Mata lelah bisa terjadi akibat otot mata bekerja terlalu keras karena digunakan terus-menerus. Mata lelah bisa menimbulkan keluhan seperti mata nyeri, gatal, dan berair. Kondisi ini dapat terjadi pada siapa saja, tetapi lebih sering dialami oleh orang yang bekerja dengan menggunakan gawai dalam waktu lama.

Mata lelah umumnya tidak berbahaya dan akan hilang setelah mata diistirahatkan. Sebaliknya, bila dipaksakan untuk terus bekerja, mata lelah bisa menyebabkan keluhan lain, seperti pusing, sakit kepala, dan sulit fokus. Hal ini bisa mengganggu produktivitas dalam bekerja atau belajar. 

MataLelah

Mata lelah bisa diatasi dengan memperbaiki kebiasaan saat bekerja atau belajar. Hal ini dapat dilakukan dengan cara yang sederhana dan mudah, tetapi efektif dan bisa mencegah mata lelah berulang dalam jangka panjang. 

Penyebab Mata Lelah

Mata lelah terjadi ketika otot siliaris di mata bekerja terlalu keras. Otot siliaris adalah otot yang mengatur gerakan lensa mata sehingga mata bisa fokus pada objek yang sedang dilihat. 

Selain itu, mata lelah juga bisa terjadi bila otot yang menggerakkan bola mata terlalu banyak bekerja. Mata lelah seperti ini biasanya terjadi akibat terlalu banyak bermain video games.

Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan mata lelah dan membuat otot siliaris bekerja terlalu keras, yaitu:

  • Membaca tulisan yang berukuran kecil
  • Membaca di tempat gelap dan dalam waktu lama
  • Mengemudi dalam durasi panjang
  • Melakukan pekerjaan yang membutuhkan fokus tinggi, seperti menulis atau menjahit, dalam waktu lama
  • Terlalu sering menggunakan ponsel atau komputer dan terpapar blue light dalam waktu lama 
  • Bermain video game terlalu lama 
  • Jarang berkedip

Selain itu, ada pula faktor lain yang bisa meningkatkan risiko seseorang terserang mata lelah, misalnya:

  • Menderita mata kering
  • Memiliki kelainan pada otot mata, misalnya mata juling (strabismus)
  • Mengalami gangguan penglihatan, seperti rabun jauh, rabun dekat, maupun silinder

Gejala Mata Lelah

Mata lelah memiliki gejala yang beragam, mulai dari yang ringan hingga berat. Gejala yang bisa muncul akibat mata lelah antara lain: 

  • Mata berair
  • Penglihatan buram atau berbayang (diplopia)
  • Mata gatal
  • Lebih sensitif terhadap cahaya (mudah silau)
  • Mata kering
  • Sulit membuka mata (menyipitkan mata)
  • Mata terasa nyeri atau panas

Tidak hanya itu, gejala mata lelah bisa juga muncul di bagian tubuh selain mata. Gejala tersebut di antaranya:

Kapan harus ke dokter

Pada umumnya, mata lelah dapat ditangani dengan perawatan mandiri. Namun, Anda perlu melakukan pemeriksaan ke dokter bila:

  • Gejala yang dialami sangat mengganggu hingga menurunkan produktivitas Anda dalam belajar atau bekerja
  • Muncul sakit kepala yang terus-menerus 
  • Masih sering mengalami gejala mata lelah setelah mengurangi screen time
  • Mengalami gangguan penglihatan, seperti rabun jauh atau rabun dekat

Diagnosis Mata Lelah

Untuk mendiagnosis mata lelah, dokter akan melakukan tanya jawab seputar gejala yang dialami, kapan gejala mulai muncul, serta kegiatan Anda sehari-hari yang bisa memicu munculnya gejala mata lelah. 

Dokter juga akan melakukan pemeriksaan mata secara langsung untuk memastikan ada atau tidaknya gangguan pada struktur mata bagian dalam. Pemeriksaan yang mungkin dilakukan antara lain:

  • Pemeriksaan ophthalmoscope, yang dapat melihat struktur saraf penglihatan, retina, dan pembuluh darah di sekitarnya, untuk memastikan keluhan tidak disebabkan oleh gangguan yang lebih serius
  • Pemeriksaan gangguan penglihatan, seperti rabun jauh, rabun dekat, atau mata silinder, yang bisa memicu terjadinya mata lelah
  • Pemeriksaan gerakan mata, untuk memeriksa apakah terdapat kelainan pada otot mata yang dapat memicu terjadinya mata lelah

Pengobatan Mata Lelah

Pada umumnya, mata lelah bisa diatasi dengan perawatan mandiri. Berikut adalah tips-tips perawatan mandiri yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi mata lelah:

  • Mengistirahatkan mata begitu mata terasa lelah, yaitu dengan melihat objek yang berjarak setidaknya 6 meter, selama 15 menit
  • Mengompres mata dengan kompres air hangat
  • Menggunakan air mata buatan, misalnya yang berbahan hypromellose, jika mata terasa kering
  • Mengatur kecerahan layar gawai agar tidak terlalu terang atau gelap

Komplikasi Mata Lelah

Mata lelah yang terjadi secara terus-menerus bisa menyebabkan komplikasi berupa sindrom mata kering. Selain itu, mata lelah yang tidak ditangani dengan tepat dapat menimbulkan keluhan berupa pusing, mudah lelah, dan sulit fokus. Akibatnya, produktivitas Anda dalam belajar maupun bekerja bisa menurun. 

Pencegahan Mata Lelah

Untuk mencegah mata lelah, Anda bisa melakukan upaya-upaya berikut ini:

  • Melakukan metode 20–20–20, yaitu mengistirahatkan mata setiap 20 menit dengan melihat objek yang berjarak setidaknya 20 kaki (6 meter) selama 20 detik
  • Mengistirahatkan mata selama 15 menit setiap 2 jam jika Anda menggunakan gawai dalam waktu lama
  • Membatasi waktu penggunaan gawai, seperti ponsel atau laptop
  • Bekerja di ruangan yang pencahayaannya cukup, tidak terlalu gelap atau terlalu silau
  • Menggunakan penyaring udara (air purifier) dan pelembap udara (air humidifier) di ruangan tempat Anda bekerja
  • Mengenakan kacamata antiradiasi saat menggunakan gawai dalam waktu lama
  • Menggunakan kacamata yang sudah diresepkan oleh dokter bila Anda memiliki gangguan penglihatan
  • Menghindari asap rokok dan berhenti merokok jika Anda seorang perokok aktif
  • Mengonsumsi suplemen untuk kesehatan mata, contohnya omega 3 atau beta karoten