Akibat rambut rontok tidak hanya mengganggu penampilan, tetapi juga bisa berdampak pada kondisi psikologis dan kesehatan kulit kepala. Jika dibiarkan, kerontokan bisa makin parah dan memicu masalah lain. Oleh karena itu, penting untuk memahami berbagai dampak dari rambut rontok agar bisa ditangani dengan tepat.

Rambut rontok sebenarnya merupakan hal yang normal. Dalam sehari, seseorang bisa kehilangan sekitar 50–100 helai rambut dan itu masih tergolong wajar. Rambut yang rontok umumnya akan digantikan oleh rambut baru dalam siklus pertumbuhan rambut yang sehat.

6 Akibat Rambut Rontok yang Perlu Diwaspadai - Alodokter

Namun, jika jumlah helaian rambut yang rontok berlebihan dan berlangsung terus-menerus, hal ini tidak boleh dianggap sepele. Jika tidak ditangani sejak awal, akibat rambut rontok bisa semakin parah dan mengganggu aktivitas sehari-hari.

Waspadai Akibat Rambut Rontok

Rambut rontok yang dibiarkan tanpa penanganan dapat memicu masalah-masalah berikut ini:

1. Penipisan rambut 

Akibat rambut rontok yang berlangsung terus-menerus dapat menyebabkan penipisan rambut hingga kebotakan di area tertentu (alopecia). Kondisi ini bisa bersifat sementara maupun permanen.

2. Penurunan rasa percaya diri

Salah satu akibat rambut rontok yang paling sering dirasakan adalah menurunnya rasa percaya diri. Perubahan tampilan rambut yang semakin menipis atau tampak botak di beberapa bagian bisa membuat seseorang merasa minder atau kurang nyaman saat bersosialisasi.

Tidak jarang, kondisi ini juga memengaruhi cara berpakaian atau menata diri karena ingin menyamarkan kebotakan.

3. Kesulitan menata rambut 

Rambut rontok bisa membuat seseorang kesulitan menata rambut seperti sebelumnya. Volume rambut yang berkurang membuat gaya rambut menjadi sulit bertahan atau tampak lepek.

Selain itu, kulit kepala yang mulai tampak jelas bisa membuat seseorang merasa tidak nyaman dan terus mencoba menyamarkannya, misalnya menutupinya menggunakan topi atau mengubah gaya rambut.

4. Stres dan kecemasan 

Jika dibiarkan, akibat rambut rontok yang parah dapat menimbulkan stres dan cemas. Dalam jangka panjang, kondisi ini bisa berkembang menjadi gangguan psikologis, seperti social anxiety disorder atau fobia sosial

Penderitanya mungkin merasa cemas berlebihan saat harus tampil di depan umum atau berinteraksi dengan orang lain karena khawatir penampilannya akan dinilai negatif.

5. Iritasi kulit kepala

Akibat rambut rontok berlebihan, area kulit kepala yang terbuka menjadi lebih sensitif terhadap paparan sinar matahari, debu, atau kotoran. Kondisi ini dapat memicu iritasi yang ditandai dengan kemerahan, gatal, dan rasa tidak nyaman.

Jika terus digaruk, kulit kepala bisa mengalami peradangan atau bahkan infeksi, seperti folikulitis atau dermatitis seboroik. Masalah ini bisa memperburuk kerontokan dan membuat proses pemulihan jadi makin sulit.

6. Gangguan kesehatan tertentu

Dalam beberapa kasus, bisa menjadi gejala dari masalah kesehatan yang mendasarinya. Anemia, gangguan tiroid, sindrom ovarium polikistik (PCOS), atau kekurangan nutrisi tertentu, seperti zat besi dan protein, dapat memicu kerontokan rambut.

Jika tidak disadari sejak awal, penyakit-penyakit ini bisa berkembang dan menimbulkan keluhan lain. Oleh karena itu, kerontokan rambut yang tidak wajar sebaiknya tidak dianggap sepele.

Akibat rambut rontok sering kali dianggap sepele dan dibiarkan tanpa penanganan. Padahal, kerontokan bisa dicegah atau dikendalikan dengan langkah perawatan yang tepat sejak awal.

Berikut ini adalah beberapa cara sederhana yang bisa dilakukan untuk mengatasi rambut rontok:

  • Pilih sampo dan produk perawatan rambut yang sesuai dengan kondisi kulit kepala.
  • Gunakan serum atau obat penumbuh rambut yang mengandung minoxidil.
  • Konsumsi makanan bergizi, terutama yang kaya akan protein, zat besi, dan vitamin B kompleks.
  • Gunakan hair oil yang mengandung lidah buaya, minyak kelapa, ginseng, rosemary, atau geranium untuk mengurangi kerontokan dan menumbuhkan rambut.
  • Hindari penggunaan alat penata rambut bersuhu panas secara berlebihan.
  • Kelola stres dengan baik melalui relaksasi, olahraga, atau tidur cukup.
  • Hindari menarik atau mengikat rambut terlalu kencang.
  • Rutin memijat kulit kepala untuk melancarkan sirkulasi darah.

Berbagai akibat rambut rontok di atas tentu tidak ingin dialami siapa pun. Oleh karena itu, jika Anda merasa rambut mulai rontok secara tidak wajar atau terjadi terus-menerus, Anda dapat mengonsultasikannya ke dokter melalui Chat Bersama Dokter.

Dokter akan membantu menilai kemungkinan penyebab, memberikan saran perawatan, serta menentukan apakah Anda memerlukan pemeriksaan atau penanganan lebih lanjut.