Perbedaan omeprazole dan lansoprazole sering menjadi pertanyaan, terutama bagi orang yang mengalami gangguan asam lambung. Meski keduanya sama-sama digunakan untuk mengurangi produksi asam lambung, omeprazole dan lansoprazole memiliki karakteristik serta keunggulan masing-masing yang penting dipahami.

Omeprazole dan lansoprazole termasuk dalam kelompok obat penghambat pompa proton (proton pump inhibitor atau PPI). Obat ini kerap diresepkan dokter untuk menangani gangguan yang disebabkan oleh produksi asam lambung berlebihan.

5 Perbedaan Omeprazole dan Lansoprazole yang Penting Diketahui - Alodokter

Walaupun cara kerjanya mirip, memahami perbedaan omeprazole dan lansoprazole, mulai dari durasi, efektivitas, dosis, hingga potensi efek sampingnya, akan membantu Anda dan dokter memilih pengobatan yang paling sesuai dengan kebutuhan.

Mengenal Perbedaan Omeprazole dan Lansoprazole

Berikut ini adalah beberapa aspek penting yang membedakan omeprazole dan lansoprazole:

1. Cara kerja

Omeprazole dan lansoprazole sama-sama menurunkan produksi asam lambung dengan menghambat enzim tertentu di dinding lambung. Namun, lansoprazole cenderung memiliki onset (kerja awal) yang sedikit lebih cepat dibanding omeprazole.

2. Indikasi penggunaan

Baik omeprazole maupun lansoprazole, keduanya digunakan untuk mengatasi asam lambung atau GERD, tukak lambung, tukak usus dua belas jari, dan kondisi lain akibat kelebihan asam lambung.

Secara umum, indikasi utama omeprazole dan lansoprazole sangat mirip. Perbedaan biasanya terletak pada preferensi dokter, respons tubuh terhadap pengobatan, dan riwayat kesehatan lain. Misalnya, Dokter dapat memilih lansoprazole jika pasien memiliki respons buruk atau efek samping dengan omeprazole, dan sebaliknya.

3. Dosis

Perbedaan omeprazole dan lansoprazole juga terletak dari dosisnya. Omeprazole umumnya diresepkan dengan dosis 20–40 mg sekali sehari, sedangkan lansoprazole biasanya 15–30 mg sekali sehari. Dosis tersebut akan disesuaikan dengan kondisi penderita dan anjuran dokter.

4. Interaksi obat

Omeprazole dan lansoprazole berpotensi berinteraksi dengan obat lain, seperti antikoagulan dan antiepilepsi. Namun, pola interaksinya bisa sedikit berbeda, sehingga penting untuk selalu memberitahukan semua jenis obat atau suplemen yang sedang dikonsumsi kepada dokter sebelum memulai terapi.

5. Efek samping

Efek samping yang dapat muncul dari omeprazole dan lansoprazole, antara lain sakit kepala, diare, nyeri perut, sembelit, dan mual. Namun, lansoprazole cenderung lebih jarang menyebabkan efek samping.

Sebelum Anda mengonsumsi omeprazole atau pun lansoprazole untuk mengobati asam lambung, perhatikan hal-hal berikut ini:

  • Konsultasikan ke dokter sebelum memulai pengobatan, terutama jika Anda sedang hamil, menyusui, berusia lanjut, atau memiliki penyakit lain, seperti gangguan hati dan ginjal.
  • Jangan mengganti dosis atau berpindah dari satu obat ke obat lain tanpa saran dari dokter. Setiap orang bisa memiliki reaksi yang berbeda terhadap obat ini.
  • Penggunaan jangka panjang harus dalam pengawasan dokter. Obat dalam golongan PPI, termasuk omeprazole dan lansoprazole, berpotensi meningkatkan risiko terjadinya infeksi saluran pencernaan dan kekurangan vitamin atau mineral tertentu, seperti vitamin B12 atau magnesium.

Memahami perbedaan omeprazole dan lansoprazole dapat membantu Anda dan dokter menentukan terapi yang sesuai. Jika Anda mengalami gejala asam lambung, nyeri ulu hati, atau gangguan pencernaan, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter agar bisa mendapatkan pengobatan yang tepat sesuai kondisi Anda.

Anda bisa memanfaatkan fitur Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER untuk berkonsultasi secara mudah. Namun, jika keluhan memberat, misalnya disertai muntah darah, buang air besar berwarna hitam, atau nyeri hebat yang muncul tiba-tiba, segera buat janji periksa ke dokter atau kunjungi IGD di rumah sakit terdekat.