Penyebab nyeri tulang kemaluan saat hamil trimester 3 sering kali membuat ibu hamil merasa cemas, terutama bila terjadi mendadak menjelang persalinan. Meski umumnya merupakan perubahan normal pada tubuh, memahami penyebab nyeri ini dapat membantu ibu hamil merasa lebih nyaman dan tenang selama kehamilan.
Menjelang akhir kehamilan, tubuh ibu hamil mengalami banyak perubahan hormonal dan fisik untuk mempersiapkan proses persalinan. Salah satunya adalah jaringan di sekitar panggul melemah, termasuk tulang kemaluan, yang sering menimbulkan rasa tidak nyaman.
Penyebab nyeri tulang kemaluan saat hamil trimester 3 bisa beragam, mulai dari pengaruh hormon, peningkatan berat badan, hingga posisi janin yang memberi tekanan pada panggul. Dengan memahami faktor-faktor ini, ibu hamil dapat lebih mudah membedakan nyeri normal dari tanda masalah yang memerlukan perhatian medis.
Berbagai Penyebab Nyeri Tulang Kemaluan Saat Hamil Trimester 3
Ada beberapa hal yang biasa menjadi penyebab nyeri tulang kemaluan saat hamil trimester 3, di antaranya:
1. Perubahan hormon relaksin
Hormon relaksin meningkat secara alami selama kehamilan untuk melonggarkan jaringan ikat, ligamen, dan sendi di area panggul. Proses ini membuat tubuh lebih lentur dan siap menghadapi persalinan. Namun, kelonggaran pada sendi juga bisa menyebabkan tulang kemaluan terasa lebih nyeri dan sensitif.
2. Tekanan dari berat janin
Seiring pertumbuhan janin yang semakin besar di trimester 3, beban pada area panggul dan tulang kemaluan bertambah. Tekanan ini dapat memicu rasa tidak nyaman, terutama saat Bumil berjalan, berdiri terlalu lama, atau berbalik posisi di tempat tidur. Jika dibiarkan, nyeri bisa mengganggu aktivitas sehari-hari menjelang persalinan.
3. Posisi dan pergerakan bayi
Penyebab nyeri tulang kemaluan saat hamil trimester 3 juga bisa berasal dari posisi dan gerakan bayi. Ketika kepala bayi mulai turun ke panggul atau bergerak aktif, tekanan pada tulang kemaluan semakin meningkat dan menimbulkan rasa sakit yang khas. Hal ini umumnya akan terasa menjelang waktu melahirkan.
4. Simfisis pubis disfungsi (SPD)
SPD adalah kondisi ketika sendi simfisis pubis mengendur atau bergeser melebihi batas normal akibat perubahan hormon kehamilan dan tekanan janin. Akibatnya, ibu hamil bisa merasakan nyeri tajam pada tulang kemaluan, yang terkadang menjalar ke paha atau punggung bawah.
SPD bisa membuat gerakan seperti berjalan dan berdiri terasa sangat menyakitkan.
5. Aktivitas fisik berlebihan
Aktivitas berat dapat memperparah penyebab nyeri tulang kemaluan saat hamil trimester 3, misalnya mengangkat barang atau berjalan terlalu lama. Beban berlebih pada area panggul dan tulang kemaluan akan meningkatkan rasa nyeri dan membuat ibu sulit beristirahat.
Oleh karena itu, mengenali penyebab nyeri tulang kemaluan saat hamil trimester 3 sangat penting agar ibu bisa membatasi aktivitas sesuai kemampuan tubuh.
Untuk meredakan keluhan tersebut, Bumil bisa menerapkan beberapa tips sederhana berikut ini:
- Istirahat dan batasi aktivitas berat, setidaknya tidur selama 7 jam per hari.
- Gunakan penyangga panggul khusus ibu hamil.
- Jaga posisi tubuh saat duduk dan berdiri.
- Kompres dengan air hangat selama 10–15 menit guna meredakan nyeri dan ketegangan di area otot dan tulang kemaluan.
- Lakukan senam hamil atau olahraga ringan untuk ibu hamil trimester 3.
Nyeri tulang kemaluan saat hamil trimester 3 umumnya tidak menandakan kondisi berbahaya dan sering kali akan membaik setelah persalinan. Meski begitu, pemeriksaan kehamilan secara rutin tetap penting dilakukan agar kesehatan ibu dan janin selalu terpantau dengan baik.
Jika nyeri terasa sangat mengganggu, muncul gejala lain, atau Bumil merasa khawatir, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter. Konsultasi dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja serta cepat dan praktis melalui Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER atau segera buat janji konsultasi offline.
Dengan begitu, dokter dapat memastikan penyebab nyeri tulang kemaluan saat hamil trimester 3 dan memberikan penanganan yang tepat sesuai kondisi Bumil sehingga kehamilan tetap aman dan nyaman hingga waktu melahirkan tiba.
Namun, Bumil disarankan untuk segera pergi ke klinik atau IGD rumah sakit terdekat bila keluhan tidak kunjung membaik atau justru semakin parah disertai gejala lain, seperti bengkak, perdarahan, atau demam, guna mendapatkan pertolongan segera.