Obat tetes telinga untuk mengeluarkan kotoran sering digunakan untuk mengatasi telinga tersumbat karena kotoran telinga yang mengering atau mengeras. Setiap jenis obat tetes telinga memiliki kandungan dan cara kerja yang berbeda dalam mengeluarkan kotoran.

Cotton bud sering kali digunakan untuk membersihkan atau mengeluarkan kotoran telinga. Akan tetapi, cara ini sebenarnya tidak disarankan karena berisiko mendorong kotoran telinga lebih jauh ke dalam telinga dan merusak saluran atau gendang telinga.

5 Kandungan Obat Tetes Telinga untuk Mengeluarkan Kotoran - Alodokter

Menggunakan obat tetes untuk mengeluarkan kotoran dinilai lebih aman untuk membersihkan kotoran telinga. Obat ini umumnya bekerja dengan cara melunakkan dan melarutkan kotoran telinga, sehingga lebih mudah dikeluarkan.

Kandungan Obat Tetes Telinga untuk Mengeluarkan Kotoran

Kotoran telinga atau serumen sebenarnya berfungsi untuk melindungi telinga. Dalam jumlah normal, kotoran telinga tidak perlu sering dibersihkan karena dapat keluar dengan sendirinya.

Namun, ada kalanya kotoran telinga tidak bisa keluar dan menumpuk di dalam telinga. Jika dibiarkan, hal ini dapat menyebabkan sakit telinga, infeksi, hingga gangguan pendengaran.

Guna mencegah kotoran telinga menumpuk hingga menyebabkan komplikasi, Anda dapat menggunakan obat tetes telinga untuk mengeluarkan kotoran dengan kandungan berikut ini:

1. Minyak mineral atau minyak nabati

Obat tetes telinga dengan kandungan minyak mineral berfungsi untuk melunakkan kotoran telinga yang mengeras atau mengering. Selain itu, obat tetes telinga yang mengandung minyak nabati, seperti minyak zaitun, minyak almond, dan minyak kelapa, juga memiliki fungsi yang sama.

Anda dapat meneteskan 2–3 tetes minyak mineral atau minyak nabati ke dalam saluran telinga. Keesokan harinya, semprotkan air hangat ke telinga untuk membantu mengeluarkan kotoran telinga yang sudah melunak.

2. Karbamid peroksida

Sebagai obat tetes telinga untuk mengeluarkan kotoran, karbamid peroksida bekerja dengan cara melepaskan oksigen di saluran telinga. Oksigen tersebut kemudian membentuk busa yang mampu melunakkan kotoran telinga.

Cara menggunakan obat ini adalah dengan meneteskan 5–10 tetes karbamid peroksida ke telinga. Agar obat benar-benar masuk ke dalam saluran telinga, tarik daun telinga ke atas dan ke belakang.

Namun, perlu diketahui jika obat ini sebaiknya tidak digunakan selama lebih dari 4 hari, kecuali atas saran dari dokter.

3. Gliserin

Obat tetes telinga untuk mengeluarkan kotoran berikutnya adalah obat yang mengandung gliserin. Gliserin membantu melembutkan kotoran telinga yang menyumbat agar mudah dikeluarkan.

Gliserin biasanya terdapat pada obat tetes telinga yang mengandung bahan aktif benzocaine dan antipyrine. Obat tersebut digunakan untuk meredakan nyeri dan peradangan telinga bagian tengah.

4. Asam asetat

Asam asetat adalah obat tetes telinga berbahan dasar air. Fungsinya adalah untuk melunakkan dan memecah kotoran telinga yang keras dan kering agar lebih mudah keluar dengan sendirinya.

Selain sebagai obat tetes telinga untuk mengeluarkan kotoran, asam asetat juga dapat digunakan untuk mengatasi infeksi telinga yang disebabkan oleh bakteri atau jamur.

Untuk menggunakan obat ini, teteskan beberapa tetes asam asetat pada sepotong kecil kapas. Letakkan kapas tersebut di lubang telinga dan biarkan setidaknya selama 24 jam. Jaga agar kapas tetap lembap dengan menambahkan 3–5 tetes asam asetat ke kapas setiap 4–6 jam.

Setelah kapas dilepas, Anda bisa meneteskan asam asetat secara langsung ke telinga sebanyak 3–4 tetes setiap hari, atau sesuai saran dokter.

5. Larutan salin

Larutan salin umumnya digunakan dokter THT untuk melakukan prosedur irigasi telinga. Obat tetes telinga untuk mengeluarkan kotoran ini juga bekerja dengan cara melembutkan kotoran telinga yang kering atau keras.

Anda dapat membeli larutan salin di apotek atau membuatnya sendiri. Caranya, larutkan ½ sendok teh garam ke dalam ½ cangkir air hangat. Rendam bola kapas di larutan salin lalu teteskan ke telinga.

Anda juga bisa memasukkan larutan salin ke dalam botol lalu menyemprotkannya secara perlahan ke saluran telinga. Sebelum meneteskan obat tetes telinga untuk mengeluarkan kotoran, hangatkan terlebih dahulu botol obat dengan cara menggosok-gosokkannya ke tangan selama 1–2 menit.

Meneteskan larutan salin yang dingin dapat menyebabkan pusing, sedangkan larutan salin yang terlalu panas dapat mengakibatkan luka bakar pada telinga.

Penggunaan obat tetes telinga untuk mengeluarkan kotoran umumnya efektif selama penggunaannya benar dan sesuai keperluan. Namun, jika keluhan tidak kunjung membaik atau bahkan muncul keluhan baru setelah menggunakan obat tersebut, jangan menunda untuk berkonsultasi dengan dokter guna mendapat penanganan yang tepat.