Tak hanya manusia, kucing pun bisa mengalami pneumonia. Pneumonia pada kucing perlu kamu waspadai, karena bisa membahayakan nyawa kucingmu bila dibiarkan tanpa penanganan. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui penyebab dan gejalanya.

Pneumonia merupakan kondisi ketika paru-paru mengalami peradangan akibat infeksi, sehingga proses pernapasan terganggu. Hewan juga bisa mengalami penyakit ini, termasuk kucing. Penyebabnya pun bisa bermacam-macam, mulai dari infeksi virus, bakteri, hingga jamur.

4 Penyebab Pneumonia pada Kucing Beserta Gejalanya - Alodokter

Saat terkena pneumonia, kucing akan tampak lesu dan nafsu makannya menurun. Bila tidak segera diobati, kucing yang terserang pnumonia akan mengalami dehidrasi dan sesak napas. Kondisi ini berbahaya karena berisiko menyebabkan kematian.

Berbagai Penyebab Pneumonia pada Kucing

Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan pneumonia pada kucing, yaitu:

1. Infeksi bakteri atau virus

Penyebab paling umum pneumonia pada kucing adalah infeksi virus atau bakteri. Beberapa virus penyebabnya meliputi Feline calicivirus, virus influenza, dan virus Corona. Sementara itu, pneumonia pada kucing akibat infeksi bakteri bisa disebabkan oleh bakteri Mycoplasma, Chlamydia, Bordetella, atau Streptococcus.

2. Infeksi jamur

Pneumonia pada kucing juga bisa disebabkan oleh infeksi jamur. Hal ini bisa terjadi ketika kucing menghirup spora jamur pada tanah atau kotoran, kemudian spora jamur tumbuh di dalam tubuh kucing dan menginfeksi paru-parunya.

Beberapa jenis jamur yang dapat menyebabkan pneumonia pada kucing adalah Aspergillus, Blastomyces dermatitidis, Candida albicans, Cryptococcus neoformans, dan Histoplasma capsulatum.

3. Infeksi parasit

Parasit tertentu, seperti cacing dan amoeba, juga bisa menyebabkan pneumonia pada kucing bisa. Biasanya, kucing dapat tertular parasit ini dari makanan atau minuman yang tercemar.

Pneumonia akibat infeksi parasit biasanya lebih sering terjadi pada kucing liar atau kucing dengan imunitas tubuh yang lemah, misalnya anak kucing atau kucing yang tidak terawat dengan baik.

4. Pneumonia aspirasi

Apabila kucingmu batuk parah dan sesak napas setelah ia tersedak makanan atau minuman, bisa jadi ia mengalami pneumonia aspirasi. Pneumonia ini terjadi karena kucing tidak sengaja menghirup benda asing, seperti air kotor, muntahannya sendiri, atau makanan.

Ada beberapa faktor yang bisa membuat seekor kucing lebih rentan terkena pneumonia aspirasi, yaitu gangguan menelan atau efek samping obat bius dari prosedur tertentu.

Gejala Pneumonia pada Kucing

Kucing yang terserang pneumonia akan tampak sakit dan tidak energik seperti biasanya. Berikut ini adalah beberapa gejala pneumonia pada kucing yang perlu kamu waspadai:

  • Sesak napas atau napas terlihat dangkal dan cepat
  • Suara napas berisik atau berbunyi
  • Batuk-batuk, terkadang batuk bisa disertai nanah atau darah
  • Lelah dan lesu
  • Keluar cairan dari hidung atau pilek
  • Mulut dan gusi kucing tampak kebiruan atau keunguan

Jika kucingmu mengalami gejala-gejala di atas, terlebih jika kondisinya tak kunjung membaik, sebaiknya segera bawa kucingmu ke dokter.

Setelah melakukan pemeriksaan dan memastikan kucingmu terkena pneumonia, dokter akan memberikan pengobatan yang tepat sesuai dengan penyebabnya.

Untuk mengatasi pneumonia pada kucing akibat infeksi bakteri, dokter akan memberikan antibiotik. Sementara itu, pneumonia akibat infeksi jamur bisa diobati dengan antijamur. Dokter hewan juga bisa memberikan obat-obatan untuk mengatasi gejala pneumonia, seperti obat pilek dan obat batuk untuk kucing.

Apabila kondisi kucing yang terserang pneumonia sudah cukup parah, dokter juga akan memberikan penanganan lain berupa terapi cairan dan obat suntikan melalui infus dan terapi oksigen.

Kebanyakan kasus pneumonia pada kucing bisa membaik setelah kucing mendapatkan perawatan medis. Oleh karena itu, apabila kucingmu tampak sakit dan menunjukkan gejala pneumonia, segeralah bawa ke dokter untuk mendapatkan penanganan.