Bahan kimia berbahaya sering kali terkandung dalam produk yang kita gunakan sehari-hari, seperti pembersih kamar mandi, sabun deterjen, dan disinfektan. Kendati bermanfaat, penggunaan dan penyimpanan yang tidak tepat bisa membahayakan kesehatan, lho.
Bahan kimia memang sering dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, tetapi penggunaannya tidak boleh sembarangan. Beberapa bahan kimia yang umum ditemukan di rumah dapat menimbulkan risiko kesehatan, seperti keracunan serta iritasi pada mata dan tenggorokan.

Inilah Bahan Kimia Sehari-Hari yang Bisa Berbahaya
Lantas, bahan kimia sehari-hari apa saja yang bisa menimbulkan bahaya? Berikut ini adalah daftar bahan-bahan kimia tersebut beserta penjelasannya:
1. Karbon monoksida
Beberapa aktivitas sehari-hari, seperti memanaskan mobil, membakar sampah, atau memasak di dapur, dapat menghasilkan asap yang mengandung bahan kimia berbahaya, salah satunya adalah karbon monoksida.
Karbon monoksida (CO) adalah bahan kimia berupa gas beracun yang tidak berbau dan tidak berwarna. Jika terhirup, gas ini dapat menyebabkan keracunan dengan gejala seperti sakit kepala, pusing, mual, muntah, nyeri dada, dan kebingungan.
Dalam kasus yang parah, paparan bahan kimia ini bisa menyebabkan kehilangan kesadaran, gangguan pernapasan, kejang, hingga kematian. Kelompok yang paling rentan, seperti bayi, lansia, serta penderita anemia, penyakit jantung, dan gangguan pernapasan, sangat berisiko mengalami keracunan CO.
Untuk mencegah dampak buruk dari paparan bahan kimia ini, beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain:
- Tidak memanaskan mobil di garasi tertutup
- Tidak membakar sampah sembarangan
- Pasang alat penghisap asap di dapur
- Pastikan ventilasi rumah berfungsi dengan baik
2. Amonia
Bahan kimia lain yang perlu diwaspadai adalah amonia. Meskipun tidak berwarna, gas ini memiliki bau yang sangat menyengat dan sering ditemukan dalam uap dari produk pembersih rumah tangga, pewarna rambut, atau cat tertentu.
Paparan bahan kimia amonia, terutama dalam kadar tinggi, dapat menyebabkan iritasi pada kulit dan mata, serta merusak saluran napas dan pencernaan jika terhirup atau tertelan.
Untuk mencegah efek berbahaya dari bahan kimia ini, kamu disarankan menggunakan pelindung, seperti sarung tangan, kacamata, dan masker saat menggunakan produk yang mengandung amonia.
3. Klorin
Mulanya, klorin hanya ditemukan pada produk kimia yang digunakan untuk membunuh kuman di kolam atau pada pestisida tanaman. Namun, kini klorin juga digunakan sebagai produk pembersih atau disinfektan.
Sayangnya, menghirup klorin bisa merusak sistem pernapasan dan menyebabkan sulit bernapas. Bila terkena kulit, klorin akan membuat kulit teriritasi, kemerahan, terbakar, atau melepuh.
Sementara bila tertelan, klorin dapat menimbulkan sensasi terbakar di mulut, sakit perut, muntah, dan sakit tenggorokan. Dalam kasus keracunan yang parah, klorin juga bisa menyebabkan iritasi saluran cerna yang berujung pada perdarahan, termasuk buang air besar berdarah.
Sebagai penanganan awal bila kulit tersiram klorin, segera cuci area yang terkena dengan sabun dan air. Bila klorin masuk ke mata, segera bersihkan mata dengan air mengalir setidaknya selama 15 menit. Namun jika klorin tertelan, segera ke IGD untuk mendapatkan penanganan medis.
