Cara mencairkan ASI beku penting untuk diketahui oleh ibu menyusui. Soalnya, proses pencairan yang benar tidak hanya menjaga kualitas dan nutrisi ASI, tetapi juga menghindari risiko berkembangnya bakteri yang bisa membahayakan bayi.
Banyak ibu menyusui yang masih kurang tepat dalam mencairkan ASI beku. Misalnya, dengan merendamnya langsung menggunakan air panas atau menggunakan microwave supaya cepat. Padahal, kedua cara tersebut justru bisa merusak kandungan gizi penting dalam ASI dan membuat manfaatnya berkurang.

Begini Cara Mencairkan ASI Beku yang Benar
Sebelum diberikan ke bayi, ASI beku harus dicairkan dengan cara yang tepat supaya nutrisinya tetap terlindungi dan aman diminum. Berikut ini adalah cara yang bisa Bunda lakukan:
1. Pilih ASI dengan tanggal simpan tertua
Saat menyimpan ASI di freezer, biasanya setiap wadah sudah diberi label tanggal penyimpanan. Pilihlah ASI dengan tanggal paling lama atau yang pertama kali masuk freezer. Ini penting agar tidak ada ASI yang terlalu lama disimpan hingga kualitasnya menurun atau bahkan basi. Misalnya, jika Bunda memiliki tiga botol ASI dengan tanggal 1, 2, dan 3 Juni, utamakan gunakan yang tanggal 1 Juni terlebih dulu.
2. Cairkan ASI beku di kulkas bawah
Cara paling aman untuk mencairkan ASI beku adalah memindahkannya dari freezer ke kulkas bagian bawah (chiller). Proses ini biasanya memakan waktu 12–24 jam. Misalnya, jika Bunda ingin menggunakan ASI pagi hari, sebaiknya malam sebelumnya ASI sudah dipindahkan ke kulkas bawah.
Pencairan perlahan di suhu kulkas ini bisa menjaga nutrisi dan mengurangi risiko berkembangnya bakteri. Selain itu, cara ini juga membuat suhu ASI lebih stabil sehingga tidak mudah rusak.
3. Rendam dalam air hangat
Jika Bunda butuh menyiapkan ASI lebih cepat, wadah ASI bisa direndam di mangkuk atau baskom berisi air hangat. Pastikan airnya tidak terlalu panas atau mendidih. Cukup gunakan air hangat dari keran atau campuran air dingin dan air panas, kira-kira suhunya seperti air mandi bayi (sekitar 37°C).
Jangan merendam ASI di air panas karena ini bisa merusak protein dan nutrisi penting pada ASI. Misalnya, Bunda bisa mengisi mangkuk dengan air hangat, lalu letakkan kantong ASI tertutup rapat dalam air itu selama beberapa menit hingga cair sepenuhnya.
4. Kocok perlahan sebelum diberikan ke bayi
Setelah ASI cair, kadang terlihat lapisan lemak di bagian atas dan cairan di bawahnya. Ini hal yang wajar dan normal pada ASI perah. Goyangkan perlahan botol atau kantong ASI hingga tercampur rata, tetapi jangan dikocok terlalu kencang atau dengan gerakan kasar agar struktur nutrisi ASI tetap terjaga. Contohnya, pegang wadah ASI dan putar perlahan beberapa kali sampai terlihat warnanya kembali merata.
5. Jangan bekukan ulang ASI yang sudah cair
Setelah ASI dicairkan, gunakan dalam waktu 24 jam jika disimpan di kulkas bawah, bukan freezer. Jangan membekukan kembali sisa ASI yang sudah dicairkan karena bisa meningkatkan risiko bakteri berkembang dan menurunkan kualitas ASI.
Jika ada sisa ASI yang tidak habis diminum bayi setelah 2 jam berada di suhu ruangan, buang sisa tersebut untuk menjaga kesehatan Si Kecil. Misalnya, jika ASI sudah dipanaskan dan tidak habis diminum, jangan simpan lagi di kulkas atau freezer.
Hal yang Harus Dihindari Saat Mencairkan ASI Beku
Agar kualitas dan keamanan ASI tetap terjaga, Bunda perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini:
- Menggunakan microwave atau air mendidih untuk mencairkan ASI, sebab bisa merusak protein dan mengurangi nilai gizi
- Membiarkan ASI beku cair di suhu ruangan lebih dari dua jam, karena dapat meningkatkan risiko berkembangnya bakteri
- Memberikan ASI yang sudah berubah warna, bau, atau tekstur, sebab ciri-ciri ini menandakan ASI sudah tidak layak diberikan ke bayi
- Mencampur ASI beku yang baru dicairkan dengan ASI segar tanpa mendinginkan ASI segar terlebih dahulu
Mengetahui cara mencairkan ASI beku yang benar membantu Bunda untuk menjaga kesehatan serta tumbuh kembang bayi. Selalu cuci tangan dan bersihkan peralatan sebelum menyiapkan ASI. Jika mendapati ASI berwarna aneh, bau asam, atau tampak menggumpal setelah dicairkan, jangan ragu buang dan jangan diberikan ke bayi.
Apabila Bunda masih bingung dengan cara mencairkan ASI beku atau mengalami kendala saat menyiapkan ASI untuk Si Kecil, manfaatkan fitur chat online di aplikasi Alodokter untuk berkonsultasi dengan dokter. Dengan konsultasi yang cepat dan mudah, Bunda dapat memastikan pemberian ASI tetap aman untuk bayi.