Ciri-ciri bayi tidak bisa melihat perlu dikenali sedini mungkin oleh orang tua. Dengan mengenali kondisi ini, orang tua tahu kapan harus waspada dan tindakan apa yang dapat diambil untuk membantu memperbaiki penglihatan mata bayi.
Bayi baru lahir belum memiliki kemampuan melihat yang sempurna. Kemampuan penglihatannya akan berkembang bertahap dalam beberapa bulan pertama, mulai dari mengenali kontras warna hingga melihat benda pada jarak lebih jauh.
Namun, ada beberapa kondisi yang dapat menghambat perkembangan penglihatan bayi, bahkan menyebabkan gangguan penglihatan berat bila tidak terdeteksi sejak dini. Oleh karena itu, orang tua perlu mengenali ciri-ciri bayi tidak bisa melihat agar penanganan dapat diberikan sesegera mungkin.
Ciri-Ciri Bayi Tidak Bisa Melihat
Tanda gangguan penglihatan pada bayi umumnya sulit dikenali karena bayi belum mampu mengungkapkan keluhannya. Meski begitu, beberapa ciri berikut dapat menjadi petunjuk adanya masalah pada fungsi penglihatan:
1. Tidak responsif terhadap cahaya
Memasuki usia sekitar 1 bulan, bayi biasanya sudah mulai menunjukkan respons terhadap cahaya, seperti berkedip atau menyipitkan mata. Jika bayi tampak tidak memberikan reaksi sama sekali saat terpapar cahaya terang, atau pupil matanya tidak mengecil ketika kena cahaya, hal ini dapat mengindikasikan gangguan penglihatan.
Selain itu, saat terkena cahaya, seharusnya pupil mata akan mengecil untuk membatasi cahaya yang masuk ke mata. Namun, jika pupil mata tidak menunjukkan perubahan saat terkena cahaya, mungkin ini termasuk dari ciri-ciri bayi tidak bisa melihat.
2. Sering menggosok mata
Menggosok mata memang sering menjadi tanda bayi mengantuk. Namun, jika dilakukan terlalu sering, bisa jadi mata bayi mudah lelah karena terus berusaha fokus. Kondisi ini dapat menandakan adanya masalah penglihatan.
3. Gerakan kedua bola mata tidak selaras
Pada usia 3 bulan, bayi seharusnya mulai dapat mengikuti benda atau objek yang bergerak di depannya. Bayi yang tidak mampu melakukan ini mungkin mengalami masalah penglihatan atau perkembangan mata yang tidak normal.
Selain itu, kedua bola mata seharusnya bergerak ke satu tujuan dengan selaras. Namun, jika salah satu bola mata bergerak berlawan dengan bola mata lainnya atau tidak mengikuti gerak suatu objek, kondisi ini bisa menjadi ciri-ciri mata bayi tidak bisa melihat.
4. Mata terlihat keruh
Anda dapat memerhatikan mata bayi untuk mengetahui ciri-ciri mata bayi tidak bisa melihat. Jika matanya terlihat keruh atau bagian pupilnya terdapat titik-titik berwarna putih, keabuan, atau kekuningan, mungkin ini merupakan tanda adanya gangguan penglihatan.
Titik putih juga mungkin terlihat dari hasil foto bayi dengan menggunakan flash kamera.
5. Mata juling
Mata juling pada bayi tergolong normal dan akan hilang saat usianya 4 bulan. Namun, kondisi ini juga bisa menjadi ciri-ciri mata bayi tidak bisa melihat akibat adanya gangguan penglihatan.
Selain ciri-ciri di atas, mata bayi tidak bisa melihat juga dapat dilihat dari kedua ukuran mata atau pupil yang tidak sama, sering menyipitkan mata, atau salah satu atau kedua mata bayi tampak melotot.
Penanganan Mata Bayi Tidak Bisa Melihat
Mata bayi tidak bisa melihat sebagian besar disebabkan oleh cacat mata bawaan. Penyebabnya cukup beragam, bisa karena kelainan genetik, kelahiran prematur, atau infeksi selama kehamilan, seperti cytomegalovirus, toksoplasmosis, sifilis, atau rubella.
Jenis cacat mata bawaan yang dapat terjadi pada bayi adalah katarak kongenital, glaukoma kongenital, dan retinopathy of prematurity (ROP). Jika dibiarkan dan tidak diberikan penanganan, kondisi tersebut dapat memburuk dan menyebabkan kebutaan permanen pada bayi.
Penanganan mata bayi tidak bisa melihat akan disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya. Contohnya, pada kondisi katarak kongenital, bayi mungkin perlu menjalani operasi katarak dan penggunaan kacamata untuk membantu penglihatan bayi.
Sementara itu, gangguan penglihatan bayi yang disebabkan oleh glaukoma kongenital dapat ditangani dengan operasi glaukoma. Setelah menjalani operasi, kondisi mata bayi perlu dipantau secara berkala dan mungkin membutuhkan kacamata atau lensa kontak agar penglihatannya bisa berfungsi dengan lebih baik.
Jika Anda mendapati bayi mengalami keluhan yang mengarah pada ciri-ciri bayi tidak bisa melihat, jangan tunda untuk berkonsultasi ke dokter. Konsultasi dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja serta cepat dan praktis melalui Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER.
Dengan begitu, dokter dapat memastikan penyebabnya dan menyarankan pemeriksaan lebih lanjut di rumah sakit terdekat. Makin cepat penanganannya, maka makin besar pula tingkat kesembuhannya. Penanganan sedini mungkin juga dapat mencegah bayi tidak bisa melihat secara permanen.