4. Asam klorida
Walau berwarna bening dan cair, asam klorida (HCl) sangat beracun. Bahan kimia jenis ini mampu menyebabkan kerusakan yang parah pada jaringan tubuh jika tersentuh, terhirup, atau tertelan. Asam klorida kerap ditemukan pada produk pupuk, pembersih porselen, pembersih kamar mandi, dan bahan kimia untuk kolam.
Bila terkena kulit, HCl bisa membuat kulit melepuh, terbakar, dan nyeri. Jika tidak sengaja tertelan, efeknya bisa menyebabkan nyeri seperti terbakar yang parah, sakit perut hebat, muntah darah, dan nyeri dada.
Sementara jika terhirup, asam klorida bisa menyebabkan kerusakan pada paru-paru yang menyebabkan pengambilan oksigen terganggu. Imbasnya, kamu bisa mengalami berbagai gangguan, seperti bibir dan kuku membiru, dada terasa sesak, tersedak, batuk darah, pusing, serta pingsan.
Bila percikan asam klorida mengenai mata atau kulit, kamu dianjurkan untuk membilas bagian yang terkena dengan air selama 15 menit. Jika asam klorida tertelan, jangan coba-coba minum atau makan apapun, termasuk susu, dan jangan memaksakan muntah. Segera pergi ke IGD agar bisa ditangani oleh tenaga medis.
Kalau tidak sengaja menghirup bahan kimia beracun ini, segera pindah ke tempat terbuka untuk menghirup udara segar. Setelah itu, pergilah ke rumah sakit terdekat untuk melakukan pemeriksaan.
5. Asam sulfat
Asam sulfat biasanya bisa ditemukan dalam aki mobil dan cairan pembersih saluran air yang kuat. Zat ini cukup berbahaya karena bisa menyebabkan luka bakar serius, jadi penting untuk menggunakannya dengan hati-hati. Bahan ini tidak umum ditemukan dalam deterjen rumahan.
Bila bercampur dengan air, asam sulfat bisa bereaksi dan menghasilkan panas. Bahan kimia ini juga bersifat merusak, layaknya asam klorida.
Asam sulfat akan menimbulkan iritasi yang parah jika terkena jaringan tubuh. Jika tertelan, bahan kimia ini bisa membakar mulut dan tenggorokan, merusak lambung, dan bahkan menyebabkan kematian. Lain cerita bila masuk ke mata, asam sulfat bisa menimbulkan kebutaan.
Selain itu, kamu juga perlu waspada terhadap nitrogen cair yang terkadang bisa ditemukan dalam produk makanan atau minuman. Biasanya bahan kimia satu ini digunakan untuk menarik perhatian dari konsumen, misalnya ‘ciki ngebul’.
Paparan nitrogen cair pada kulit bisa menyebabkan luka bakar. Bahkan, dampaknya bisa membuat mulut atau kerongkongan terbakar apabila tertelan.
Kamu juga perlu berhati-hati saat menggunakan alkohol untuk luka atau hand sanitizer. Jangan sampai tertelan, sebab alkohol untuk tujuan tersebut berbeda dengan yang terkandung dalam minuman. Jika tertelan, kamu bisa mengalami keracunan alkohol dengan gejala berupa sakit perut, pusing, dan sulit bernapas.
Itulah bahan kimia berbahaya bagi tubuh yang perlu kehati-hatian ekstra saat menggunakannya. Pastikan juga kamu menyimpan produk yang mengandung bahan kimia tersebut dengan aman dan jauh dari jangkauan anak-anak. Bila perlu, berikan tanda bahaya pada kemasannya agar semua anggota keluarga bisa waspada.
Jika bahan kimia tersebut tidak sengaja terhirup atau terkena kulit dan menimbulkan beberapa gejala tertentu, jangan tunda untuk berkonsultasi ke dokter melalui Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER.
Namun, bila bahan kimia tersebut tidak sengaja tertelan sampai menimbulkan mual, muntah hebat, pusing, dan badan lemas, segera pergi ke dokter atau IGD terdekat guna mendapatkan penanganan lebih lanjut.