Penyebab keguguran yang paling umum adalah karena adanya kelainan kromosom. Namun, ada juga beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko terjadinya keguguran. Dengan mengetahui penyebab dan faktor risikonya, berbagai langkah pencegahan pun dapat dilakukan.
Keguguran dapat terjadi sebelum usia kehamilan mencapai 20 minggu. Kondisi ini biasanya terjadi pada masa awal kehamilan, bahkan sebelum ibu hamil menyadari akan kehamilannya.
Keguguran umumnya ditandai dengan gejala berupa nyeri di perut dan punggung bagian bawah, perdarahan dari vagina, atau keluarnya gumpalan dari vagina. Penyebab keguguran bisa sangat beragam, tetapi umumnya disebabkan oleh kondisi medis tertentu. Oleh karena itu, dengan mengetahui penyebabnya, cara pencegahan bisa dilakukan dengan lebih optimal.
Penyebab Keguguran dan Faktor Risikonya
Penyebab keguguran yang paling umum adalah kelainan pada kromosom janin. Kromosom mengandung gen yang akan membentuk fisik bayi. Gangguan pada bagian tersebut dapat saja terjadi pada 13 minggu pertama kehamilan.
Normalnya, tubuh manusia memiliki 46 kromosom atau 23 pasang. Janin tidak bisa berkembang dan tumbuh secara normal bila jumlah kromosom tidak pas. Jika jumlah kromosom kurang atau lebih dari 23 pasang, risiko terjadinya keguguran pun dapat meningkat.
Selain kelainan kromosom, ada juga beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya keguguran, yaitu:
1. Gangguan pada rahim
Keguguran dapat terjadi jika seseorang mengalami gangguan pada rahim. Fungsi dari rahim itu sendiri adalah sebagai tempat janin berkembang hingga persalinan. Jika ibu hamil memiliki masalah pada rahimnya, seperti kelainan bentuk rahim, risiko terjadinya keguguran bisa meningkat.
2. Hamil di usia lebih dari 35 tahun
Sebuah penelitian menyatakan bahwa ibu yang hamil saat berusia lebih dari 35 tahun memiliki risiko mengalami keguguran lebih besar daripada ibu hamil yang berusia kurang dari 35 tahun.
Hal ini karena kehamilan di atas usia 35 tahun rentan terhadap komplikasi, seperti diabetes gestasional atau tekanan darah tinggi, yang tentunya bisa meningkatkan risiko terjadinya keguguran.
3. Penyakit infeksi
Penyakit infeksi yang dialami oleh ibu hamil juga dapat menyebabkan keguguran. Pasalnya, bakteri atau virus tertentu yang menyebabkan infeksi bisa saja mengganggu kehamilan sehingga menghambat tumbuh kembang janin.
Beberapa jenis infeksi yang bisa menjadi penyebab keguguran adalah influenza, demam berdarah, gonore, dan toksoplasma.
4. Diabetes yang tidak terkontrol dengan baik
Diabetes yang tidak terkontrol, baik sebelum maupun selama masa kehamilan, dapat memengaruhi perkembangan janin. Bila dibiarkan, kondisi ini dapat pula memicu keguguran.
Selain itu, diabetes juga bisa meningkatkan risiko terjadinya berbagai penyakit lain, seperti tekanan darah tinggi dan penyakit jantung, yang juga meningkatkan risiko terjadinya keguguran.
5. Obesitas
Obesitas merupakan faktor utama yang dapat memicu terjadinya berbagai penyakit kronis, seperti diabetes maupun tekanan darah tinggi. Berbagai penyakit tersebut dapat memengaruhi kehamilan dan meningkatkan kemungkinan keguguran.
6. Pola hidup tidak sehat
Pola hidup tidak sehat, seperti konsumsi minuman beralkohol dan merokok, juga bisa meningkatkan risiko terjadinya keguguran. Paparan alkohol dalam tubuh ibu hamil dapat menyebabkan terganggunya perkembangan janin.
Begitu juga dengan kebiasaan merokok. Rokok mengandung berbagai senyawa kimia berbahaya, seperti nikotin dan karbon monoksida, yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan terhadap ibu dan janin.
Beberapa Langkah Pencegahan Keguguran
Mencegah keguguran dapat dilakukan dengan menghindari penyebab dan faktor risiko terjadinya keguguran. Selain itu, keguguran juga dapat dicegah dengan berbagai cara berikut ini:
Melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin
Memeriksa kehamilan secara rutin perlu dilakukan untuk mencegah berbagai komplikasi selama kehamilan, termasuk keguguran. Beberapa jenis pemeriksaan yang umumnya dilakukan adalah USG kehamilan dan tes darah.
Pemeriksaan USG penting dilakukan untuk memantau apakah janin berkembang sebagaimana mestinya dan menilai detak jantung janin. Sementara itu, tes darah dilakukan untuk menilai kadar sel darah, gula darah, maupun adanya kemungkinan infeksi tertentu.
Menerapkan hidup sehat
Menjaga tubuh tetap sehat selama kehamilan penting dilakukan agar terhindar dari risiko keguguran. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara tidur yang cukup, olahraga secara teratur, dan konsumsi makanan bergizi.
Penyebab keguguran pada ibu hamil hanya bisa dipastikan jika sudah dilakukan pemeriksaan medis oleh dokter. Jika Anda masih memiliki pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter secara online melalui Chat Bersama Dokter. Lewat konsultasi ini, dokter dapat memberikan saran informasi yang sesuai dengan kebutuhan Anda.