakit jaringan ikat, seperti lupus, scleroderma, polymyositis atau dermatomyositis, serta rheumatoid arthritis.

Sebagian orang yang terkena penyakit ini hanya akan merasakan gejala yang ringan, tetapi sebagian lainnya dapat merasakan gejala yang berat. Gejala penyakit ini biasanya tidak muncul sekaligus, sehingga sering kali mempersulit diagnosis.

Namun, ada beberapa gejala yang dapat menjadi tanda penyakit jaringan campuran, yaitu pembengkakan pada jari dan ujung jari menjadi mati rasa. Orang yang menderita penyakit ini sering kali juga memiliki sindrom Sjogren, yaitu gangguan pada sistem kekebalan tubuh yang ditandai dengan mata dan mulut kering.

Ada lebih dari 200 penyakit atau kondisi yang menandakan gangguan jaringan ikat. Dampak yang dapat ditimbulkan pun beragam, mulai dari nyeri ringan, gangguan pernapasan, hingga rusaknya struktur jaringan ikat tubuh secara permanen.

Oleh karena itu, segera periksakan diri ke dokter jika Anda mengalami keluhan yang berkaitan dengan jaringan ikat seperti yang dijelaskan di atas, agar dapat dilakukan pemeriksaan dan penanganan dengan tepat.