Ciri-ciri mata minus beragam, mulai dari penglihatan yang terlihat buram hingga sering mendekati objek ke depan mata. Ciri-ciri tersebut sering tidak disadari oleh penderitanya karena keluhan yang muncul terkadang tidak begitu mengganggu.
Mata minus atau miopi terjadi ketika bentuk bola mata terlalu panjang atau kornea mata melengkung lebih dari normal. Akibatnya, cahaya yang masuk tidak terfokus tepat di retina, melainkan di depannya sehingga gambar objek yang jauh menjadi buram.

Faktor keturunan berperan besar dalam terjadinya mata minus. Namun, kebiasaan seperti sering membaca terlalu dekat, berlama-lama menatap layar gadget, serta kurang beraktivitas di luar ruangan juga dapat meningkatkan risiko terjadinya mata minus, terutama pada anak-anak dan remaja.
Jika tidak segera ditangani, minus pada mata bisa bertambah parah dan meningkatkan risiko komplikasi, seperti abrasi retina, serta menurunkan prestasi belajar maupun produktivitas kerja. Oleh karena itu, penting untuk mengenali ciri-ciri mata minus agar dapat ditangani secepat mungkin.
Beragam Ciri-Ciri Mata Minus
Ciri-ciri mata minus bisa berbeda pada setiap orang sehingga sering kali tidak begitu disadari oleh penderitanya. Meski begitu, berikut beberapa tanda atau ciri-ciri yang sering dialami oleh penderita mata minus:
1. Penglihatan kabur saat melihat objek jauh
Ciri-ciri mata minus yang paling sering terjadi adalah penglihatan kabur saat melihat objek yang jaraknya jauh. Gangguan penglihatan ini terjadi karena cahaya yang masuk ke mata tidak terfokus tepat di retina, melainkan jatuh di retina depan akibat bentuk bola mata yang terlalu panjang atau kornea yang terlalu melengkung.
Akibatnya, objek yang letaknya atau jaraknya jauh, seperti tulisan di papan sekolah, rambu lalu lintas, atau nomor kendaraan, akan tampak kabur atau tidak jelas.
2. Sering memicingkan atau membukakan mata
Penderita mata minus juga biasanya sering memicingkan atau menambahkan mata ketika mencoba melihat objek jauh. Kebiasaan ini dilakukan secara refleks oleh penderita minus agar cahaya yang masuk hanya melewati bagian tengah lensa mata.
Dengan begitu, cahaya bisa sedikit lebih terfokus ke retina sehingga objek jauh pun akan tampak lebih jelas, meski hanya untuk sesaat.
3. Sering mengucek mata
Saat pandangan terasa tidak jernih atau kabur ketika melihat objek jarak jauh, penderita mata minus juga sering kali mengucek atau menggosok matanya.
Ciri-ciri mata minus ini sering kali dilakukan secara spontan oleh penderita mata minus untuk bisa melihat suatu objek dengan lebih jelas.
4. Mata cepat lelah
Ciri-ciri mata minus berikutnya adalah mata menjadi cepat lelah. Kondisi ini terjadi karena kelainan bentuk bola atau kornea mata akan membuat mata perlu bekerja lebih keras untuk memfokuskan penglihatan pada objek yang letaknya cukup jauh.
Mata lelah dapat menimbulkan beberapa gejala, seperti mata terasa perih, panas, gatal, dan berair, serta sakit kepala.
5. Sakit kepala
Sakit kepala, terutama di sekitar dahi dan mata, sering dialami oleh penderita mata minus. Ciri-ciri mata minus ini terjadi akibat otot mata yang menegangkan akibat dipaksa bekerja lebih keras untuk mencoba melihat dengan jelas. Kondisi ini dapat berlangsung beberapa menit dan akan membaik setelah mata diistirahatkan.
6. Sering mendekatkan objek ke mata
Pada kondisi normal, mata akan dengan mudah melihat suatu objek tanpa perlu mendekati objek tepat di depan mata. Namun, bila Anda sering mendekati buku, gadget, atau benda lain ke wajah agar lebih jelas terlihat, kondisi ini bisa jadi ciri-ciri mata minus.
Pandangan yang tampak kabur sering kali membuat para penderita mata minus refleks mendekati suatu objek untuk bisa melihat objek tersebut dengan lebih jelas.
Perlu diingat bahwa tidak semua orang mengalami seluruh ciri-ciri mata minus di atas secara bersamaan. Tanda tersebut bisa muncul perlahan tanpa disadari.
Oleh karena itu, kika Anda atau keluarga mengalami salah satu atau beberapa ciri-ciri mata minus di atas, terutama bila sudah mengganggu aktivitas sehari-hari, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan mata ke dokter.
Apabila dari hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa Anda mengalami mata minus, dokter umumnya akan menyarankan untuk menggunakan kacamata atau lensa kontak.
Namun, jika Anda mengalami mata minus yang berat dan tidak bisa diatasi hanya dengan menggunakan kacamata atau lensa kontak, dokter mungkin akan merekomendasikan operasi refraktif untuk memperbaiki penglihatan secara permanen.
Agar kondisi mata minus tidak semakin parah, Anda disarankan untuk membatasi waktu menatap layar gadget, melakukan istirahat mata setiap 20 menit saat bekerja di depan komputer, perbanyak aktivitas di luar ruangan, dan menjaga posisi membaca dengan benar.
Selain itu, Anda juga dianjurkan untuk memeriksakan mata secara rutin ke dokter. Hal ini dilakukan tidak hanya untuk menjaga kondisi mata minus, tetapi juga mencegah komplikasi yang lebih berat di kemudian hari.