Perbedaan luka diabetes dan luka biasa terlihat dari proses penyembuhannya. Luka diabetes lebih sulit sembuh dan rentan komplikasi, seperti infeksi. Sebaliknya, luka biasa umumnya cepat pulih dan jarang menimbulkan masalah. Pahami perbedaan ini agar perawatannya tepat. Simak penjelasannya berikut!
Luka pada kulit bisa dialami siapa saja, misalnya akibat goresan, terjatuh, atau terkena benda tajam. Namun, pada penderita diabetes, luka kecil sekalipun dapat berkembang menjadi masalah berat lho.

Hal ini terjadi akibat kadar gula darah yang tinggi sehingga proses penyembuhan melambat, daya tahan tubuh menurun, dan pembuluh darah serta saraf menjadi rusak. Akibatnya, luka diabetes menjadi lebih mudah terinfeksi dan lebih sulit sembuh daripada luka biasa.
Perbedaan Luka Diabetes dan Luka Biasa
Luka diabetes sering kali membutuhkan perhatian khusus karena berisiko sulit sembuh dan dapat menimbulkan komplikasi serius. Memahami perbedaan luka diabetes dan luka biasa penting agar Anda bisa mendeteksi tanda bahaya sejak dini serta melakukan perawatan yang tepat untuk mencegah masalah yang lebih berat.
Supaya Anda tidak bingung, berikut ini ada beberapa perbedaan utama antara luka diabetes dan luka biasa yang perlu diketahui, yaitu:
1. Durasi luka sembuh
Luka biasa umumnya sembuh dalam 1–2 minggu jika dirawat dengan benar. Sebaliknya, luka diabetes justru bisa bertahan berminggu-minggu hingga berbulan-bulan dan lama untuk sembuh, meskipun sudah dirawat secara rutin.
2. Keluhan nyeri
Pada luka biasa, nyeri biasanya sebanding dengan berat atau luas luka. Pada penderita diabetes, adanya kerusakan saraf (neuropati) bisa membuat luka terasa kurang sakit atau justru nyerinya berlebihan dan tidak sesuai dengan kondisi luka.
3. Risiko infeksi
Risiko infeksi pada luka biasa relatif kecil jika kebersihannya terjaga.Sebaliknya, luka diabetes cenderung mudah terinfeksi. Jika sudah terinfeksi, luka diabetes akan tampak kemerahan, bengkak, keluarnya nanah, bau tidak sedap, bahkan jaringan mati di sekitar luka.
4. Komplikasi berat
Luka biasa jarang menimbulkan komplikasi serius, seperti amputasi, jika segera ditangani. Namun, luka diabetes memiliki risiko komplikasi berat hingga amputasi jika tidak ditangani dengan tepat.
5. Perubahan warna luka
Luka diabetes dapat berubah warna menjadi kehitaman, kebiruan, atau pucat akibat kurangnya aliran darah. Luka biasa umumnya tidak mengalami perubahan warna seperti ini.
6. Lokasi munculnya luka
Luka diabetes sering muncul di kaki, khususnya di area tumpuan seperti telapak, tumit, atau jari kaki. Sedangkan luka biasa bisa terjadi di bagian tubuh mana saja akibat trauma, misalnya lutut karena terjatuh atau siku karena tergores pinggir meja.
Pentingnya Pencegahan Luka Diabetes
Itulah perbedaan luka diabetes dan luka biasa yang perlu diketahui. Pada dasarnya, luka biasa bisa sembuh sendiri tanpa perawatan dokter jika daya tahan tubuh Anda kuat. Hal ini karena sistem kekebalan tubuh yang baik dapat membantu mempercepat proses penyembuhan luka dan mencegah terjadinya infeksi.
Sebaliknya, luka diabetes sangat membutuhkan perawatan dan pengobatan dari dokter karena luka ini berisiko tinggi menyebabkan infeksi berat hingga amputasi jika terlambat ditangani.
Nah, untuk mencegah komplikasi, sangat penting untuk menjaga kebersihan luka di kaki, rutin memeriksa seluruh permukaan kulit, dan mengontrol kadar gula darah.
Bagi Anda yang mengalami diabetes, jangan anggap remeh luka sekecil apa pun di kaki atau bagian tubuh lainnya ya. Lakukan perawatan awal di rumah dan pantau kondisi luka setiap hari.
Ingat ya, luka ringan dapat berkembang menjadi masalah besar jika tidak ditangani dengan baik. Jadi, berikan perawatan yang tepat sesuai jenis luka yang Anda alami.
Jika luka tidak membaik dalam beberapa hari, menunjukkan tanda infeksi, atau semakin parah, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter. Penanganan yang cepat dan tepat sangat penting untuk mencegah terjadinya komplikasi serius.
Jangan ragu untuk Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER atau Buat Janji Konsultasi, terutama jika luka sulit sembuh atau Anda bingung menentukan langkah perawatan yang benar.