Gaya hidup ramah lingkungan ternyata tidak hanya bermanfaat bagi alam, lho, Bun, tetapi juga membawa manfaat bagi keluarga Bunda. Kebiasaan-kebiasaan ramah lingkungan yang dilakukan secara konsisten bisa membuat keluarga lebih sehat dan bahagia.

Menerapkan gaya hidup ramah lingkungan bukan berarti Bunda harus mengganti barang-barang yang biasa digunakan dengan barang-barang berlabel eco-friendly, ya, Bun. Gaya hidup ramah lingkungan bisa dimulai dari kebiasaan-kebiasaan kecil yang dilakukan bersama keluarga di rumah.

7 Tips Gaya Hidup Ramah Lingkungan untuk Keluarga Sehat - Alodokter

Tips Gaya Hidup Ramah Lingkungan untuk Keluarga Sehat

Berikut adalah beberapa tips gaya hidup ramah lingkungan yang bisa Bunda terapkan bersama keluarga di rumah:

1. Ajak anak bermain di luar rumah

Selain menyenangkan, beraktivitas atau bermain di luar ruangan merupakan salah satu cara yang bisa Bunda lakukan untuk memberi pengertian kepada Si Kecil mengenai pentingnya menjaga kelestarian alam. 

Nah, untuk melakukannya, Bunda bisa membiasakan ia bermain di taman perumahan, mengajaknya memetik buah dan sayur langsung di perkebunan, atau camping di bumi perkemahan. 

Sambil melakukan kegiatan di luar ruangan bersama Si Kecil, Bunda bisa memberi pemahaman mengenai cara menjaga alam, misalnya dengan memberi tahu pentingnya menanam pohon dan tidak membuang sampah sembarangan.

2. Gunakan produk ramah lingkungan

Menggunakan berbagai produk rumah tangga yang ramah lingkungan juga bisa Bunda terapkan sebagai salah satu cara untuk menjaga lingkungan bersama keluarga. Saat mencuci misalnya, Bunda bisa memilih detergen tanpa pewangi atau detergen dengan sedikit busa yang menghasilkan lebih sedikit limbah bahan kimia. 

Selain itu, Bunda bisa menggunakan bahan-bahan alami, seperti biji lerak, cuka apel, perasan jeruk atau lemon, dan baking soda, untuk dijadikan cairan pembersih rumah. 

3. Bawa kantong atau tas belanja sendiri

Coba sesekali perhatikan, ketika berbelanja berapa banyak kantong plastik yang dibawa pulang? Kantong plastik ini lama kelamaan bisa menumpuk dan menjadi sampah yang lambat laun bisa menjadi mikroplastik, yang memicu polusi lingkungan, lho. Untuk menguranginya, yuk, biasakan untuk membawa kantong atau tas belanjaan sendiri. 

Selain itu, coba deh biasakan untuk tidak selalu meminta kantong plastik saat berbelanja, apalagi untuk belanja barang-barang kecil atau yang jumlahnya sedikit. Dengan langkah sederhana ini saja, kita sudah sangat mendukung kebersihan lingkungan, lho.

4. Terapkan sistem 3R

3R adalah singkatan dari reuse (menggunakan kembali), reduce (mengurangi pemakaian), dan recycle (mendaur ulang). Sistem 3R ini merupakan cara yang sangat baik untuk menangani dan mengelola sampah, lho, Bun. 

Salah satu contohnya adalah menyimpan berbagai perlengkapan Si Kakak, seperti mainan, buku, dan pakaiannya, untuk digunakan kembali oleh Si Adik di kemudian hari. 

Selain itu, Bunda bisa membiasakan anak untuk membawa botol minum, tempat makan, dan kantong belanja sendiri saat berpergian ke luar rumah. Hal-hal ini dapat membantu mengurangi dan menghindari pemakaian plastik sekali pakai.

5. Tidak membakar sampah sembarangan

Tidak membakar sampah sembarangan juga penting untuk diingat dan dilakukan. Pasalnya, asap hasil bakaran sampah mengandung bahan kimia berbahaya yang bisa membawa dampak buruk, baik bagi lingkungan maupun kesehatan Bunda dan keluarga. 

Bagi lingkungan, hal ini tentu bisa menyebabkan polusi udara. Sementara bagi kesehatan, ini bisa meningkatkan risiko tubuh mengalami berbagai penyakit, seperti kanker.

6. Hemat listrik dan air

Sebagian besar penghasil energi listrik di Indonesia masih menggunakan tenaga uap dan minyak bumi sebagai bahan bakarnya. Hal ini membuat pembangkit tersebut banyak menghasilkan polusi. Nah, makin banyak orang yang menggunakan listrik, makin banyak pula tenaga listrik yang perlu dipasok oleh pembangkit tersebut.

Hal yang sama juga berlaku dengan pemakaian air bersih. Ketersediaan air di setiap rumah perlu didukung oleh pompa listrik dari setiap fasilitas penyedia air bersih. Jika kita boros dalam menggunakan listrik dan air, hal ini juga akan berdampak pada makin banyaknya polusi yang terjadi.

Sebagai bentuk perhatian dan sayangnya kita terhadap bumi dan lingkungan, yuk mulai hemat listrik and air, misalnya dengan tidak menyalakan AC ketika udara sejuk, lebih bijak dalam mengatur lama penggunaan alat elektronik, mematikan lampu ketika hari sudah terang, dan lebih hemat air saat mandi dan mencuci tangan.

7. Pilih kendaraan elektrik

Kendaraan listrik, baik mobil maupun motor, keduanya sama-sama ramah lingkungan. Ini karena kendaraan elektrik tidak membutuhkan bensin atau minyak untuk berfungsi. Dengan begitu, kita bisa lebih hemat energi dan tidak banyak menggunakan minyak bumi. 

Selain itu, kendaraan listrik juga menghasilkan emisi gas dan polusi yang lebih sedikit daripada kendaraan yang menggunakan minyak sebagai sumber energi. Dengan begitu, polusi udara pun bisa dikurangi.

Nah, setelah mengetahui berbagai tips gaya hidup ramah lingkungan seperti di atas, Bunda bisa segera mencobanya bersama keluarga. Ingat juga untuk melakukannya dengan konsisten agar gaya hidup tersebut menjadi kebiasaan, ya.

Apabila Bunda masih memiliki pertanyaan terkait gaya hidup ramah lingkungan demi keluarga yang lebih sehat, jangan ragu untuk bertanya kepada dokter